Baca artikel Popmama lainnya di IDN App

Tingkatan IQ pada Anak dan Cara Meningkatkannya

Setiap orangtua ingin mempunyai anak yang pintar dan cerdas. Segala upaya akan dilakukan agar si Kecil mendapatkan pendidikan yang layak dan sekolah setinggi-tingginya. Salah satu cara untuk mengetahui tingkat kecerdasan anak adalah dengan melakukan tes IQ. 

Iklan - Scroll untuk Melanjutkan

Hasil tes IQ akan berupa skor yang dikelompokkan ke dalam beberapa kategori. Mulai dari kategori sangat rendah hingga di tingkat jenius. Hasil tes IQ dapat membuat Mama lebih memahami kemampuan anak dan apa yang harus dikembangkan.

Berikut ini Popmama.com akan memberi ulasan tentang tingkatan IQ pada anak dan bagaimana cara meningkatkannya. Disimak ya!

1. Tingkatan IQ pada anak

Ada beberapa golongan tingkatan IQ pada anak, yaitu:

  1. <70: sangat rendah atau kecenderungan disabilitas intelektual
  2. 70–79: borderline (garis batas)  
  3. 80–90: low average (rendah dalam kategori normal) 
  4. 91–110: normal atau rata-rata
  5. 111–120: high average (tinggi dalam kategori normal) 
  6. 120–130: superior
  7. >131: sangat superior atau jenius

Mama tidak perlu khawatir jika hasil tes IQ si Kecil termasuk dalam kategori rendah, karena IQ bisa mengalami peningkatan seiring dengan kematangan fungsi otak, perkembangan organ tubuh dan ilmu pengetahuan. Berikut ini adalah beberapa cara meningkatkan IQ anak.

2. Melatih kemampuan membaca dan menulis

Membaca dan menulis adalah kemampuan dasar yang harus dimiliki sejak dini. Jika kemampuan membaca dan menulisnya optimal, kecerdasannya juga akan ikut meningkat. Mama bisa melatih si Kecil dengan mengajarkan huruf dan angka, membacakan buku cerita, dan belajar mencoret-coret. 

3. Melakukan permainan sederhana

Untuk mengasah logika dan kecerdasan, Mama bisa mengajak si Kecil melakukan permainan sederhana, seperti mencocokkan warna dan bentuk, menebak nama benda, atau bermain peran. Pilih permainan yang menarik dan menyenangkan supaya anak mama tidak bosan dan ingin terus belajar.

4. Sering mengobrol dengan anak

Anak-anak memang sering mengeluarkan celotehan apa pun sesuai keinginannya. Sebagai orangtua, sebaiknya Mama tidak mengabaikan celotehan si Kecil dan ajak dia untuk sering-sering mengobrol. Berinteraksi dengan orang lain merupakan cara anak untuk membangun koneksi dan melatih kecerdasan.

5. Memberikan asupan yang bernutrisi

Tidak hanya aktif melakukan kegiatan tertentu saja untuk meningkatkan IQ, asupan makanan dan minuman juga sangat diperlukan oleh si Kecil. Selama masa pertumbuhannya, jangan lupa untuk selalu memberikan makanan dan minuman yang bergizi tinggi untuk perkembangan otak anak.

6. Istirahat yang teratur

Walaupun si Kecil senang bermain dan belajar, dia tetap membutuhkan istirahat yang teratur. Otak anak akan berkembang secara alami ketika sedang beristirahat. Mama perlu membagi waktu antara belajar, bermain dan istirahat secara seimbang agar energi dan kesehatannya juga tetap terjaga.

Itu dia tingkatan IQ pada anak dan cara meningkatkannya. Perlu diingat bahwa kecerdasan anak tidak sepenuhnya diukur dengan angka. Sebagai orangtua, yang terpenting adalah Mama harus selalu memberikan kasih sayang dan mendukung anak mama secara penuh agar dia merasa aman dan bersemangat untuk terus berkembang.

Share
Editorial Team

Latest in Big Kid

See More

5 Cara Membangun Kepercayaan Anak Perempuan terhadap Papa

Cara Membangun Kepercayaan Anak Perempuan terhadap Papa
Freepik
Intinya sih...
  • Anak merasa percaya pada Papa ketika mendapat dukungan tulus dan pujian atas pencapaian, membuatnya merasa dihargai dan percaya diri.
  • Papa membantu anak melihat sudut pandang yang berbeda, memperkaya cara anak memahami dunia, serta menjadi tempat yang aman untuk berdiskusi.
  • Papa perlu menjadi pendengar yang baik, mendukung secara emosional, mengenali dan mendukung bakat anak untuk membangun kepercayaan anak pada dirinya.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Hubungan antara Papa dan anak perempuan dibangun dari rasa percaya. Saat anak tahu bahwa Papa selalu ada untuk mendengarkan, mendukung, dan menepati janji, kepercayaan itu tumbuh dengan sendirinya. Dari sanalah muncul keberanian anak untuk terbuka, berpendapat, dan mengenal dirinya lebih dalam.