Situasi dan Kalimat Positif yang Dipercaya Dapat Membuat Anak Sukses
Gunakan kalimat-kalimat ini saat berbicara dengan anak
18 Februari 2024
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Pilihan kata orangtua saat berbicara dengan anak-anak lebih penting dari yang mereka pikirkan. Saat Mama dan Papa terlalu lelah atau kesal, mungkin sulit untuk tetap positif saat berbicara atau mendisiplinkan anak.
Namun, segala yang keluar dari mulut Mama dan Papa penting pada perkembangan anak. Menurut penulis buku "Coach Parenting" Erika Katz, apa yang disampaikan dan cara penyampaian pesan pada anak dapat menghambat kepercayaan diri dan motivasinya.
Dilansir dari wawancara Katz pada CNBC Make it "Kita harus berhati-hati agar kita melampiaskan pada anak-anak kita". Anak tidak pantas untuk dijadikan pelampiasan kejengkelan dan kekesalan Mama dan Papa.
Mengatasi mereka dengan empati dan kebaikan dapat membantu mengurangi kecemasan, keraguan diri, dan harga diri rendah saat mereka berkembang. Pola asuh yang positif dapat memperkuat kesehatan mental anak, mengarah pada peningkatan akademik dan meningkatkan kesejahteraan selama masa remaja dan dewasa, menurut temuan dari The University of California, Davis.
Berikut adalah rangkuman Popmama.com tentang4 situasi dan kalimat positif yang dipercaya dapat membuat anak sukses saat Mama dan Papa mungkin merasa frustrasi dengan anak, serta apa yang harus dikatakan, menurut Katz.
1. Ketika anak memulai suatu tugas tapi tidak menyelesaikan semuanya
"Kamu melakukan pekerjaan yang luar biasa [menyelesaikan satu tugas]. Mengapa kita tidak juga [tugas lainnya]?"
Apresiasi usaha yang telah dilakukannya sebelum memintanya mengerjakan yang lain. Teknik ini membuat anak merasa dihargai dan lebih termotivasi untuk melakukan tugas lainnya.
Editors' Pick
2. Ketika anak menujukkan perilaku agresif
"Mama tahu kamu kesal, tapi kamu tidak boleh [memukul, menggigit, menendang, dll.]"
Fokus pada perasaannya sebelum menyoroti perilakunya. Penting bagi anak untuk merasa terkoneksi sebelum ia dapat menerima masukan.