Sejarah Angka Romawi Beserta Cara Menuliskannya
Angka romawi adalah sistem penomoran angka yang berasal dari romawi kuno
2 September 2024
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Angka yang familiar digunakan di kehidupan sehari-hari adalah 1, 2, 3, 4, dan seterusnya. Namun, pada zaman romawi kuno angka-angka dituliskan menggunakan huruf-huruf tertentu atau disebut dengan angka romawi. Penggunaan angka romawi yang masih sering ditemukan saat ini adalah pada simbol jam dinding atau penomoran halaman dalam buku.
Berbeda dengan abjad angka, penulisan bilangan romawi ternyata tidak boleh sembarangan dilakukan, terdapat beberapa aturan yang berlaku. Kali ini Popmama.com akan memberikan informasi tentang daftar angka romawi beserta cara penulisannya. Simak informasinya berikut ini.
1. Sejarah angka romawi
Angka romawi diperkirakan sudah digunakan pada abad ke-8 hingga ke-9 sebelum masehi bersamaan dengan berdirinya kekaisaran Romawi Kuno. Sistem angka Romawi berlaku lebih lama dibandingkan dengan masa kekaisarannya, yaitu sampai abad ke-14 SM sebelum digantikan oleh sistem penomoran Arab, yang sudah diperkenalkan ke Eropa pada abad ke-11 SM.
Meskipun angka romawi ditulis dengan huruf-huruf dari abjad Romawi, namun sistem angka Romawi diturunkan dari angka Etruscan kuno yang diadaptasi dari simbol Attic Yunani. Angka Entruscan, misalnya menggunakan 𐌠, 𐌡, 𐌢, ⋔, 𐌚, dan ⊕ untuk menuliskan I, V, X, L, C, dan M. Hal tersebut berarti hanya simbol I dan X yang merupakan huruf-huruf dalam angka Entruscan.
Editors' Pick
2. Fungsi angka romawi
Meski sudah tidak digunakan sebagai aturan penulisan angka yang utama di masa sekarang, angka romawi masih dapat sering ditemukan. Ada beberapa fungsi yang masih sama seperti zaman dahulu. Berikut adalah penjelasannya:
Fungsi Angka Romawi di Masa Lalu:
- Penomoran tahun dan abad: Angka Romawi digunakan untuk menuliskan tahun dalam dokumen resmi, monumen, dan inskripsi. Misalnya, tahun 2024 dalam angka Romawi adalah MMXXIV.
- Penomoran Raja dan Paus: Penggunaan angka Romawi untuk mengidentifikasi urutan raja dan paus masih umum. Misalnya, Raja Louis XIV dari Prancis.
- Penggunaan dalam bangunan dan monumen: Angka Romawi sering ditemukan pada monumen, jam matahari, dan bangunan sebagai simbol kemegahan dan kekuasaan.
- Penomoran bab dan pasal: Angka Romawi digunakan dalam teks-teks penting seperti kitab suci, buku hukum, dan karya literatur untuk menandai bab atau pasal.
Fungsi Angka Romawi di Masa Kini:
- Penulisan dalam halaman buku atau nomor bab: Misalnya daftar isi dalam buku berada di halaman III.
- Penulisan sekuel dalam film, buku, dan video game: Misalnya film animasi anak-anak karya Disney yaitu Frozen II.
- Penulisan seri event dalam pertandingan olahraga: Misalnya PON XX di Papua tahun 2024.
- Penulisan tanda angka dalam jam: Misalnya dalam tanda jam di arloji, angka 3 ditulis III.
- Penulisan nama raja dan ratu kerajaan: Misalnya Raja Charles III yang menggantikan Ratu Elizabeth II sebagai pemimpin kerajaan Inggris saat ini.
- Penulisan tingkat pendidikan: Misalnya penulisan Kelas IX dalam jenjang SMP.
3. Cara menuliskan angka romawi
Berikut adalah beberapa cara mudah untuk belajar menulis angka romawi:
- Menuliskan angka desimalnya terlebih dahulu: Saat hendak menuliskan angka romawi, maka sebaiknya tulis dahulu bentuk angka desimalnya. Misalnya tulis dahulu angka 450 sebelum diubah ke dalam bentuk angka romawi.
- Jabarkan angka desimal tersebut: Menjabarkan dalam hal ini maksudnya adalah memecah angka-angka tersebut. Maka angka 450 apabila dipecah akan menjadi 400 + 50
- Tulis penjabarannya ke dalam angka romawi: Sesudah didapatkan penjabaran dari angka 450 yaitu 400 + 50, selanjutnya dapat langsung diubah ke dalam bentuk angka romawi yaitu dengan menggabungkan angka romawi dari 400 yaitu CD dan angka romawi dari 50 yaitu L. Maka angka romawi dari 450 adalah CDL.
Selain itu, dalam angka romawi terdapat beberapa aturan penulisan yang mesti diperhatikan, di antaranya:
- Tidak boleh ada pengulangan angka lebih dari 3 kali, kecuali untuk III.
