Jangan Marah, Ma! Ini 8 Hal Jorok yang Pasti Dilakukan Anak-anak
Kadang, rasa penasaran mengalahkan rasa jijik karena jorok. Nah, lho!
8 Maret 2019
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Namanya anak-anak, mereka suka sekali melakukan percobaan. Macam-macam hal mereka lakukan untuk memenuhi rasa ingin tahunya. Ini termasuk melakukan hal-hal jorok yang menurut kaidah norma tidak pantas dilakukan.
Tapi, akui saja, mungkin saat kecil, Mama juga pernah melakukan hal-hal ini.
Hmmm, hal jorok apa yang bakal dilakukan anak mama? Jangan kaget ya!
1. Makan upil
Menurut artikel dari webMD, mengorek lobang hidung, mengambil isinya, kemudian memakannya. Yuckkkksss… jorok banget!
Tapi, akui apakah Mama tahu rasanya upil? Nah, kalau tahu, berarti…
Kebiasaan mengupil ini bisa dimulai sejak anak mama balita. Jika Mama tidak segera menghentikannya, ada kemungkinan ia keterusan melakukan hal ini. Ia tidak akan segan mengupil di tempat umum kemudian meleletkan kotorannya di bawah meja, dinding, atau tempat mana pun yang menurut mereka, tersembunyi.
Mama bisa mengajari anak mama waktu mengupil yang tepat. Bersihkan lobang hidung saat mandi, saat hidung sedikit basah sehingga tidak menyebabkan luka karena korekan dan gesekan upil kering di dinding lobang hidung yang berkulit tipis.
2. Menjilat apa pun
Si Anak suka sekali menjilati apa pun. Bukan sekadar sendok sisa saos spagetinya, piring makannya yang masih berlumur bumbu, tetapi barang-barang tak layak jilat, misalnya ketika ia ingin merasakan apakah dinginnya tiang pintu sama seperti es krim.
Well, mungkin saja kebiasaan ini dilakukan anak balita, namun, bisa saja keterusan sampai usia di atas balita. Kebiasaan menjilat yang mungkin terbawa adalah menjilat permukaan botol minumnya, menjilat bagian dalam kemasan makanannya, dan barang lain yang sebenarnya tidak boleh masuk mulut karena kotor.
Jadi, ketika anak mama sudah punya kecenderungan memasukan semua benda ke mulutnya saat kecil, cegah mereka! Jangan sampai keterusan sebab kebiasaan itu sangat tidak sehat. Bayangkan berapa banyak kuman yang menempel di tempat-tempat itu. Lagipula, malu, kan…
3. Menggaruk pantat
Pernah melihat anak mama memasukan tangannya ke sela celananya lalu sibuk menggaruk dengan mimic nikmat.
Nah, mungkin sekali bagian pantatnya gatal karena berbagai hal. Salah satunya, menurut WebMD, adalah karena mereka tidak sempurna saat membersihkan bokong mereka setelah buang air besar.
Tentu saja, di usia mereka sekarang, Mama menyerahkan urusan buang air besar ini ke tangan mereka kan? Nah, mungkin saja ada sisa kotoran tertinggal sehingga menimbulkan gatal.
Jadi, ajari mereka cara membersihkan bokong dan mencuci tangan setelah buang air besar ya.
Editors' Pick
4. Pakai lengan baju sebagai saputangan
Baju Si Anak adalah sapu tangan seukuran badan. Iya, tidak?
Mereka senang sekali mengelap tangan kotor, berminyak, dan lengket mereka di baju. Bahkan seringkali mereka mengelap hidung beringus mereka memakai lengan baju atau bagian lehernya.
Meski memakai baju sebagai sapu tangan adalah hal jorok, di saat terdesak, ini lebih baik daripada mereka mengelap ingus di tangannya. Lalu apa yang harus ia lakukan setelahnya? Ajarkan anak mama untuk segera ganti baju dan cuci tangan, ya!
5. Pipis di kolam renang
Bermain air selalu senang dan asyik. Ughhh, jangan sampai kebelet pipis mengganggu acara berenang yang menyenangkan. Jadi, jangan heran jika anak mama memilih buang air kecil di dalam kolam renang.
Pasti! Ini jorok sekali.
Bayangkan air itu akan bersentuhan langsung dengan kulit, tidak sengaja masuk ke hidung, lobang telinga, mungkin tertelan atau masuk ke mata. Bayangkan bagaimana semua kuman itu masuk ke dalam tubuh. Hih, ngeri!
Tapi, jika anak mama tidak buang air di kolam renang, mungkin saja anak lain yang melakukannya. Nah, ajarkan anak mama untuk segera mandi sebersih-bersihnya setelah berenang. Juga, segera makan makanan hangat yang menyehatkan untuk menjadi stamina dan imunitasnya.
6. Menggigiti apa saja
Anak mama bukan hanya akan menggigit kantong makanan yang sulit dirobek tangannya. Ia mungkin akan menggigit kukunya yang sedikit lepas atau kulit jarinya yang terluka. Entah menggigit itu untuk mengurangi ketidaknyamanan atau karena mencari kenyamanan, tetapi menggigit apa pun yang bukan makanan, tidaklah sehat.
Menggigiti apa pun adalah bagian dari proses tumbuh kembang. Yang menjadi tidak wajar adalah jika menggigit itu dilakukan untuk menenangkan diri yang sedang gugup.
Jadi, ajarkan anak mama meredakan kegalauan, gugup, atau sedihnya dengan perilaku yang lebih positif. Misalnya, menulis diari
7. Mengorek koreng
Namanya anak-anak, mereka mungkin terjatuh dan luka. Entah kenapa, anak-anak sangat suka mengorek luka yang sudah kering.
WebMD menulis, anak-anak menyukai sensasi pedih saat koreng dikorek dan menimbulkan luka baru. Tentu saja ini ada hubungannya juga dengan rasa gatal ketika luka menuju kering. Menggaruk sangat menyenangkan dan luka baru menimbulkan sensasi terjaga.
Bahayanya, luka yang tidak sembuh secara alami rentan menjadi infeksi. Bahkan seseorang bisa mengalami keracunan darah karena bakteri yang masuk lewat luka kecil, lho! Duh!
8. Kentut sembarangan
Sensasi buang angin bisa menimbulkan rasa geli, lucu, dan lega. Buang angin melegakan saluran pencernaan dan sebenarnya sehat. Namun, harus tepat tempat melakukannya.
Kentut sembarangan tentu tidak disarankan. Padahal, anak-anak sangat suka sensasi bunyi kerasnya dan semakin bau, mereka semakin bangga. Mungkin mereka berpikir, buang angin seperti menembakan peluru? Duar!