Keimanan kepada malaikat adalah salah satu rukun iman yang wajib diyakini oleh setiap umat Islam. Di antara malaikat yang memiliki tugas khusus adalah Malaikat Munkar dan Nakir. Kedua malaikat ini ditugaskan oleh Allah SWT untuk bertanya kepada manusia di alam kubur tentang keimanan dan amal perbuatannya selama di dunia.
Menurut buku Mengenal Malaikat-Malaikat Allah: Tentara Allah yang Patuh & Setia, Nurul Ihsan (2007:18), Malaikat Munkar dan Nakir bertugas memeriksa amal perbuatan manusia di alam kubur. Mereka akan datang kepada si mayat di dalam kubur tentang amal baik, buruk, serta keimanan kepada Tuhan, Nabi, dan kitabnya.
Beriman kepada Malaikat Munkar dan Nakir bukan sekadar mengetahui tugas mereka, tetapi juga mencerminkan keyakinan itu dalam sikap dan tindakan sehari-hari. Perilaku ini dapat berupa menjaga kejujuran, memperbanyak amal saleh, hingga selalu mengingat kematian sebagai pengingat untuk hidup sesuai dengan ajaran Islam.
Kali ini Popmama.comakan memberikan informasi tentang 15 contoh perilaku beriman kepada malaikat Munkar dan Nakir. Simak informasinya di bawah ini.
1. Percaya bahwa malaikat Munkar dan Nakir itu ada
Freepik/Freepik
Langkah pertama dalam menunjukkan keimanan kepada Malaikat Munkar dan Nakir adalah meyakini sepenuh hati bahwa keduanya benar-benar ada, sesuai dengan yang dijelaskan dalam Al-Qur'an dan hadis. Keyakinan ini mendorong kita untuk lebih berhati-hati dalam menjalani hidup, menyadari bahwa setiap amal dan dosa akan diperhitungkan.
2. Melakukan salat 5 waktu
Pexels/Osamah Abdullah
Salat 5 waktu adalah kewajiban utama seorang muslim yang menjadi tiang agama. Dengan melaksanakan salat tepat waktu, kamu dapat menunjukkan keimanan kepada Allah dan juga sebagai persiapan menghadapi pertanyaan Malaikat Munkar dan Nakir kelak. Salat membantu menjaga hati tetap bersih dan mencegah dari perbuatan dosa.
3. Menghindari perkataan yang kotor
Freepik/jcomp
Perkataan kotor seperti mengumpat, mencaci, berbicara kasar, atau menggunakan bahasa yang tidak pantas adalah perilaku yang dilarang dalam Islam. Allah SWT telah menegaskan dalam Al-Qur'an bahwa setiap kata yang kita ucapkan akan dicatat oleh malaikat pencatat amal, baik itu berupa kebaikan maupun keburukan.
Oleh karena itu, menjaga lisan dari perkataan yang buruk bukan hanya sekadar anjuran, tetapi juga kewajiban bagi setiap muslim yang ingin menjaga kehormatan dirinya dan meraih ridha Allah SWT. Dengan berlatih menjaga lisan, juga sebagai langkah untuk mempersiapkan diri saat menjawab pertanyaan Malaikat Munkar dan Nakir di alam kubur.
4. Tidak membicarakan keburukan orang lain
Pexels/AnnushkaAhuja
Ghibah atau membicarakan keburukan orang lain adalah perbuatan yang dibenci Allah. Dengan menghindari ghibah, kita melatih diri untuk lebih bijak dalam berbicara dan menghindari dosa yang akan dipertanggungjawabkan nanti. Ini juga melatih untuk fokus pada kebaikan dan tidak mudah menghakimi orang lain.
5. Tidak mengambil hak-hak orang lain
Freepik/cookie-studio
Merampas atau mengambil hak orang lain, baik secara terang-terangan maupun diam-diam, adalah dosa besar. Beriman kepada Malaikat Munkar dan Nakir mengingatkan bahwa semua perbuatan ini akan dihisab. Oleh karena itu, kamu harus menjaga kejujuran dan mengembalikan hak kepada pemiliknya jika sempat mengambilnya.
6. Membantu sesama
Freepik/partystock
Menolong orang lain, baik dalam bentuk harta, tenaga, maupun nasihat, adalah wujud nyata dari keimanan dan bentuk kasih sayang yang diajarkan dalam Islam. Perbuatan baik ini menjadi amal saleh yang sangat berharga dan akan diperhitungkan di akhirat sebagai bagian dari bekal menuju kehidupan yang abadi.