- Angka romawi yang dapat diulang hanyalah I, X, C, dan M, sedangkan V, L, dan D tidak dapat diulang. Misalnya, untuk penulisan 15 dalam angka romawi tidak boleh ditulis VVV. Penulisan yang tepat adalah XV.
4. Contoh penulisan angka romawi 1-89
Setelah mengetahui cara penulisannya. Berikut adalah contoh penulisan dari angka romawi dari angka 1-89:
7 Simbol Dasar Angka Romawi:
- I = 1
- V = 5
- X = 10
- L = 50
- C = 100
- D = 500
- M = 2000
Angka Romawi 1-10
- 1 = I
- 2 = II
- 3 = III
- 4 = IV
- 5 = V
- 6 = VI
- 7 = VII
- 8 = VIII
- 9 = IX
- 10 = X
Angka Romawi 11-39
Untuk penulisan angka 11 kamu bisa menuliskannya dengan menaruh simbol X di depan diikuti dengan simbol dari 1-9 di belakangnya. Seperti XI, XII, XIII, XIV, XV dan seterusnya, Hal tersebut juga berlaku untuk angka 20 yang menggunakan simbol XX, serta angka 30 yang menggunakan simbol XXX. Berikut adalah contohnya:
- 11 = XI
- 12 = XII
- 13= XIII
- 14 = XIV
- 15 = XV
- dst.
- 20 = XX
- 21 = XXI
- 22 = XXII
- 23 = XXIII
- 24 = XXIV
- 25 = XXV
- dst.
- 30 = XXX
- 31 = XXXI
- 32 = XXXII
- 33 = XXXIII
- 34 = XXXIV
- 35 = XXXV
- dst.
Angka 40-89
Untuk angka dari 40 ke 99 memiliki aturan penulisan yang berbeda, karena terdapat simbol L yang menunjukan angka 50. Seperti pada angka 40 yang ditulis menggunakan simbol XL yang merupakan pengurangan dari 50 - 10 lalu dilanjut dengan penulisan 1-9 seperti biasa. Berikut adalah contohnya:
- 40 = XL (50-10)
- 41 = XLI
- 42 = XLII
- 43 = XLIII
- 44 = XLIV
- 45 = XLV
- dst.
- 50 = L
- 51 = LI
- 52 = LII
- 53 = LIII
- 54 = LIV
- 55 = LV
- dst.
- 60 = LX (50+10)
- 61 = LXI
- 62 = LXII
- 63 = LXIII
- 64 = LXIV
- 65 = LXV
- dst.
- 70 = LXX (50+10+10)
- 71 = LXXI
- 72 = LXXII
- 73 = LXXIII
- 74 = LXXIV
- 74 = LXXV
- dst.
- 80 = LXXX (50+10+10+10)
- 81 = LXXXI
- 82 = LXXXII
- 83 = LXXXIII
- 84 = LXXXIV
- 85 = LXXXV
- dst.
5. Angka romawi 90-1.000
Berikut adalah cara menuliskan angka romawi dari 90-1000
Angka Romawi 90-199
Penulisan angka 90-199 memiliki aturan yang hampir mirip dengan penulisan angka 40-89, bedanya hanya menggunakan simbol C yang menunjukan angka 100. Berikut adalah contohnya:
- 90 = XC (100-10)
- 91 = XCI
- 92 = XCII
- 93 = XCIII
- 94 = XCIV
- 95 = XCV
- dst
- 100 = C
- dst
- 110 = CX
- dst
- 150 = CL
- dst
- 190 = CXC
- 191 = CXCI
- 192 = CXCII
- 193 = CXCIII
- 194 = CXCIV
- 195 = CXCV
- dst
Angka 200-1.000
Penulisan angka 200-1000 hanya tinggal mengulang aturan yang sama seperti sebelumnya. Bedanya, kini terdapat simbol baru yaitu D yang menunjukan angka 500, serta M yang menunjukan angka 1000. Berikut adalah contohnya:
- 200 = CC
- dst.
- 250 = CCL
- dst.
- 300 = CCC
- dst.
- 350 = CCCL
- dst.
- 400 = CD
- dst.
- 450 = CDL
- dst.
- 500 = D
- dst.
- 550 = DL
- dst.
- 600 = DC
- dst.
- 650 = DCL
- dst.
- 700 = DCC
- dst.
- 750 = DCCL
- dst.
- 800 = DCCC
- dst.
- 850 = DCCCL
- dst.
- 900 = CM
- dst.
- 950 = CML
- dst.
- 1.000 = M
Untuk angka 1.000 dan seterusnya hanya tinggal mengulang aturan penulisan yang dimulai dengan simbol M. Intinya, yang dapat diulang hanyalah I, X, C, dan M, sedangkan V, L, dan D tidak dapat diulang.
Itulah informasi tentang sejarah angka romawi beserta cara menuliskannya. Semoga informasi tersebut bermanfaat untuk belajar tentang angka romawi ya!
Baca juga:
- 40 Contoh Soal Matematika Perkalian Kelas 2 SD
- 15 Contoh Soal Matematika Kelas 6 SD Bilangan Bulat Positif
- 15 Game Matematika Online Seru untuk Mengasah Kemampuan Berhitungmu!