Sekolah Cikal Gelar Playground of Nusa Nipa Bertema Budaya Flores

Sekolah Cikal sukses menampilkan pertunjukan luar biasa dari para murid

20 Februari 2025

Sekolah Cikal Gelar Playground of Nusa Nipa Bertema Budaya Flores
Popmama.com/Rahafiny Pusparini

Sekolah Cikal telah menggelar acara tahunan mereka, yaitu selebrasi pembelajaran murid yang mengintegrasikan seni dan kebudayaan Indonesia dari seluruh penjuru nusantara. Tahun ini, Sekolah Cikal menggelar “Playground of Nusa Nipa” yang mengangkat budaya Flores, Nusa Tenggara Timur. 

Head of Production Playground of Nusa Nipa, Bianda Dinata, mengungkapkan bahwa Nusa Nipa merupakan penyebutan dari pulau Flores dan tradisi lisan suku Sika, yaitu bagian dari komunitas adat yang berada di Kabupaten Sikka, Flores Timur, NTT dan memiliki makna Dragon Island atau Snake Island

Pemilihan tema ini tujuannya agar anak-anak Sekolah Cikal mendapatkan pengalaman luar biasa dengan mengenal lebih dalam budaya di Timur Indonesia. Pagelaran Playground of Nusa Nipa tahun ini diselenggarakan di 3 kota, yaitu Jakarta, Surabaya dan Bandung mulai tanggal 14-22 Februari 2025. 

Untuk mengetahui lebih dalam tentang pertunjukan yang digelar dan bagaimana persiapan para murid sebelumnya, berikut ini Popmama.com akan memberikan informasi seputar Sekolah Cikal gelar Playground of Nusa Nipa yang mengangkat budaya Flores.

1. Cerita dan budaya Flores yang ditampilkan

1. Cerita budaya Flores ditampilkan
Dok. Cikal

Playground of Nusa Nipa Sekolah Cikal tahun 2025 mengangkat dua kisah cerita rakyat, yaitu Ora: Kerajaan Komodo Terakhir dan Wae Wula: Perburuan. Pertunjukan ini menyampaikan pesan penting tentang menjaga harmoni antara alam dan sesama makhluk hidup serta menghormati budaya dan tradisi.

Ora, Kerajaan Komodo Terakhir adalah kisah tentang keberanian, persahabatan, dan pentingnya menjaga alam dan budaya. Cerita ini menunjukkan bagaimana peran anak-anak untuk menjaga apa yang mereka yakini di masa lalu untuk masa depan.  Kemudian, Wae Wula: Perburuan, menceritakan tentang pentingnya menghadapi risiko, keluar dari zona nyaman untuk mencapai kedewasaan, menghormati tradisi dan budaya dari leluhur serta menjaga keharmonisan alam. 

Kedua cerita ini mengangkat pentingnya menjaga keseimbangan alam untuk sesama makhluk hidup dan menghormati tradisi serta budaya yang ada di NTT. Dipadukan dengan musik, tarian, suasana, visual dan properti karya para murid.

2. Pemilihan pemain yang melibatkan ribuan murid dari berbagai usia

2. Pemilihan pemain melibatkan ribuan murid dari berbagai usia
Dok. Cikal

Sekolah Cikal menggelar Playground of Nusa Nipa dengan melibatkan total lebih dari 2000 murid mulai jenjang Prasekolah, TK, SD, SMP dan SMA dari Sekolah Cikal Amri Setu, Sekolah Cikal Serpong, Sekolah Cikal Lebak Bulus, Sekolah Cikal Bandung dan Sekolah Cikal Surabaya. 

Kepala Sekolah SD Cikal Serpong, Vira Krisna Yuantari, pada acara Playground of Nusa Nipa di Ciputra Artpreneur Teater, Jakarta Selatan, mengatakan bahwa pertunjukan di Ciputra Artpreneur ini melibatkan total 800 siswa dari anak-anak sampai remaja yang tampil dalam 3 sesi. 

“di Cikal Serpong yang tampil itu dari usia 3-17 tahun, namun yang diwajibkan dari usia 3 tahun sampai kelas 3 SMP. Total siswa yang tampil dari sesi 1-3 kira-kira 800 siswa karena setiap sesinya bisa 250-300 orang. Setiap anak bisa tampil 2-3 kali, kadang-kadang ada anak yang tampil di hip hop, traditional dance dan cast.” ungkap Vira Krisna Yuantari, selaku Kepala Sekolah SD Cikal Serpong dalam acara Playground of Nusa Nipa di Ciputra Artpreneur Teater, Jakarta Selatan, pada Sabtu (15/02/2025).

