Jika anak mama batuk, Mama tentu khawatir. Apalagi jika batuk terjadi terus menerus dan terasa sangat mengganggu dan menyakitkan.
Sebelum Mama memberi anak mama obat batuk, pastikan dulu penyebab batuk Si Anak.
Jonathan Parsons, MD, Direktur Klinik Batuk di Ohio State University Wexner Medical Center, di artikel dalam situs HealthToday mengatakan, “Batuk adalah mekanisme perlindungan saluran napas untuk membersihkan saluran pernapasan dari gangguan. Batuk bisa disebabkan beberapa hal. Alergi, flu, atau meningkatnya asam lambung.”
Mama bisa memperhatikan hal-hal yang dituliskan Popmama.com ini untuk mengetahui jenis-jenis batuk dan bisa mengatasinya dengan tepat.
1. Batuk karena alergi, antara kering dan berdahak
Pixabay/Bru-nO
Irigasi air garam untuk hidung mampet.
Jika mendengar suara batuk anak mama, antara kering dan berdahak, dan anak mengeluh tenggorokan gatal sehingga mendorong batuk-batuk parah, ia terkena batuk jenis ini.
Dr. Parsons menjelaskan batuk bisa disebabkan oleh alergi atau flu. Pencetus batuk alergi bisa karena debu, udara dingin, atau makanan dingin.
Penderitanya akan merasakan dahak di kerongkongannya. Batuk akan menjadi sangat parah di malam hari karena tenggorokan semakin gatal di saat itu.
Jika batuk terjadi karena alergi, maka akan diiringi dengan gejala mata berair dan bersin-bersin.
Jika Mama menduga batuk Si Anak karena alergi, beri ia obat antialergi yang mengandung antihistamin. Jika batuk tidak kunjung reda dalam waktu 1 minggu, maka sebaiknya Mama membawa Si Anak ke dokter ahli alergi untuk mengetahui cara penanganannya.
Jika batuk bukan karena alergi, maka lakukan teknik penguapan untuk mengencerkan dahak.
Caranya, isi baskom dengan air panas kemudian, biarkan anak menghirup uap panasnya.
Cara lain yang bisa dilakukan adalah dengan menyemprotkan air garam ke lubang hidung. Metode irigasi cairan saline ini bisa dilakukan sendiri di rumah.
2. Batuk asma yang diikuti suara mengi
Pixabay/ Coltsfan
Penderita asma perlu selalu sedia obat.
Jika batuk anak mama terdengar kering dan diikuti suara mengi atau sesak napas, kemungkinan ia mengalami asma.
Penderita asma mengalami pembengkakan saluran pernapasan sehingga kesulitan bernapas dan mengalami batuk. Jika serangan asma datang, batuk akan bertambah parah saat malam hari, kelelahan, atau setelah berolahraga.
Dokter Parsons menjelaskan bahwa ada dua cara pengobatan asma.
Yang pertama adalah pengobatan saat serangan datang misalnya dengan memakai bronchodilator dan pengobatan rutin untuk mencegah asma sering kambuh.
“Untuk mengetahui pengobatan yang tepat, Mama harus membawa anak mama ke dokter,” kata dr. Parsons.
Editors' Pick
3. Batuk karena asam lambung tinggi, berbunyi seperti generator
Pixabay/ Semevent
Batuk bisa dideteksi melalui pemeriksaan rongga dada.
GERD atau gastroesophageal reflux disease adalah gangguan pencernaan karena katup eksofagus yang tidak bisa menutup sempurna.
Akibat GERD, asam lambung naik dan mempengaruhi saluran cerna bagian atas. Asam lambung yang meluap itu membuat 40 persen penderita GERD mengalami batuk.
Batuk karena GERD terdengar kering dan kencang, seperti suara generator yang berusaha dinyalakan.
Batuk semakin parah jika penderita GERD tidur terlentang atau sehabis makan.
Jika batuk anak mama diduga karena GERD, maka yang terbaik dilakukan adalah membawanya ke dokter.
Mengatasi GERD akan otomatis menyembuhkan batuknya.
4. Batuk bronkitis mudah muntah dahak
Pixabay/Original Frank
Minum obat teratur akan menyembuhakn COPD.
COPD adalah chronic obstructive pulmonary disease atau bahasa Indonesianya batuk kronis karena masalah paru-paru, misalnya bronkitis.
Penderitanya akan batuk terus menerus, kadang batuk sambil memuntahkan dahak, terutama di pagi hari.
Batuk akan membaik menjelang siang. Namun bisa jadi memburuk saat penderitanya melakukan aktivitas fisik berat.
Batuk juga akan diikuti dengan sesak napas, perasaan lelah, dan dada yang seperti diikat.
Tentu saja, perlu pemeriksaan intensif untuk menemukan penyebab batuk anak mama. Lalu mengobatinya hingga tuntas.
Pada beberapa kasus, penderita COPD perlu terapi oksigen.
5. Batuk pneumonia, sangat basah dan berdahak
Flickr/ Jess
Sup ayam bisa meredakan batuk karena virus.
Batuk karena pneumonia akan terdengar kering lalu berubah menjadi basah dan berdahak.
Dahak yang keluar bisa berwarna kekuningan, hijau, dan jika infeksi semakin parah, akan berwarna merah (tanda ada darah di dalam dahak).
Gejala lain yang mengiringi adalah demam, panas dingin, kesulitan bernapas, dan nyeri saat menarik napas atau batuk.
Dokter akan segera mengetahui batuk pneumonia ini dengan hanya mendengar melalui stetoskop, suara tarikan napas pasien.
Jika pneumonia disebabkan oleh bakteri, maka pasien akan diberi obat yang mengandung antibiotik.
Namun jika pneumonia karena virus, maka cara pengobatan yang terbaik adalah beristirahat dan makan sup ayam.
6. Batuk pertusis bikin tubuh membiru
Flickr/ Andrew Goloida
Salah satu gejala awal pertusis, mata berair dan merah.
Gejala awal batuk pertusis mirip flu biasa yaitu hidung meler, batuk kecil, mata berair, dan hidung memerah.
Namun dalam beberapa hari batuk akan semakin parah dan sekitar seminggu setelah serangan pertama, batuk akan sangat menyakitkan sehingga pasien bisa sesak napas dan membiru tubuhnya.
Batuk pertusis sudah bisa dicegah dengan vaksin DPT. Namun tetaplah waspada.
7. Batuk karena pengaruh obat, suaranya sangat kering
maxpixel.freegreatpicture
Obat hipertensi bisa menyebabkan batuk
Beberapa obat bisa memicu batuk. Umumnya, obat pengatur tekanan darah (tentunya anak mama belum memerlukan obat jenis ini).
Obat antihipertensi bisa menyebabkan batuk kering setelah pemakaian selama beberapa minggu.
Batuk akan berhenti ketika obat dihentikan.
Mungkin saja, Mama atau Papa bingung dengan batuk yang tidak kunjung sembuh. Coba cek obat yang diminum.