Menjelang Hari Raya, anak-anak sering kali antusias menantikan Tunjangan Hari Raya (THR). Mereka melihatnya sebagai momen spesial untuk menerima uang dari orang tua, saudara, atau kerabat.
Namun, penting bagi orangtua untuk mengajarkan bahwa THR bukanlah kewajiban, melainkan bentuk berbagi yang sifatnya sukarela. Lebih dari sekadar uang, inti dari Hari Raya adalah kebersamaan, kasih sayang, dan kebahagiaan bersama keluarga.
Lalu, bagaimana cara menjelaskan hal ini kepada anak tanpa mengurangi kegembiraan mereka? Berikut Popmama.com telah merangkum informasinya lebih lanjut. Simak di bawah ini.
1. Jelaskan makna dari Hari Raya
Freepik/rawpixel.com
Sebelum Hari Raya tiba, ajak anak berdiskusi tentang arti sebenarnya dari perayaan ini. Sampaikan bahwa inti dari Hari Raya adalah kebersamaan, saling memaafkan, dan bersyukur atas segala nikmat.
Ceritakan bagaimana Hari Raya menjadi momen untuk berkumpul bersama keluarga, berbagi kebahagiaan, dan mempererat silaturahmi. Dengan pemahaman yang baik, anak akan lebih menghargai esensi Hari Raya daripada sekadar menunggu THR.
2. Tekankan pentingnya silaturahmi
pegipegi.com
Ajarkan anak bahwa Hari Raya adalah kesempatan untuk bertemu dan menjalin hubungan dengan keluarga besar yang jarang ditemui. Jika anak hanya tertarik pada THR, ingatkan bahwa pertemuan dengan keluarga lebih berharga daripada uang yang didapat.
Libatkan mereka dalam aktivitas keluarga, seperti membantu menyiapkan makanan, mengunjungi saudara, atau ikut serta dalam kegiatan ibadah bersama. Dengan begitu, mereka akan memahami bahwa Hari Raya bukan hanya soal uang, tetapi juga kebersamaan dan kasih sayang.
3. Ajarkan konsep berbagi
Freepik
Alih-alih hanya menerima THR, dorong anak untuk ikut berbagi kepada orang lain. Misalnya, ajak mereka menyiapkan sedekah untuk orang yang membutuhkan atau berbagi makanan dengan tetangga.
Dengan merasakan langsung kebahagiaan berbagi, anak akan menyadari bahwa memberi jauh lebih bermakna daripada sekadar menerima. Ini juga bisa menjadi cara efektif untuk menanamkan nilai empati dan kebaikan sejak dini.
Anak-anak sering kali menganggap THR sebagai sesuatu yang harus mereka terima setiap tahun. Jelaskan kepada mereka bahwa THR adalah bentuk pemberian yang sifatnya sukarela, bukan kewajiban bagi orang lain.
Gunakan bahasa yang mudah dipahami, misalnya dengan mengatakan bahwa memberi THR adalah pilihan, bukan aturan. Dengan begitu, anak tidak akan kecewa jika suatu saat tidak menerima THR seperti yang mereka harapkan.
5. Ajak mengelola uang dengan bijak
Freepik
Jika anak tetap menerima THR, manfaatkan kesempatan ini untuk mengajarkan mereka cara mengelola uang dengan bijak. Ajarkan konsep menabung, membelanjakan dengan bijak, dan menyisihkan sebagian untuk berbagi.
Dengan begitu, anak akan lebih menghargai nilai uang dan tidak sekadar menghabiskan THR untuk hal-hal yang tidak bermanfaat. Ini juga bisa menjadi pelajaran finansial yang berguna bagi mereka di masa depan.
6. Beri contoh sikap yang tepat
Freepik/our-team
Anak cenderung meniru perilaku orang tua. Jika Mama ingin anak tidak terlalu berfokus pada THR, tunjukkan sikap yang sama. Jangan terlalu menekankan pemberian THR dalam keluarga, dan lebih banyak menyoroti momen kebersamaan serta makna Hari Raya.
Jika orang tua lebih mengutamakan silaturahmi dan berbagi daripada uang, anak pun akan belajar untuk melakukan hal yang sama.
7. Jangan gunakan THR sebagai alat untuk mengontrol anak
Pexels/RDNE Stock project
Beberapa orang tua mungkin tergoda untuk menjadikan THR sebagai alat untuk mendisiplinkan anak, misalnya dengan berkata, "Kalau kamu tidak nurut, nanti tidak dapat THR."
Hal ini justru bisa membuat anak semakin fokus pada uang daripada nilai-nilai positif yang ingin diajarkan. Sebaiknya, gunakan pendekatan yang lebih positif dalam mengajarkan disiplin, misalnya dengan menekankan pada perilaku baik yang perlu dijaga selama Hari Raya.
8. Ajarkan anak untuk selalu bersyukur
Pexels/Gabby K
Salah satu nilai penting yang perlu ditanamkan pada anak adalah rasa syukur. Ajarkan mereka untuk berterima kasih atas apa pun yang mereka terima, termasuk jika tahun ini tidak mendapatkan THR.
Sampaikan bahwa kebahagiaan sejati bukan berasal dari uang, melainkan dari rasa syukur atas segala nikmat yang dimiliki, seperti keluarga yang menyayangi, makanan yang cukup, dan momen kebersamaan yang menyenangkan.
9. Bangun momen kebersamaan di Hari Raya
Freepik
Terakhir, buat Hari Raya menjadi momen yang penuh kebahagiaan tanpa harus bergantung pada THR. Ajak anak melakukan aktivitas yang mereka sukai, seperti membuat kue bersama, bermain permainan tradisional, atau melakukan kegiatan kreatif lainnya.
Dengan menciptakan kenangan indah yang tidak berhubungan dengan uang, anak akan lebih memahami bahwa kebahagiaan di Hari Raya tidak harus selalu berkaitan dengan THR.
Itulah informasi mengenai cara mengajari anak agar tidak berfokus pada THR. Dengan begitu, mereka dapat menikmati Hari Raya dengan penuh kebahagiaan, tanpa menjadikan THR sebagai hal yang utama.