Lebih lanjut, Kepala Sekolah SD Cikal Serpong juga mengatakan bahwa pemilihan pemain dilakukan kelas 3-12, dimulai dengan audisi oleh guru dari masing-masing kelas yang kemudian disortir menjadi 3 orang perwakilan. Setelah itu, para siswa perwakilan kelas melakukan audisi lagi di depan sutradara dan menyesuaikan berapa karakter yang dibutuhkan untuk cerita tersebut. 

Sekolah Cikal juga menyediakan ekstrakurikuler teater yang hasil pembelajarannya harus tampil di pertunjukan playground dan output-nya akan bermain menjadi karakter. Murid yang mengikuti ekskul teater memiliki privilege untuk mendapatkan audisi pertama. 

3. Membutuhkan waktu 6 bulan latihan untuk mempersiapkan pertunjukan

3. Membutuhkan waktu 6 bulan latihan mempersiapkan pertunjukan
Dok. Cikal

Kepala Sekolah SD Cikal Serpong, Vira Krisna Yuantari, mengatakan bahwa mereka melakukan persiapan selama 6 bulan sejak bulan September 2024 lalu. Tentunya keberhasilan pertunjukan yang luar biasa ini juga melalui tantangan yang harus dihadapi. 

“Latihan sampai hasilnya seperti ini kita sudah dari bulan September 2024, mulai dari kurasi cerita, audisi dan menyiapkan semua tariannya. Kemudian untuk latihan intens-nya sejak bulan Januari. Tantangannya adalah ketika kita harus berlatih bersama, anak yang masih kecil sampai yang sudah besar punya jadwal belajar yang berbeda-beda.

Jadi, kita harus menyamakan waktu untuk latihan, apalagi banyak yang belum kenal satu sama lain. Namun, seiring berjalannya waktu selama 6 bulan, chemistry-nya jadi terbangun.” ungkap Vira Krisna Yuantari, selaku Kepala Sekolah SD Cikal Serpong dalam acara Playground of Nusa Nipa di Ciputra Artpreneur Teater, Jakarta Selatan, pada Sabtu (15/02/2025).

Sebelum tampil di panggung besar, para murid dilatih untuk tampil di acara-acara sekolah terlebih dahulu, seperti contohnya menjadi MC dan presentasi di dalam kelas. Mereka melalui banyak proses untuk menumbuhkan rasa percaya diri tampil di depan banyak orang.

4. Harapan untuk murid agar bisa belajar bekerja sama dan mengenal budaya nusantara

4. Harapan murid agar bisa belajar bekerja sama mengenal budaya nusantara
Dok. Cikal

Selama melakukan latihan, para murid diberikan dukungan dan pemahaman agar mereka bersemangat untuk tampil di panggung besar yang ditonton oleh ribuan orang. Pihak sekolah juga memberikan kesempatan kepada anak-anak yang masih kurang percaya diri dan belum berani berbicara di depan umum dengan menjadi MC di acara-acara kecil. 

Tentunya peran orangtua juga sangat dibutuhkan dalam memberikan dukungan selama proses perkembangan mereka menjalani pembelajaran di sekolah. Kepala Sekolah SD Cikal Serpong juga mengungkapkan harapannya untuk para murid setelah menampilkan pertunjukan ini.

“Saya harap anak-anak bisa belajar percaya diri, kolaborasi dan bekerja sama dengan teman-temannya. Uniknya, Sekolah Cikal selalu mengangkat playground dari nusantara, budaya Indonesia. Tahun-tahun sebelumnya kita sudah mengangkat tema Samudra Pasai, Mataram, dan tahun depan Sunda Kelapa. 

Jadi, selain bekerja sama, anak-anak juga belajar budaya nusantara agar mereka merasa bangga. Mereka tidak hanya sekedar tampil saja, tetapi melalui proses menuju ke panggung tentunya mereka harus mempelajari bahasa, makanan dan pakaian sampai ke akar-akarnya. Banyak sekali yang mereka dapatkan.” ungkap Vira Krisna Yuantari, selaku Kepala Sekolah SD Cikal Serpong dalam acara Playground of Nusa Nipa di Ciputra Artpreneur Teater, Jakarta Selatan, pada Sabtu (15/02/2025).

Demikian informasi seputar Sekolah Cikal gelar Playground of Nusa Nipa yang mengangkat budaya Flores. Adanya pertunjukan seni dan budaya seperti ini yang diselenggarakan oleh pihak sekolah memberikan banyak manfaat untuk proses pembelajaran para murid. Mereka akan mengenal budaya Indonesia lebih dalam, belajar percaya diri, belajar bekerja sama dan menumbuhkan serta mengembangkan bakat yang mereka miliki. 

Baca juga:

The Latest