Dalam konteks ini, menolong orang lain menjadi bagian dari persiapan kita untuk menjawab pertanyaan Malaikat Munkar dan Nakir, karena perbuatan baik yang ikhlas akan menjadi saksi atas keimanan kita di hadapan Allah SWT.
Editors' Pick
7. Menghindari hal-hal yang dilarang agama
Pexels/DennerNunes
Judi dan minuman keras adalah salah satu dosa besar yang merusak kehidupan dunia dan akhirat. Dengan menghindarinya, dapat menunjukkan rasa takut kepada Allah dan sadar akan konsekuensi dosa tersebut. Perilaku ini juga mencerminkan komitmenmu untuk menjalani hidup sesuai syariat Islam.
Judi sering kali membuat seseorang kehilangan harta benda, merusak hubungan dengan orang terdekat, dan memicu konflik sosial. Sementara itu, minuman keras merusak kesehatan fisik, mengganggu akal pikiran, dan sering menjadi pemicu perilaku buruk lainnya, seperti kekerasan dan kejahatan.
8. Berusaha menjadi pribadi yang saleh
Freepik/garakta_studio
Beriman kepada Malaikat Munkar dan Nakir juga mengingatkan kita akan pentingnya konsistensi dalam memperbaiki diri setiap hari. Menjadi pribadi yang saleh bukan berarti harus sempurna, tetapi berusaha secara terus-menerus untuk menjadi lebih baik dalam setiap aspek kehidupan.
Hal ini mencakup memperbaiki hubungan dengan Allah melalui ibadah yang khusyuk, menjaga hubungan dengan sesama manusia dengan akhlak yang mulia, serta berkontribusi dalam kebaikan di lingkungan sekitar. Dengan menjadikan keimanan ini sebagai motivasi, kita dapat menjalani hidup dengan lebih bermakna, penuh tanggung jawab, dan senantiasa berusaha membawa manfaat bagi diri sendiri maupun orang lain.
9. Rajin membaca Al-Qur'an dan sedekah
Freepik/paansaeng
Membaca Al-Qur'an mendekatkan kita kepada Allah dan meningkatkan pemahaman tentang ajaran Islam. Bersedekah, di sisi lain, adalah bentuk kepedulian kepada orang yang membutuhkan. Kedua amalan ini menjadi bekal penting untuk menjawab pertanyaan Malaikat Munkar dan Nakir di alam kubur.
10. Berbakti kepada orangtua
Freepik
Orangtua adalah pilar utama dalam kehidupan kita yang telah berkorban banyak, baik tenaga, waktu, maupun kasih sayang, untuk membesarkan dan mendidik kita. Oleh karena itu, berbakti kepada mereka tidak hanya menjadi kewajiban agama, tetapi juga wujud penghargaan atas segala yang telah mereka lakukan.
Berbakti dapat dilakukan dengan berbagai cara, seperti mendengarkan nasihat mereka dengan penuh hormat, menunjukkan rasa syukur atas segala pengorbanan mereka, serta selalu hadir untuk membantu mereka di saat membutuhkan. Selain itu, menjaga perasaan orangtua dengan menghindari sikap atau ucapan yang menyakiti hati mereka adalah bentuk kecil dari rasa cinta yang besar kepada mereka.
Ketika kita mampu berbakti dengan tulus, hubungan dengan orangtua akan semakin harmonis, dan ini tidak hanya membawa keberkahan dalam hidup di dunia, tetapi juga menjadi salah satu bekal penting yang akan meringankan hisab kita di akhirat nanti.
11. Berkeyakinan bahwa setiap perbuatan pasti ada balasannya
Freepik/Jcomp
Meyakini bahwa setiap perbuatan akan mendapatkan balasan di akhirat juga mengajarkan kita pentingnya bertanggung jawab atas apa yang kita lakukan di dunia. Keyakinan ini membuat lebih sadar bahwa hidup bukan hanya tentang kesenangan sementara, tetapi juga tentang mempersiapkan bekal untuk kehidupan abadi.
Dengan pemahaman ini, dapat menjadi motivasi untuk memperbanyak amal kebaikan, seperti membantu sesama, menjaga kejujuran, dan memperbaiki hubungan dengan orang lain.
