Menteri Keuangan Minta Anak SD Mulai Belajar Jual Beli Saham
Menteri Sri Mulyani ingin anak-anak sudah familiar dengan bursa efek sejak duduk di bangku SD
13 Januari 2025

Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Pada Peresmian Pembukaan Perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI), Menteri Keuangan Sri Mulyani menyatakan bahwa anak-anak SD harus mulai di edukasi tentang jual beli saham. Ia mengatakan hal tersebut sebagai komitmen Kementrian Keuangan untuk mendukung upaya pengembangan dan penguatan Pasar Modal Indonesia.
Seperti apa informasi selengkapnya? Berikut Popmama.com telah merangkumnya lebih lanjut.
Editors' Pick
1. Ingin anak-anak SD familiar dengan bursa efek
Bendahara Negara itu membeberkan pengalaman pribadinya saat mulai mengenal tentang Bursa Efek Indonesia sejak menjadi mahasiswa.
Namun, Sri Mulyani mengatakan bahwa pelajaran tentang Bursa Efek seharusnya sudah dapat dikenalkan bahkan sejak bangku Sekolah Dasar untuk membantu para siswa memahami konsep sekaligus membuat mereka terbiasa dengan transaksi saham sejak dini.
"Dulu waktu saya mahasiswa mulai diajari mengenai Bursa Efek Indonesia, paham mengenai jual beli saham. Sekarang seharusnya ini sudah mulai diajarkan bukan di tingkat mahasiswa lagi, tapi bahkan di tingkat Sekolah Dasar sehingga mereka menjadi getting familiar dengan Bursa Efek," kata Sri Mulyani pada Peresmian Pembukaan Perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis (02/01/25) lalu.
2. Perlu dimasukan ke dalam kurikulum
Lebih lanjut Sri Mulyani mengatakan, bahwa gagasannya tersebut dapat terealisasi dengan melibatkan berbagai pihak. Salah satunya adalah memasukan pelajaran edukasi tentang jual beli saham ke dalam kurikulum.
“Bagaimana cara penyampaiannya dan bagaimana mereka merasa terbiasa dengan transaksi,” kata Sri Mulyani.
Sri Mulyani juga mengungkapkan tantangan selanjutnya, terutama ketika masyarakat sudah memiliki pemahaman tentang pasar modal yang mendalam. Yaitu, memastikan saham yang diperjual-belikan di pasar modal adalah saham yang sehat. Sehingga, masyarakat tidak merasa dibohongi oleh saham yang telah mereka beli.
“Yang berasal dari fundamental perusahaan-perusahaan yang dikelola dengan tata kelola yang baik,” kata Sri Mulyani.