Jika Anak Dibully, Apa yang Harus Orangtua Ajarkan pada Anak?
Papa dan Mama berperan penting dalam mengajarkan anak tentang pembullyan
18 Februari 2024
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Papa dan Mama pasti sudah tidak asing lagi dengan bullying. Bullying biasanya dapat teridentifikasi melalui tiga karakteristik berikut: disengaja (untuk menyakiti), terjadi secara berulang-ulang, dan ada perbedaan kekuasaan.
Bullying adalah pola perilaku dari seseorang, bukan insiden yang terjadi sekali-kali. Bullying juga dapat dilakukan dan didapatkan oleh siapapun.
Bullying dapat menimbulkan dampak yang berbahaya dan jangka panjang bagi anak. Seperti luka fisik, maupun mental. Si Anak juga dapat memiliki trauma berat yang dapat mengganggu serangkaian aktivitas, bahkan menyebabkan penurunan nilainya di sekolah.
Maka dari itu, sebagai orangtua peran Papa dan Mama sangat penting untuk mengajarkan serta mengedukasi anak tentang bullying sejak dini. Papa dan Mama bisa mengajarkan tentang apa itu bullying, bagaimana dampaknya, dan apa yang harus dilakukan saat si Anak dibully oleh teman-temannya.
Seperti yang dilakukan oleh Martin Nugraha, seorang aktor, pelawak, dan YouTuber Indonesia. Pada unggahan akun Instagramnya @martinnugraha ia menyebutkan apa yang dilakukannya sebagai seorang ayah jika anaknya dibully.
"Dulu gue sempet mikir buat ngajarin anak gua, kalau dia dibully, lu harus stand your ground, lu harus bela diri lu sendiri supaya anak gua lebih pede gitu kan, supaya anak gua berani, jadi kalau dibully lu bales" kata Martin.
Tetapi, menurutnya hal itu kurang bijak. Jika tujuannya ingin membuat si Anak menjadi lebih kuat dan tidak lemah dalam menghadapi bullyan, maka yang harus dilakukannya adalah menghindar dan melaporkannya kepada orang yang lebih tua seperti guru, atau satpam.
"Jadi kalau tujuannya untuk membuat anak gue jadi berani dan nggak lemah jadi orang yang penakut, gua rasa yang lebih bijak adalah kalau lu dibully, lu menghindar dulu, lari dulu menjauh cari guru atau orang yang lebih gede kayak satpam dan lu lapor, tindakan mengadu dan melapor itu bukan tindakan pengecut" sambungnya.
Jika laporan tersebut tidak ditindaklanjuti barulah Martin sebagai ayah yang akan menyelesaikan masalah tersebut. Dengan seperti itu, si Anak akan bisa belajar untuk menjadi lebih bijak dan tau mana perbuatan yang harus dibalas dan tidak.
Nah, apakah Papa dan Mama setuju dengan yang diajarkan Martin Nugraha pada anaknya? Ternyata yang diajarkan Martin juga memiliki manfaat yang besar, lho! Berikut Popmama.comtelah merangkumnya lebih lanjut.
1. Menghindar dan melapor bukan berarti lemah
Yang harus Papa dan Mama tekankan pada anak adalah menghindar dan melapor bukan sebagai pertanda kalau mereka lemah dan takut. Tapi sebagai pembelajaran untuk anak dalam menyikapi berbagai hal dengan bijak.
Dengan melapor, teman-teman yang membullynya bisa mendapatkan hukuman yang lebih pantas, tanpa harus terlibat perkelahian dengan para pembully tersebut.
Editors' Pick
2. Bisa membaca situasi
Dengan menghindar serta melaporkan si pembully, anak bisa belajar memahami situasi tertentu yang mungkin dapat mengancamnya. Sehingga, mereka dapat mengetahui apa yang harus segera mereka lakukan.
Dengan kemampuan membaca situasi si Anak juga bisa mendapatkan berbagai macam manfaat seperti, kemampuan memecahkan suatu masalah, meningkatkan kemampuan bersosialisasi, bahkan bisa menunjang nilai akademiknya.