Apa Itu Gerhana Bulan dan Ada Berapa Jenisnya? Yuk, Ketahui di Sini!
Fenomena ini dapat terjadi saat bayangan Bumi menghalangi jatuhnya cahaya Matahari ke Bulan
28 Februari 2023
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Gerhana Bulan merupakan sebuah fenomena alam yang jarang terjadi karena Bulan tertutupi oleh bayangan Bumi baik itu secara keseluruhan ataupun sebagian.
Mengutip dari laman Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), gerhana Bulan adalah peristiwa cahaya Matahari yang tidak semuanya sampai ke Bulan akibat terhalang oleh Bumi.
Gerhana Bulan bisa terjadi akibat dinamisnya pergerakan posisi Matahari, Bumi, dan Bulan berada tepat atau hampir membentuk garis lurus pada saat fase Bulan Purnama. Diketahui, bahwa fenomena gerhana bulan dapat diprediksi sebelumnya.
Maka yang terjadi saat gerhana Bulan adalah seluruh cahaya Matahari yang langsung ke Bulan akan terhalangi oleh Bumi. Adapun jenis dan lamanya gerhana Bulan berlangsung bergantung pada jarak Bulan terhadap simpulnya di orbit.
Namun, secara tidak langsung sinar matahari masih bisa mencapai permukaan Bulan melalui atmosfer Bumi. Hal ini yang akan membuat Bulan terlihat berubah menjadi cahaya kemerahan, kuning atau jingga selama gerhana berlangsung.
Gerhana bulan ini dibagi menjadi 3 jenis, kira-kira apa saja ya? Dan tahukah kamu apa perbedaan dari ketiganya?
Untuk mengetahui lebih lanjut, berikut Popmama.com telah merangkum informasi seputar apa itu gerhana bulan beserta penjelasannya. Yuk, disimak!
Editors' Pick
1. Gerhana Bulan penumbra
Gerhana Bulan ini dapat terjadi ketika Bulan melewati bayangan penumbra Bumi, yaitu bayangan yang jatuh lebih redup.
Sebagai informasi, ada dua macam bayangan, yakni umbra (bayangan inti) dan penumbra (bayangan tambahan).
Dapat dikatakan bahwa gerhana Bulan ini biasanya tidak terlalu menarik bagi pengamat. Karena pada gerhana Bulan jenis ini, penampakan gerhananya hampir tidak bisa dibedakan dengan saat bulan purnama biasa.
Dikarenakan seluruh bagian Bulan berada pada bagian bayangan luar bumi yang terlihat samar sehingga Bulan masih bisa terlihat namun dengan warna yang cenderung tampak suram.
Melansir dari beberapa sumber menjelaskan, gerhana Bulan ini terjadi kemungkinan besarnya memang tidak dapat dilihat. Adapun bagian luar Bumi akan tampak sangat pucat hingga menyebabkan Bulan tidak akan terlihat apapun hingga sebagian pada tepi bulan pun telah berada di penumbra.
Karena alasan ini juga gerhana Bulan penumbra tidak dimasukkan ke dalam kalender umum, selain hanya para ilmuan.
2. Gerhana Bulan sebagian
Sesuai dengan namanya, gerhana bulan sebagian bisa terjadi ketika Matahari, Bumi, dan Bulan berada dalam satu posisi tidak sejajar secara sempurna sehingga menyebabkan Bulan hanya melewati sebagian wilayah yang masuk ke daerah umbra Bumi.
Dan sebagiannya lagi berada dalam bayangan penumbra Bumi, pada saat fase itulah gerhana tersebut dinamakan gerhana bulan sebagian.
Artinya, fenomena gerhana Bulan jenis ini menunjukkan Bumi secara keseluruhan tidak menutupi Bulan dari sinar matahari, sementara pada sebagian permukaan Bulan yang lainnya berada di dalam daerah penumbra sehingga masih terlihat ada sebagian sinar Matahari yang sampai ke permukaan Bulan.
Warna Bulan ketika gerhana juga bergantung dari posisi antara jaraknya dengan Bumi, jika posisi Bulan semakin dekat maka semakin tampak berwarna merah ati.
Tetapi terkadang juga tampak seperti warna merah tembaga, jingga ataupun cokelat, kemungkinan karena muncul di area gelap dari permukaan bulan.
Hal itu terjadi karena kontras antara wilayah yang dijatuhi bayangan, dan wilayah terang yang tidak dijatuhi oleh bayangan atau bisa juga terkena sinar Matahari secara langsung.
Menurut Nasa, fenomena gerhana Bulan sebagian bisa terjadi setidaknya dua kali dalam setahun.