Sahur bukan sekadar makan sebelum berpuasa, tetapi juga ibadah yang penuh berkah dan dianjurkan dalam Islam. Rasulullah menekankan pentingnya sahur sebagai pembeda antara puasa umat Islam dan puasa umat terdahulu.
Dalam sahur, terkandung keberkahan yang meliputi kekuatan fisik, limpahan pahala, serta doa-doa yang dikabulkan di waktu yang mustajab.
Keutamaan sahur tidak hanya terletak pada aspek fisik sebagai persiapan menghadapi puasa, tetapi juga dalam nilai-nilai spiritual yang mendekatkan seorang hamba kepada Allah. Lantas, apa saja hadits yang menjelaskan keistimewaan sahur? Berikut Popmama.com telah merangkum informasinya lebih lanjut
1. Sahur penuh dengan keberkahan
Pexles/Thirdman
Sahur bukan hanya sekadar makan sebelum puasa, tetapi juga merupakan sumber keberkahan. Rasulullah menegaskan hal ini dalam hadits berikut:
عن أنس رضي الله عنه قال صلى الله عليه و سلم: تسحروا فإن في السحور بركة (رواه الشيخان)
Artinya: "Diriwayatkan dari Anas ra, Rasulullah SAW bersabda, Sahurlah kalian, karena sesungguhnya dalam sahur itu mengandung keberkahan." (HR Syaikhani)
Keberkahan dalam sahur bisa bermakna luas, baik secara fisik maupun spiritual. Secara fisik, sahur memberikan tenaga bagi tubuh untuk menjalani puasa.
Secara spiritual, sahur adalah ibadah yang membawa pahala dan mendekatkan seorang Muslim kepada Allah. Keberkahan ini juga mencakup waktu sahur yang mustajab untuk berdoa dan memohon ampunan kepada Allah.
Editors' Pick
2. Hendaklah sahur meskipun hanya dengan seteguk air
Freepik/Stefamerpik
Rasulullah menganjurkan umatnya untuk tetap sahur meskipun hanya dengan seteguk air. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya sahur dalam Islam.
وعن عبد الله بن عمر رضي الله عنهما قال قال رسول الله صلى الله عليه و سلم تسحروا ولو بجرعة من ماء رواه ابن حبان في صحيحه
Artinya: "Dari Abdullah bin Umar ra, ia berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda: Hendaklah kalian bersahur meskipun hanya seteguk air." (HR Ibnu Hibban)
Hadits ini menunjukkan bahwa sahur bukanlah tentang banyaknya makanan yang dikonsumsi, tetapi lebih kepada mengikuti sunnah Nabi. Bahkan jika seseorang tidak memiliki makanan yang cukup, tetap dianjurkan untuk minum air sebagai bentuk menjalankan sunnah sahur.
3. Allah SWT dan para malaikat bershalawat pada orang yang sedang sahur
Freepik/Freepik
Salah satu keutamaan besar dari sahur adalah bahwa Allah SWT dan para malaikat memberikan doa dan keberkahan bagi mereka yang melaksanakannya.
وعن أبي سعيد الخدري رضي الله عنه قال قال رسول الله صلى الله عليه و سلم السحور كله بركة فلا تدعوه ولو أن يجرع أحدكم جرعة من ماء فإن الله عز و جل وملائكته يصلون على المتسحرين
Artinya: "Dari Abu Sa’id Al-Khudri ra, ia berkata bahwa Rasulullah saw bersabda: Sahur sepenuhnya mengandung berkah. Maka itu, jangan kalian meninggalkannya meskipun kalian hanya meminum seteguk air, karena Allah dan malaikat bershalawat untuk mereka yang bersahur." (HR Ahmad)
Ketika Allah SWT dan malaikat bershalawat kepada seseorang, itu berarti mereka diberikan rahmat, ampunan, dan doa kebaikan. Ini menjadi salah satu alasan kuat mengapa sahur tidak boleh ditinggalkan, meskipun hanya dengan minum air.
4. Makanan sahur tidak akan dihisab oleh Allah SWT
Pexels/Anna Shvets
Dalam Islam, setiap makanan yang dikonsumsi oleh manusia akan dihisab di akhirat. Namun, ada tiga jenis makanan yang tidak akan dihisab, salah satunya adalah makanan sahur.
ثلاثة لا يحاسب عليها العبد أكلة السحر وما أفطر عليه والأكل مع الإخوان
Artinya: "Ada tiga hal (makanan) di mana seorang hamba tidak akan dihisab oleh Allah swt, yaitu makanan sahur, makanan saat berbuka puasa, dan makanan yang dinikmati bersama saudara-saudara yang lain."
Hadits ini menunjukkan betapa istimewanya sahur. Makanan yang dikonsumsi pada saat sahur menjadi pengecualian dalam perhitungan amal seseorang, sebagai bentuk keberkahan dan kasih sayang Allah SWT bagi mereka yang menjalankan ibadah puasa.
5. Menjadi pembeda antara puasa umat muslim dan nasrani
Freepik
Sahur juga menjadi ciri khas yang membedakan ibadah puasa umat Islam dengan puasa umat terdahulu, seperti Yahudi dan Nasrani. Rasulullah bersabda:
فصل ما بين صيامنا وصيام أهل الكتاب أكلة السحر
Artinya: "Yang membedakan antara puasa kita dan puasa Ahli Kitab adalah makan sahur."
Terkait hadits ini, Imam Nawawi dalam Syarah Muslim menjelaskan:
معناه الفارق والمميز بين صيامنا وصيامهم السحور فإنهم لا يتسحرون ونحن يستحب لنا السحور
Artinya: "Maknanya, yang menjadi pembeda dan keistimewaan antara puasa kita dan puasa mereka (Yahudi dan Nasrani) adalah sahur. Karena sesungguhnya mereka tidak sahur, sedangkan kita disunahkan untuk sahur." (Syarah Muslim Imam Nawawi, Juz 7, Halaman 207)
Hadits ini menunjukkan bahwa Islam memiliki aturan tersendiri dalam berpuasa, termasuk dalam kebiasaan makan sahur yang dianjurkan. Dengan bersahur, seorang Muslim tidak hanya mendapatkan manfaat fisik, tetapi juga menjalankan sunnah yang menjadikan puasanya lebih sempurna.
Itulah informasi mengenai keutamaan dan hadits tentang sahur. Dengan mengetahui keutamaan sahur, semoga kita semakin termotivasi untuk tidak melewatkan sahur saat menjalankan ibadah puasa.