Jangan Mengabaikan Jika Gigi si Anak Bolong, Ini Bahayanya!
Lobang di gigi bisa menjadi pintu masuk bakteri yang mungkin menyebabkan penyakit jantung
17 Februari 2020
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Fase dimana gigi anak mulai lengkap untuk tumbuh dengan sempurna, orangtua pun mulai senang karena anak tidak ompong lagi. Tetapi perlahan, gigi anak mulai terkikis dengan warna kecoklatan kemudian berlubang atau yang akrab dalam dunia medis disebut karies. Jika hal ini sudah terjadi pada si Anak, segera periksakan ke dokter dan jangan diabaikan ya, Ma.
Kesehatan gigi dan mulut sangatlah penting, dikarenakan gigi dan mulut adalah tempat masuk makanan sebelum terolah sampai di saluran pencernaan. Jika kesehatan gigi atau mulut terganggu, maka menyebabkan terhambatnya gizi yang masuk ke dalam tubuh si Anak. Lubang yang ada pada gigi dapat menyimpan kuman dan bakteri dari sisa makanan yang tidak tertelan secara sempurna.
Fakta Gigi Berlubang pada Anak
Penyebab gigi bisa berlubang
Sebelum mengetahui bahayanya mengabaikan gigi si Anak yang berlubang, Mama perlu mengetahui terlebih dahulu penyebab bagaimana gigi dapat berlubang. Gigi berlubang atau karies pada anak biasanya terjadi dikarenakan beberapa hal seperti :
- Kebiasaan mengonsumsi gula yang berlebih,
- kebiasaan buruk menyikat gigi yang tidak teratur dan tidak benar,
- kurangnya minum, yang menyebabkan produksi air liur untuk melawan asam pada mulut menjadi berkurang,
- kekurangan mineral alami atau fluoride untuk membantu dalam pencegahan pada gigi berlubang.
Mencegah gigi berlubang
Gigi pada si Anak sebenarnya bisa terhindar dari gigi berlubang atau karies jika gigi dijaga dan dirawat dengan baik. Beberapa hal yang dapat dilakukan sebagai pencegahan :
- Mengajarkan dan membiasakan anak untuk rajin membersihkan giginya sendiri. Ajarkan cara menyikat gigi yang benar dan lakukan dengan rutin setiap bangun dan sebelum tidur agar terhindar dari gigi berlubang.
- Membiasakan dan mengenalkan anak pada makanan lain yang lebih sehat. Hindari untuk memakan makanan yang mengandung tinggi gula, makanan bertepung, dan juga minuman ringan di warung dengan kandungan gula yang tinggi. Harus dihindari karena dapat menimbulkan plak pada gigi yang nantinya menjadi sarang penyakit dan kemudian berubah menjadi lubang yang dapat berakibat lebih fatal untuk kesehatan mulut.
- Biasakan meminum banyak air putih setelah makan.
- Rutin memeriksakan kesehatan gigi dan mulut si Anak ke dokter setiap 6 bulan sekali.
Berikut adalah dampak gigi berlubang pada anak yang telah Popmama.com rangkum:
1. Gigi baru akan tumbuh tidak rapih
Gigi yang sudah terkena plak dan berlubang harus segera di tambal. Meskipun gigi anak adalah gigi susu dan bukan gigi permanen. Menambal gigi yang berlubang sangatlah penting, untuk mencegah meluas dan semakin dalamnya bakteri yang akan membuat gigi si Anak menjadi semakin berlubang. Jika tidak segera di tambal, maka akan menyebabkan rasa sakit yang luar biasa, membengkaknya gusi dan pipi, hingga menyebabkan demam.
Gigi yang sudah parah, harus segera dicabut. Namun, tidak sampai disitu saja, karena dicabutnya gigi akan berpengaruh ke hal yang baru. Gigi yang dicabut menjadi celah kosong, sehingga ketika gigi baru tumbuh, akan dapat bergeser ke celah yang kosong. Hal ini membuat gigi menjadi berantakan tidak teratur dan tidak sesuai dengan tempat seharusnya gigi itu tumbuh.
Editors' Pick
2. Terjadinya abses pada gusi dan rahang
Abses atau adanya nanah dalam gigi si Kecil dapat terjadi akibat dibiarkan dan tidak adanya tindakan pada gigi berlubang si Kecil. Kantong nanah ini berasal dari terkumpulnya bakteri dalam mulut yang terus menerus di diamkan begitu saja.
Infeksi yang berasal dari gigi berlubang pun menyebar ke dalam jaringan lunak yang berasal dari pulp, mulut, atau bisa juga rahang. Terbentuknya kantong nanah terlihat dari sekitar gusi atau gigi yang terasa sangat menyakitkan.
3. Kurangnya nutrisi yang masuk ke dalam tubuh karena sakit gigi
Anak yang sedang sakit gigi, cenderung menjadi malas makan, padahal si Anak membutuhkan kecukupan asupan gizi, dan hal ini dapat berpengaruh pada kurangnya nutrisi yang masuk ke dalam tubuhnya yang akan mengganggu perkembangannya, seperti berat badannya yang menjadi menurun.
Padahal seharusnya anak butuh asupan gizi yang cukup agar semua bagian dalam tubuhnya dapat terus berkembang dan tidak mengganggu aktivitas dan kecerdasannya.
4. Berubahnya bentuk struktur rahang
Membiarkan gigi berlubang terlalu lama dapat memperluas infeksi, tak hanya di gigi tetapi juga gusi. Harus segera di sembuhkan agar tidak menyebabkan kerusakan pada tulang rahang.
Gigi yang ompong akibat gigi berlubang akan membuat gigi bergeser dan mempengaruhi struktur gigi dan berpengaruh pada struktur rahang.
5. Menyebabkan penyakit jantung dan stroke
Penelitian menunjukkan bahwa penyakit gigi dan gusi berhubungan dengan penyakit jantung. Terlukanya gusi dapat menyebarkan infeksi yang berasal dari bakteri ke dalam aliran darah dan menyebar menginfeksi otot bagian jantung melalui darah yang mengalir.
Bakteri pada gigi berlubang juga dapat menyebabkan masalah infeksi oral yang menyebabkan aliran darah tidak cukup terbawa sampai ke otak lalu memicu terjadinya stroke atau lumpuhnya syaraf.
Bahaya juga ya Ma gigi berlubang pada anak ini. Jangan sampai si Anak terlambat mendapat pencegahan ataupun penanganan tepat yang diperlukan ya, Ma.
Baca juga:
- Hati-Hati, Ini 7 Kebiasaan Penyebab Gigi Tonggos
- Saat Anak Sakit Gigi, Hindari 5 Makanan yang Memperparah Kondisinya
- Benarkah Sakit Gigi Tanda Awal Kehamilan?