Ini Lho! 5 Cara Membesarkan Anak Laki-Laki Menjadi Seorang Gentleman
Menjadi laki-laki sejati bagaimana caranya sih? Oh ternyata harus dimulai sejak dini, nih!
8 Agustus 2019
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Isu gender masa kini adalah kesetaraan antara laki-laki dan perempuan.
Tentu saja membuat hal ini terjadi, tidak mudah. Banyak tantangannya. Terutama dari kebudayaan global yang menganggap kedudukan laki-laki lebih tinggi daripada perempuan.
Mama tentu tidak ingin punya anak laki-laki yang tidak menghargai kesetaraan gender dan menganggap perempuan boleh diperlakukan sesuka hatinya karena lebih rendah statusnya.
Jadi, bagaimana Mama bisa membuat anak laki-laki mama menjadi seorang gentleman alias laki-laki sejati?
Yuk, simak uraian Popmama.com ini.
Definisi Laki-laki Gentleman
“Laki-laki kok gak gentleman?” Mama mungkin pernah bilang begitu kepada laki-laki yang tidak punya sopan santun dan tidak bisa menghargai orang lain, terutama perempuan. Menurut kamus Cambridge, gentleman artinya laki-laki yang senantiasa bersikap menghargai orang lain, terutama perempuan.
Bagaimana membuat anak laki-laki mama menjadi gentleman?
Ini caranya!
1. Biarkan mereka mengeluarkan emosi
Benjamin Hardy, penulis buku Organizational Psychology menulis bahwa cara terbaik untuk menciptakan seorang gentleman adalah dengan membiarkan anak laki-laki meluapkan emosinya dengan jujur.
Hardy menilai standar kehidupan manusia yang membuat stereotipe laki-laki harus tegar dan kuat, membuat mereka tumbuh menjadi laki-laki dewasa yang tidak punya empati.
“Mereka menjadi demikian, karena mereka tidak mengenal emosi lain selain tegar,” kata Hardy.
Dengan membiarkan anak laki-laki mama mengeluarkan emosinya dengan jujur, Mama telah membantu psikologisnya berkembang lebih baik.
“Biarkan anak mama bertanya dan mencari jawaban tentang kehidupan. Biarkan mereka merasa sedih atau senang. Ajarkan mereka untuk membicarakan perasaannya dengan jujur. Dengan begitu mereka akan paham perasaan orang lain juga,” kata Hardy.
Setuju, Ma?
Editors' Pick
2. Tetapkan standar yang tinggi
Situs Familyshare.com menulis bahwa orangtua yang baik akan membantu anaknya dengan membuat standar tinggi yang pasti dapat diraih untuk anak-anaknya. Standar tinggi ini akan membuat mereka mengerti arti perjuangan, usaha, pencapaian, dan kesuksesan.
Dengan semua hal itu, mereka akan bisa menghargai usaha orang lain dan memberikan reaksi yang tepat atas kegagalan atau keberhasilan.
3. Ajarkan mereka bertanggung jawab atas perbuatannya
Kehidupan penuh dengan hal yang tidak menyenangkan tetapi harus dilakukan.
Ajarkan hal sederhana ini agar anak laki-laki mama menjadi gentleman, minta mereka mempertanggung jawabkan semua perbuatannya dari hal yang sekecil-kecilnya.
Misalnya, bertanggung jawab atas isi kotak pinsilnya. Jika pinsilnya hilang, tanyakan kenapa dan bagaimana ia bisa mengatasi masalahnya itu.
Jika cara si Anak mempertanggungjawabkan kehilangannya itu benar, beri pujian. Jika tidak benar, arahkan untuk menjadi baik.
Dengan mengajarkan tanggung jawab, anak dibiasakan untuk berpikir menyelesaikan masalah dengan cara yang benar.
Reaksi Mama akan menentukan masa depan anak-anak, kan?
4. Kembangkan hubungan keluarga yang sehat
Anak selalu akan meniru orangtuanya.
Coba cek bagaimana hubungan Mama dan Papa? Apakah Mama menjadi perempuan yang takut mengeluarkan pendapat atau mempertahankan kebenaran kepada suami? Apakah Papa tidak menghargai Mama, memperlakukan istri dengan kasar dan seenaknya?
Buah jatuh tidak jauh dari pohon. Jika itu pola keluarga Mama, sulit berharap anak mama akan tumbuh baik.
Jadi, ini langkah terberat, perbaiki kondisi rumah, sebelum berharap anak mama bisa membangun rumah tangganya sendiri kelak dengan cara laki-laki sejati.
5. Mencintai mereka dengan tulus
Cinta yang tulus membawa kebahagiaan dan kebaikan.
Anak-anak, tidak hanya laki-laki tetapi juga perempuan, membutuhkan kasih sayang tulus untuk berkembang dengan baik.
Anak yang terpenuhi kebutuhan batinnya itu pasti akan menjadi anak yang bahagia, bisa memahami orang lain, senantiasa gembira, penuh cinta kasih, dan anak laki-laki akan menjadi seorang gentleman.
Bahagia ya, kalau tugas Mama bisa berhasil!
Semangat ya, Ma!