Kisah Sahabat Nabi yang Jarang Diketahui, Ada yang Pernah Berkhianat

Kisah sahabat Rasulullah yang setia memperjuangkan Islam di jalan Allah

6 Februari 2025

Kisah Sahabat Nabi Jarang Diketahui, Ada Pernah Berkhianat
Pexels/Djamel Ramdani

Nabi Muhammad SAW mempunyai banyak sahabat yang dapat menjadi teladan dan inspirasi bagi umat Islam. Tidak hanya sahabat-sahabatnya yang terkenal, seperti Abu Bakar, Umar bin Khattab, dan Ali bin Abi Thalib saja, tetapi masih ada lagi sahabat beliau yang lain dan kisahnya jarang diketahui. 

Berikut ini Popmama.com akan membahas tentang kisah sahabat nabi yang jarang diketahui, ada yang setia berjuang untuk agama Islam, ada pejuang perempuan, bahkan ada pula yang sebelumnya pernah melakukan kesalahan besar kepada Rasulullah, namun beliau menyesal dan segera bertaubat. Simak kisahnya berikut ini, ya!

1. Arwa binti Abdul Muthalib

1. Arwa binti Abdul Muthalib
Pexels/Abdullatif Mirza

Abdul Muthalib adalah kakek dari Nabi Muhammad SAW, dan Arwa binti Abdul Muthalib adalah bibi Nabi Muhammad SAW yang dikenal sebagai perempuan kuat dan pemberani. Pada zaman Jahiliyah, beliau ikut mendukung dakwah Rasulullah SAW sebagai sosok perempuan yang tidak gentar menghadapi segala tantangan dan berusaha melindungi keponakannya.

Arwa memutuskan untuk masuk Islam karena ajakan dari putranya, Kalib bin Umair yang sudah lebih dahulu menjadi seorang muslim. Pada saat itu, perempuan sering dipandang lemah dan ditindas. Melihat kondisi ini, Arwa berusaha melawan stereotip Jahiliyah dengan menunjukkan perjuangannya melalui keberanian yang luar biasa dalam menghadapi tantangan dakwah Islam.

Meskipun risikonya besar, beliau mengajarkan bahwa setiap orang memiliki hak dan kewajiban dalam membela kebenaran Islam tanpa memandang jenis kelamin, karena Islam menghargai kesetaraan bagi seluruh umatnya. Arwa binti Abdul Muthalib meninggal dunia pada tahun 15 Hijriah. 

Editors' Pick

2. Abu Dujanah

2. Abu Dujanah
Pexels/Pixabay

Abu Dujanah adalah salah satu sahabat nabi yang terkenal sebagai pendekar pedang. Beliau memiliki nama asli Simak bin Karasha dan merupakan keturunan Bani Sa'idah dari golongan Anshar. Beliau pernah terlibat dalam Perang Uhud 3 tahun setelah Rasulullah hijrah ke Madinah. Rasulullah yang memimpin pertempuran pada saat itu memberikan pedang secara langsung kepada Abu Dujanah. 

Selain dikenal sebagai pejuang dan pendekar pedang, beliau juga adalah sosok ayah yang bertanggung jawab. Pada suatu ketika, Rasulullah bertanya kepada Abu Dujanah tentang alasannya mengapa tidak pernah mengikuti doa setelah salat subuh yang dipimpin oleh Nabi Muhammad. Kemudian, beliau menceritakan keadaan keluarganya yang sering kelaparan serta anak-anaknya yang akan memakan apa pun yang didapat pada pagi hari. 

Setelah melaksanakan salat subuh, Abu Dujanah bergegas pulang untuk mengumpulkan kurma-kurma milik tetangganya yang terjatuh karena tertiup angin. Beliau bermaksud untuk mengembalikan kurma-kurma tersebut kepada pemiliknya. Namun, saat itu beliau mendapati anak-anaknya telah memakan kurma-kurma tersebut. 

Akibatnya, Abu Dujanah meminta anak-anaknya untuk memuntahkan kurma yang telah dimakan karena itu bukan milik mereka. Mendengar cerita sahabatnya, Rasulullah menangis. Kemudian, Abu Bakar membeli pohon kurma tersebut dari pemiliknya, lalu tanpa disadari, keesokan harinya pohon kurma tersebut telah berpindah posisi ke tanah milik Abu Dujanah. Abu Dujanah meninggal dunia pada tahun 632 karena terluka parah akibat pertempuran Yamamah. 

