Bagaimana Proses Membuat Kain dan Energi Apa Saja yang Dikeluarkan?
Ternyata dalam proses membuat kain butuh waktu yang panjang, lho!
1 Februari 2023
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Pastinya di setiap benda yang kita gunakan atau sering kita konsumsi tentu memiliki proses pengolahan yang panjang hingga membutuhkan waktu yang cukup lama, jadi sudah sepatutnya untuk kita hargai.
Bahkan apabila kalian menyadari bahwa pakaian yang saat ini dipakai juga mengalami proses yang panjang sebelum dikenakan kita, lho.
Di sekolah anak-anak akan dikenalkan tentang proses membuat kain sampai ke berbagai perubahan energi yang terjadi selama pembuatan kain berlangsung.
Indonesia sendiri memiliki keberagaman jenis kain yang khas dengan motif berbeda di setiap daerah. Begitu juga dengan pembuatannya, beragam bahan baku yang digunakan untuk membuat sebuah kain.
Akan tetapi, jenis bahan baku yang paling sering digunakan untuk dijadikan pakaian adalah serat kapas atau dikenal juga dengan jenis kain katun.
Tentunya, kapas yang dimaksud bukan kapas yang sering dipakai untuk kecantikan. Melainkan, serat kapas untuk kain katun yang berasal dari serat selulosa, yaitu serat alam yang berasal dari tumbuhan.
Karena, berasal dari serat alam umumnya kapas mempunyai sifat higroskopis (menyerap air), tahan setrika panas, mudah kusut, dan tidak tahan dengan cairan asam mineral.
Selain itu, kapas juga mengalami beberapa proses hingga bisa menjadi kain, kemudian setelah jadi dapat dibuat menjadi baju yang siap pakai. Penasaran, dengan tahapan prosesnya?
Berikut Popmama.com akan bantu jelaskan bagaimana proses membuat kain dari menanam sampai menjadi berbentuk kain hingga energi apa saja yang dikeluarkan. Yuk, disimak informasinya!
Editors' Pick
1. Proses dalam membuat kain
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, sebagian besar bahan baku kain dibuat dari bahan serat kapas. Untuk mendapatkan kapas tersebut, pastinya kita perlu menanam pohon kapas terlebih dulu, ya.
Terdapat beberapa petani yang memiliki profesi sebagai penanam pohon kapas yang kemudian hasilnya nanti akan diproses menjadi kain.
Biasanya pohon kapas yang sudah menghasilkan serat-serat, kemudian hasilnya akan dipanen hingga dilakukan proses pemintalan.
Prosesnya kapas akan diolah dengan dilakukan penarikan sampai proses penggulungan benang. Kemudian benang yang sudah tergulung akan diolah menjadi sebuah kain dengan cara ditenun.
Dalam proses menenun pun dilakukan dengan membuat sebuah anyaman yang berasal dari hasil pintalan tadi. Untuk proses menenunnya terdapat alat tradisional yang dikerjakan dengan cara manual.
Akan tetapi, dengan adanya perkembangan zaman modern ini, terdapat juga alat terbaru yang didukung dengan menggunakan mesin.
Setelah proses menenun selesai, lalu kain sudah jadi maka siap untuk digunakan. Kalian juga bisa memberikan beberapa warna atau gambar pada kain polos lalu bisa dijahit menjadi berbagai model pakaian yang nantinya bisa dipakai.
2. Energi yang dikeluarkan ketika membuat kain
Nah, dari penjelasan di atas tentunya anak-anak sudah bisa mengetahui berbagai jenis energi yang telah dikeluarkan selama proses pembuatan kain.
Di dalam proses pembuatannya, terdapat energi kimia dan energi gerak yang umumnya paling banyak digunakan, lho. Berikut penjelasannya:
Energi kimia
Energi kimia merupakan suatu potensi yang berasal dari zat kimia yang dapat mengalami reaksi dan bisa berubah menjadi zat lainnya.
Adapun energi kimia ini bisa terjadi pada pohon kapas yang tumbuh dengan mengambil berbagai zat hara di dalam tanaman.
Pertumbuhan pohon kapas pun juga menggunakan energi kimia yang dapat membuat pohon kapas berbunga dan bisa menghasilkan kapas.
