Aliqqa, Atlit Asian Games Indonesia Termuda, Umurnya Baru 9 Tahun!

Aliqqa Novvery Kayyis siap mengharumkan nama Indonesia di ajang skateboard

20 Agustus 2018

Aliqqa, Atlit Asian Games Indonesia Termuda, Umur Baru 9 Tahun
Instagram/Aliqqakayyis

Kecil-kecil cabe rawit, itulah Aliqqa Novvery Kayyis yang menjadi atlet Asian Games 2018 termuda. Bocah kelahiran 4 Februari 2009 ini menjadi atlit cabang olahraga skateboard.

Aliqqa akan melawan sejumlah atlet belia lainnya dari mancanegara.

Di cabang olahraga skateboard, tercatat sejumlah pemain belia. Dari Indonesia, selain Aliqqa ada Bunga Nyimas yang berusia 12 tahun dan Jason Dennis Lijnzaat (14). Lawan lainnya adalah Ian Nuriman Amri (11) dan Christina Grace Lai (13) dari Malaysia, dan Jaejin Han (13) dari Korea.

Ini potret Aliqqa si Atlit cilik yang pemberani.

1. Suka skateboard sejak usia 6 tahun

Murid kelas 3 SD Kupu-Kupu, Menteng, Jakarta Pusat ini jatuh cinta pada skateboard sejak usianya 6 tahun. Aliqqa pertama kali menjajal papan skateboard milik sepupunya yang dibawa dari Bali. Sejak itu, Aliqqa merasa menemukan kebahagiaan dari meluncur kancang bersama skateboardnya.

"Aku suka ngebut karena aku suka ngerasain angin. Enak di outdoor jadi bisa rileks dan seru," Kata Aliqqa. 

PB Perserosi (Persatuan Olahraga Sepatu Roda Seluruh Indonesia) mempercayai sepenuhnya kepiawaian Aliqqa di papan skateboard. Di Asian Games nanti, Aliqqa akan turun di nomor Street Putri. Bersama Aliqqa, ada pula atlet skateboard yang juga masih belia, Nyimas Bunga Cinta (12). 

"Ada sih takutnya kalau jatuh atau bagaimana. Tapi ngga perlu khawatir juga karena kalau sudah tahu jatuhnya jadi aman," jelas Aliqqa. 

Tentu saja sebagai seorang atlit, Aliqqa rentan kena cedera. Kepada AFP, ia menceritakan bahwa pernah mengalami cedera kaki cukup parah. "Sampai tidak bisa jalan selama 5 hari dan agak trauma melakukan trik itu, tapi akhirnya berani lagi sih," katanya. 

2. Support utama dari keluarga dan pelatih

Aliqqa belajar skateboard di Green Skateboard, Taman Mini Indonesia Indah. Pelatihnya Tony Sruntul menemukan bakat Aliqqa dan berhasil mengasahnya menjadi berlian di ajang skateboard.

Di balik itu semua, ada orangtua Aliqqa yang sangat mendukung kegiatan anak perempuannya ini.

Nin Hardi, sang Mama, selalu mengajak Aliqqa ke taman-taman skateboard di penjuru dunia dan juga mendaftarkan Aliqqa ke berbagai lomba berkelas internasional. Tidak heran jika di usia belia, Aliqqa telah memiliki segudang prestasi.

"Aku berterima kasih sama Mama dan Papa yang sudah selalu mendukung aku dan ngeluarin duit buat aku mencapai cita-cita aku," kata Aliqqa soal orangtuanya. 

Nin Hardi juga mengaku bahwa ia selalu khawatir melihat anaknya berlatih. Itu sebabnya, Nin mengaku tidak pernah sekali pun membiarkan Aliqqa berlatih sendirian. "Saya selalu menemani walaupun selalu khawatir melihat ia berlatih dengan anak-anak lain yang tinggi dan besar badannya dua kali Aliqqa," kata Nin. 

Nin, punya senjata rahasia untuk anak bungsunya ini kala lelah berlatih. "Aliqqa sangat suka es krim dan itu akan membuat semangatnya bangkit lagi saat lelah berlatih," kata Nin. 

3. Selain skateboard, Aliqqa mendalami balet

Berbeda dengan di skatepark dimana Aliqqa terlihat garang dan berani, ternyata ia menyukai juga balet. Sejak balita, Aliqqa berlatih di Namarina Ballet dan menjadi salah satu ballerina andalan. Aliqqa menyebut dirinya skaterina, skater yang juga balerina. 

"Awalnya belajar balet karena melihat kakak yang latihan balet. Jadi ingin coba dan ternyata senang," cerita Aliqqa. 

Selain balet, Aliqqa juga senang menari tradisional, lho.

Kita dukung Aliqqa meraih prestasi di ajang olahraga bergengsi ini yuk, Ma!

The Latest