6 Nutrisi Penting untuk Mencegah Anak Mengalami Kelaparan Tersembunyi
Meskipun si Anak banyak makan, belum tentu kebutuhan gizinya terpenuhi lho!
5 Oktober 2021
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Hidden hunger atau kelaparan yang tersembunyi adalah kondisi kekurangan vitamin dan mineral. Kekurangan ini bisa terjadi ketika kualitas makanan yang dikonsumsi tidak memenuhi kebutuhan nutrisi, sehingga tubuh kurang mikronutrien untuk pertumbuhan dan perkembangan.
Hidden hunger ini sewaktu-waktu bisa menyerang anak jika Mama tidak memperhatikan pola makan yang seimbang.
Kasus hidden hunger ini tidak kasat mata karena penderitanya tidak menampakkan gejala khusus loh, Ma. Si Anak yang terjangkit hidden hunger pada umumnya masih terlihat sehat-sehat saja, seperti masih berkegiatan rutin seperti biasa.
Karena tidak menampakkan gejala tertentu, Mama setidaknya harus proaktif memberi si Anak makanan yang mengandung vitamin dan mineral, seperti yang dikandung dalam sayur-sayuran dan buah-buahan atau nabati.
Jika si Anak sudah terkena hidden hunger, dampaknya adalah ia jadi gampang sakit karena imunitas tubuhnya lemah, Ma.
Jika dibiarkan, dampak panjang hidden hunger pada anak bisa memicu stunting (berperawakan tubuh pendek dari rata-rata anak seusianya), wasting (berat badan tidak seimbang dengan tingginya), dan underweight (berat badan kurang dari rata-rata anak seusianya).
Berikut ini Popmama.com rangkum jenis-jenis gizi mikro yang yang dibutuhkan si Anak, Ma.
1. Zinc
Zinc atau seng adalah mineral yang dibutuhkan si Anak untuk meningkatkan kesehatan dan pertumbuhannya, Ma.
Rendahnya asupan zinc dalam tubuh bisa menyebabkan imunitas atau kekebalan tubuh si Anak menurun, sehingga lebih mudah terserang berbagai penyakit. Jadi, pastikan kebutuhan zinc-nya terpenuhi ya.
Sumber makanan yang mengadung mineral zinc ini cukup banyak dan beragam. Di antaranya terdapat di jenis makanan hasil laut dan nabati, seperti;
1. Kepiting, lobster, tiram, cumi-cumi, dan ikan salmon.
2. Jenis sayuran, seperti brokoli, wortel, jamur, dan bayam.
3. Makanan penghasil energi, seperti sereal, beras merah, cokelat, dan kuning telur.
4. Jenis buah-buahan, seperti alpukat, pisang, dan apel.
5. Jenis daging-dagingan, seperti daging dan hati sapi, domba, dan unggas.
2. Zat besi
Zat besi adalah mineral penting untuk membentuk hemoglobin dalam tubuh. Jika si Anak kurang asupan zat besi, maka tubuhnya tidak bisa memproduksi hemoglobin yang berfungsi mengalirkan oksigen ke seluruh jaringan tubuh.
Dampak lain kekurangan zat besi bisa menyebabkan penurunan kecerdasan dan kemampuan motorik anak, hingga rendahnya imunitas tubuh si Anak.
Ciri-ciri anak yang kekurangan zat besi, seperti mudah lelah, wajahnya pucat, rentan sakit, tidak mau diam, dan kerap gelisah. Jika tanda-tanda ini mulai terlihat sebaiknya Mama perlu waspada si Anak kekurangan zat besi.
Bahan makanan yang mengandung zat besi antara lain, berbagai jenis ikan, daging merah, tiram, sereal, hati, bayam, kentang, dan tahu.
Baca juga:Fakta bahwa anak Indonesia banyak yang mengalami stunting