3. Ukasyah bin Mihshan

3. Ukasyah bin Mihshan
Pexels/Djamel Ramdani

Ukasyah bin Mihshan adalah keturunan Bani Asadi. Beliau sering dipanggil dengan sebutan Abu Mihshan yang artinya adalah seorang pejuang dan pahlawan Islam sejati karena keinginannya untuk syahid. Rasulullah mengatakan bahwa Ukasyah adalah prajurit berkuda Arab yang tangguh atas keberaniannya dalam mengikuti berbagai peperangan. 

Ukasyah pernah terlibat dalam perang melawan orang-orang murtad dan nabi-nabi palsu bersama pasukan Khalid bin Al-Walid. Beliau diutus bersama Tsabit bin Arqam untuk memata-matai dan mencari kelemahan musuh. Namun, sayangnya ada yang mengetahui keberadaan mereka. Pada akhirnya, Ukasyah meninggal dunia akibat pedang dan tusukan tombak musuh. Peristiwa ini menandai bahwa beliau berhasil mendapatkan keinginannya untuk wafat dalam keadaan syahid. 

4. Hanzhalah bin Abu Amir

4. Hanzhalah bin Abu Amir
Pexels/Adam B.

Hanzhalah bin Abu Amir adalah anak pemimpin suku Aus yang kaya di Yastrib (Madinah) dan termasuk kaum Anshar. Ayah Hanzhalah, yaitu Abu Amir bin Shaify merupakan salah satu orang yang sangat benci dengan Islam. Berbeda dengan putranya, Hanzhalah, yang pada saat itu ikut menyerang ayahnya karena mengatakan bahwa kaumnya yang telah masuk Islam akan bergabung dengan Quraisy. 

Saat terjadinya Perang Uhud, Hanzhalah berjihad dan langsung bergabung dengan induk pasukan muslim untuk pergi berperang. Dalam perang tersebut, Hanzhalah gugur akibat orang-orang Quraisy yang mengayunkan pedang dari segala arah hingga beliau jatuh tersungkur. Rasulullah yang mengetahui hal itu kemudian berdoa dan mengatakan kepada para sahabatnya bahwa beliau melihat Hanzhalah dimandikan oleh malaikat di antara langit dan bumi menggunakan air Muzn dari bejana perak.

5. Abu Lubabah bin Abdul Mundzir

5. Abu Lubabah bin Abdul Mundzir
Pexels/Noureddine Belfethi

Abu Lubabah lahir di kota Yastrib, Madinah dan termasuk orang pertama yang memeluk Islam. Saat Perang Badar, beliau diamanatkan oleh Rasulullah untuk mewakilinya sebagai pemimpin di Madinah. Ketika terjadi penyerbuan Rasulullah ke perbentengan Yahudi Bani Quraizhah, Bani Quraizhah meminta Abu Lubabah dikirimkan untuk dimintai pendapat karena mereka adalah sekutu golongan al-Aus seperti istri Abu Lubabah.

Kemudian, Rasulullah SAW memerintahkan Abu Lubabah menjadi wakil beliau untuk berunding bersama Bani Quraizhah. Sesampainya di sana, mereka bertanya kepada Abu Lubabah apakah mereka akan dibunuh. Abu Lubabah lalu memberikan isyarat bahwa mereka benar akan dibunuh. Kejadian ini membuat Abu Lubabah menyesal karena merasa telah berkhianat kepada Rasulullah yang menyuruhnya untuk berunding terlebih dahulu. 

Rasa penyesalannya membuat Abu Lubabah menghukum dirinya sendiri dengan mengikatkan tubuhnya di tiang masjid selama berhari-hari tanpa makan dan minum sampai Allah menerima ampunannya. Allah SWT kemudian menurunkan wahyu kepada Rasulullah berupa teguran yang terdapat dalam surah Al-Anfal ayat 27 tentang larangan orang beriman untuk mengkhianati amanat yang telah diberikan. Setelah itu, Allah menurunkan kembali wahyu berupa surah At-Taubah ayat 102 tentang penerimaan taubat yang artinya Allah telah mengampuni Abu Lubabah. 

Demikian beberapa kisah sahabat nabi yang jarang diketahui. Banyak sekali hikmah yang dapat dipetik dari perjalanan hidup para sahabat Rasulullah. Mereka tidak pernah menyerah untuk memperjuangkan Islam dan selalu memperkuat keimanan serta bertaubat kepada Allah. 

Baca juga:

The Latest