Kisah Sahabat Nabi yang Jarang Diketahui, Ada yang Pernah Berkhianat
Kisah sahabat Rasulullah yang setia memperjuangkan Islam di jalan Allah
6 Februari 2025

Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Nabi Muhammad SAW mempunyai banyak sahabat yang dapat menjadi teladan dan inspirasi bagi umat Islam. Tidak hanya sahabat-sahabatnya yang terkenal, seperti Abu Bakar, Umar bin Khattab, dan Ali bin Abi Thalib saja, tetapi masih ada lagi sahabat beliau yang lain dan kisahnya jarang diketahui.
Berikut ini Popmama.com akan membahas tentang kisah sahabat nabi yang jarang diketahui, ada yang setia berjuang untuk agama Islam, ada pejuang perempuan, bahkan ada pula yang sebelumnya pernah melakukan kesalahan besar kepada Rasulullah, namun beliau menyesal dan segera bertaubat. Simak kisahnya berikut ini, ya!
1. Arwa binti Abdul Muthalib
Abdul Muthalib adalah kakek dari Nabi Muhammad SAW, dan Arwa binti Abdul Muthalib adalah bibi Nabi Muhammad SAW yang dikenal sebagai perempuan kuat dan pemberani. Pada zaman Jahiliyah, beliau ikut mendukung dakwah Rasulullah SAW sebagai sosok perempuan yang tidak gentar menghadapi segala tantangan dan berusaha melindungi keponakannya.
Arwa memutuskan untuk masuk Islam karena ajakan dari putranya, Kalib bin Umair yang sudah lebih dahulu menjadi seorang muslim. Pada saat itu, perempuan sering dipandang lemah dan ditindas. Melihat kondisi ini, Arwa berusaha melawan stereotip Jahiliyah dengan menunjukkan perjuangannya melalui keberanian yang luar biasa dalam menghadapi tantangan dakwah Islam.
Meskipun risikonya besar, beliau mengajarkan bahwa setiap orang memiliki hak dan kewajiban dalam membela kebenaran Islam tanpa memandang jenis kelamin, karena Islam menghargai kesetaraan bagi seluruh umatnya. Arwa binti Abdul Muthalib meninggal dunia pada tahun 15 Hijriah.
Editors' Pick
2. Abu Dujanah
Abu Dujanah adalah salah satu sahabat nabi yang terkenal sebagai pendekar pedang. Beliau memiliki nama asli Simak bin Karasha dan merupakan keturunan Bani Sa'idah dari golongan Anshar. Beliau pernah terlibat dalam Perang Uhud 3 tahun setelah Rasulullah hijrah ke Madinah. Rasulullah yang memimpin pertempuran pada saat itu memberikan pedang secara langsung kepada Abu Dujanah.
Selain dikenal sebagai pejuang dan pendekar pedang, beliau juga adalah sosok ayah yang bertanggung jawab. Pada suatu ketika, Rasulullah bertanya kepada Abu Dujanah tentang alasannya mengapa tidak pernah mengikuti doa setelah salat subuh yang dipimpin oleh Nabi Muhammad. Kemudian, beliau menceritakan keadaan keluarganya yang sering kelaparan serta anak-anaknya yang akan memakan apa pun yang didapat pada pagi hari.
Setelah melaksanakan salat subuh, Abu Dujanah bergegas pulang untuk mengumpulkan kurma-kurma milik tetangganya yang terjatuh karena tertiup angin. Beliau bermaksud untuk mengembalikan kurma-kurma tersebut kepada pemiliknya. Namun, saat itu beliau mendapati anak-anaknya telah memakan kurma-kurma tersebut.
Akibatnya, Abu Dujanah meminta anak-anaknya untuk memuntahkan kurma yang telah dimakan karena itu bukan milik mereka. Mendengar cerita sahabatnya, Rasulullah menangis. Kemudian, Abu Bakar membeli pohon kurma tersebut dari pemiliknya, lalu tanpa disadari, keesokan harinya pohon kurma tersebut telah berpindah posisi ke tanah milik Abu Dujanah. Abu Dujanah meninggal dunia pada tahun 632 karena terluka parah akibat pertempuran Yamamah.