7 Jenis Makanan yang Tak Boleh Dikonsumsi Anak Hiperaktif
Makanan-makanan ini memicu si Hiperaktif makin banyak bergerak. Apa saja yang harus dipantang?
21 Juli 2019
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Biasanya sebagian besar anak-anak mengalami saat-saat ketika mereka memiliki kelebihan energi. Namun seberapa sering Mama harus memberi tahu ke si Anak untuk memintanya istirahat atau diam sejenak? Tentu setiap Mama pasti mempunyai jawaban yang berbeda.
Mama pasti pernah mendengar istilah anak hiperaktif, bukan? Anak yang mengalami ADHD (attention deficit hyperactivity disorder) memang terlihat sangat lincah dan jarang sekali beristirahat. Kalau anak memiliki kecenderungan ke arah ini, Mama harus waspada ya.
Aktivitas anak hiperaktif sangat berbeda dengan anak-anak pada umumnya. Mereka mengalami gangguan perkembangan dalam aktivitas motorik sehingga tingkah lakunya jadi berlebihan dan agresif. Oleh karena itu, anak-anak hiperaktif membutuhkan perhatian dan penanganan khusus, Ma.
Salah satu caranya adalah dengan menghindari makanan yang memicu gejala ADHD. Perhatikan ya, Ma, jenis-jenis makanan ini.
1. Makanan tinggi gula
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa pemicu tercepat anak-anak yang mengalami gejala ADHD adalah jumlah gula yang berlebihan, Ma. Salah satu penelitian menyimpulkan semakin banyak anak hiperaktif mengonsumsi gula, maka ia akan semakin sulit diam dan gelisah.
Bahkan sebuah penelitian yang dilakukan di Universitas Yale membuktikan bahwa diet tinggi gula bisa mengurangi aktivitas yang berlebihan pada beberapa anak hiperaktif.
Untuk itu, ketika sedang berbelanja Mama harus memperhatikan label makanan dan minuman dengan cermat. Perhatikan kandungannya, apakah mengandung pemanis jagung berfuktosa tinggi, dekstrin, dekstrosa, maltodekstrim, sukrosa, dan sirup malt. Lebih baik jangan dibeli ya, Ma.
2. Es krim
Seorang anak yang hipersensitif terhadap produk susu seperti es krim dapat memicu hiperaktivitas. Karena itu, anak yang sensitif pada produk susu akan merasakan energi berlebihan setelah mengonsumsinya. Belum lagi jika anak mama mengalami gejala gangguan kesehatan lainnya, seperti gatal di kulit dan kembung karena alergi. Wah, kasihan anak mama!
Editors' Pick
3. Minuman bersoda
Jika anak Mama terindikasi gejala ADHD, jauhilah minuman bersoda. Minuman ini mengandung banyak gula dan pemanis buatan, Ma. Selebihnya, soda memiliki kandungan lain, seperti kafein dan fruktosa, yang justru memperburuk gejala ADHD.
Menurut Frank Barnhill, seorang ahli ADHD dan penulis Mistaken for ADHD, "Asupan gula dan kafein berlebihan akan menyebabkan anak mudah terserang ADHD." Dalam salah satu studi pada tahun 2013, anak-anak yang berusia 5 tahun yang mengonsumsi soda menunjukkan reaksi yang lebih agresi dan anti-sosial.
4. Campuran kue
Berbagai jenis campuran dalam kue dan frosting (lapisan kue yang terbuat dari gula dan putih telur) mengandung jumlah gula dan pewarna buatan yang tinggi, sehingga bisa meningkatkan gejala hiperaktif pada anak, Ma.
Seorang ahli ADHD dan penulis buku Diabetes and You: A Comprehensive, Holistic Approach, Naheed Ali, menjelaskan bahwa produk-produk yang digunakan dalam campuran kue sering menggunakan beberapa jenis pemanis buatan. Ia menambahkan, "Ketika frosting dan campuran kue mengandung pemanis buatan, itu akan meningkatkan risiko gejala ADHD lebih kuat daripada pemanis alami."
5. Ikan yang mengandung merkuri
Naheed Ali juga mengingatkan ikan dan makanan laut lainnya yang mengandung merkuri dapat memperparah gejala ADHD dalam jangka panjang, Ma. Beberapa jenis makanan laut tersebut di antaranya king mackerel, ikan todak, tilefish, dan hiu.
Ali menjelaskan, "Merkuri, seperti selulosa, sangat sulit dicerna tubuh dan bisa terakumulasi di otak anak." Karena itulah, "Ini bisa menyebabkan anak hiperaktif," ujarnya.
6. Buah dan sayuran beku atau kalengan
Meski buah dan sayuran adalah pilihan yang sehat untuk diet ADHD, di beberapa jenis makanan beku atau kalengan justru mengandung pewarna buatan. Untuk itulah, Mama harus memeriksa semua label makanan dengan hati-hati.
Barnhill mengatakan, di beberapa jenis makanan awet itu dapat memperburuk gejala ADHD karena, "Makanan diperlakukan secara organofosfat yang biasanya hanya digunakan untuk mengendalikan serangga. Hal ini terbukti bisa menyebabkan perilaku anak lebih agresif dan sejumlah masalah perilaku lainnya."
7. Makanan yang mengandung cokelat dan kacang
Banyak anak-anak yang memiliki kepekaan terhadap makansan tertentu sehingga mudah mengalami gejala ADHD. Beberapa makanan umum yang bisa menyebabkan reaksi ADHD antara lain, susu, cokelat, kedelai, telur, gandum, kacang, jagung, tomat, anggur, dan jeruk.
Apabila Mama mencurigai sensitivitas makanan tertentu terhadap gejala ADHD anak, sebaiknya segera konsultasikan dengan ahli diet atau dokter ADHD untuk mengetahui secara lebih jelas.
Yuk, perhatikan pilihan makanan yang tepat untuk anak, Ma!
Baca juga: Cara Mengetahui Gejala Gangguan ADHD