Selain itu, keyakinan ini juga menjadi pengingat untuk tidak meremehkan perbuatan buruk sekecil apa pun, karena semua akan dihitung dengan adil oleh Allah SWT. Dengan demikian, kamu dapat menjalani hidup dengan lebih bijak, penuh kehati-hatian, dan selalu berusaha menjadi pribadi yang lebih baik setiap harinya.
12. Selalu bersyukur dengan apa yang diberi oleh Allah SWT
kauaifamilymagazine.com
Bersyukur adalah tanda keimanan yang kuat. Dengan mensyukuri nikmat Allah, kamu dapat menghindari sifat sombong dan merasa cukup dengan rezeki yang halal. Sikap ini juga melatihmu untuk lebih ikhlas menerima takdir Allah.Salah satu contoh perilaku beriman kepada Malaikat Munkar dan Nakir adalah dengan selalu mempersiapkan amal baik selama hidup di dunia.
Keyakinan bahwa kedua malaikat ini akan mengajukan pertanyaan tentang iman dan amal di alam kubur seharusnya menjadi motivasi untuk senantiasa menjaga kejujuran, berbuat kebaikan, dan menghindari perbuatan dosa. Dengan demikian, seseorang dapat menghadapi akhirat dengan hati yang tenang karena telah berusaha menjalani hidup sesuai perintah Allah.
13. Mengingatkan orang lain untuk menghindari perbuatan tercela
Pexels/Yan Krukov
Sebagai Muslim, kita berkewajiban untuk saling menasihati dalam kebaikan. Mengingatkan orang lain agar menjauhi perbuatan dosa adalah bagian dari dakwah yang menunjukkan kepedulian kita kepada sesama. Selain itu, dakwah juga mencerminkan rasa cinta kita terhadap saudara seiman, karena setiap Muslim diharapkan dapat menjadi pengingat satu sama lain agar tetap berada di jalan yang diridhai Allah.
Dalam menyampaikan nasihat, penting untuk melakukannya dengan penuh hikmah, kelembutan, dan kasih sayang, sehingga pesan kebaikan tersebut dapat diterima dengan baik. Hal ini sesuai dengan ajaran Islam yang mengutamakan cara yang bijaksana dalam mengajak kepada kebaikan.
14. Mengajak orang lain untuk berbuat kebajikan
Pexels/MikhailNilov
Selain menghindari dosa, umat Muslim juga dianjurkan untuk mengajak orang lain berbuat baik. Perilaku ini mencerminkan keimanan kepada Malaikat Munkar dan Nakir karena sadar bahwa setiap amal baik yang diajarkan kepada orang lain akan menjadi pahala yang terus mengalir. Keimanan ini mendorongmu untuk selalu menjadi teladan yang baik, menyebarkan ilmu yang bermanfaat, dan mengingatkan sesama untuk terus meningkatkan kebaikan.
Dengan demikian, kamu tidak hanya mempersiapkan diri untuk menjawab pertanyaan malaikat Munkar dan Nakir, tetapi juga membantu orang lain agar dapat menjalani hidup yang lebih bermakna dan sesuai ajaran Islam. Setiap kebaikan yang kita ajarkan dapat menjadi bekal yang berharga untuk kehidupan akhirat.
15. Selalu berbuat jujur dalam hal apa pun
Freepik
Kejujuran adalah salah satu sifat yang sangat dijunjung tinggi dalam Islam. Dengan selalu berkata dan bertindak jujur, kamu menunjukkan kesadaran akan pengawasan Allah dan pertanggungjawaban di akhirat nanti. Kejujuran juga memperkuat hubungan kita dengan sesama manusia.
Dengan bersikap jujur, kita berusaha menjaga catatan amal agar dipenuhi dengan kebaikan dan terhindar dari hal yang mendatangkan dosa. Sikap ini tidak hanya membawa berkah dalam kehidupan dunia, tetapi juga menjadi bukti keimanan yang kokoh di hadapan Allah.
Itulah 15 contoh perilaku beriman kepada malaikat Munkar dan Nakir. Setiap perilaku ini adalah cerminan nyata dari keimanan kepada Malaikat Munkar dan Nakir. Dengan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari, merupakan langkah mempersiapkan diri untuk menghadapi pertanyaan di alam kubur, dan juga menciptakan kehidupan yang lebih baik dan bermakna di dunia.