Di sisi lain, dalam proses pemintalan dan penenunan kain saat ini terbilang modern karena kebanyakan para penenun sudah banyak yang menggunakan mesin, sehingga pembuatan kain pun jadi lebih efisien dan menghemat waktu.
Sehingga kembali lagi terjadinya proses energi kimia yang dihasilkan dari bahan bakar yang digunakan pada mesin tersebut.
Mesin akan terus bergerak dan membuat kapas menjadi benang selama proses berlangsung, lalu terbentuklah sebuah kain.
- Energi gerak
Dalam proses pembuatan kain juga banyak mengeluarkan energi gerak, terlebih pada proses pembuatannya yang masih menggunakan cara tradisional.
Pengertian dari energi gerak atau energi kinetik merupakan energi yang dihasilkan akibat adanya gerak dari suatu objek. Hal ini termasuk energi yang dimiliki oleh benda yang selalu berpindah.
Contohnya pada aktivitas pembuatan kain, energi gerak berupa tenaga dari manusia untuk mengubah kapas hingga bisa menghasilkan sebuah kain.
Dalam proses pemintalan pada kapas pun bisa berubah menjadi benang tentunya dilakukan dengan menggunakan alat pemintal khusus dengan cara manual.
Setelah itu, proses penenunan dulunya juga masih menggunakan alat tradisional yang membutuhkan energi gerak karena alat tersebut turut digerakkan secara manual.
3. Adapun beberapa tahapan pembuatan kain dan teknologi yang digunakan
Berikut ini adalah beberapa tahapan dalam proses pembuatan kain dari kapas beserta teknologi apa saja yang digunakan, di antaranya:
- Proses spinning atau disebut juga dengan pemintalan. Dalam proses ini, pemintalan kapas akan dipintal untuk menghasilkan sebuah benang dan nantinya dijadikan bahan baku pembuatan kain. Pada tahap ini juga, teknologi yang digunakan adalah ring spinning untuk memintal serat-serat tumbuhan.
- Proses soft winder, yaitu proses untuk menggulung helaian benang hasil dari proses spinning.
- Proses pencelupan, yaitu proses di mana benang yang telah digulung akan dicelupkan guna menghasilkan beragam warna. Setelah dicelupkan ke dalam warna, benang harus dikeringkan terlebih dahulu sebelum dibuat menjadi kain.
- Menenun kain atau disebut juga proses weaving, yaitu proses di mana benang berwarna sudah kering dan kemudian sudah bisa ditenun menjadi kain.
- Proses shiage, yaitu proses pemeriksaan setelah kain sudah ditenun dengan sempurna untuk menentukan grade dari kain-kain tersebut.
- Proses penyelesaian, pada tahap ini dilakukan proses scouring. Pada proses ini bertujuan untuk mencuci kain katun agar dapat menghilangkan lilin alami atau biji dari serat-serat kain. Kemudian dilanjutkan dengan proses pemutihan atau dikenal dengan sebutan bleaching. Dalam proses bleaching berfungsi untuk menghilangkan warna alami kapas agar menghasilkan warna putih kain yang diharapkan. Kemudian dilanjutkan proses merserasi atau mercerized. Hal tersebut dilakukan guna merawat kain katun supaya kualitasnya tetap terjaga dan warnanya tidak luntur.
Setelah ke enam tahapan tersebut terselesaikan, barulah kain bisa dipotong sesuai dengan ukurannya masing-masing untuk dijadikan fashion seperti kaus, jaket, dan kemeja. Serta juga siap diperjual belikan di pasaran.
Nah, itulah penjelasan lengkapnya terkait proses membuat kain sampai ke berbagai jenis energi yang dikeluarkan pada proses pembuatannya.
Jadi, mempelajari proses pembuatan kain sudah membantu kita mengerti bagaimana caranya dalam mengubah tumbuhan kapas menjadi sebuah kain. Semoga informasi ini bisa memperkaya wawasan untuk Anak, Mama, dan Papa!
Baca juga:
- Jenis-Jenis Kain untuk Pakaian Anak, Nyaman Dikenakan dan Stylish
- Nyaman Dipakai, Inilah 5 Jenis Kain Katun yang Bagus untuk Pakaian
- Jenis Kain yang Boleh dan Tidak Boleh Digunakan Bayi