Anak Demam Masuk Rumah Sakit karena Tidak BAB 5 Hari, Ini Bahayanya!

Anak yang sudah lama tidak buang air besar (BAB) dapat mendatangkan masalah kesehatahan serius

6 Januari 2025

Anak Demam Masuk Rumah Sakit karena Tidak BAB 5 Hari, Ini Bahayanya
Freepik/Asier-relampagoestudio
Ilustrasi

Seorang Mama dengan akun Instagram @ani_ajay11 belum lama ini bercerita tentang masalah BAB yang dialami putranya hingga menyebabkan sang anak harus dilarikan ke rumah sakit. 

Mama Ani mengungkapkan kala itu putranya mengalami demam dengan suhu mencapai 40 derajat. Singkat cerita, terungkap bahwa putranya sudah lima hari tidak BAB, sehingga proses USG terkendala akibat terhalang banyaknya kotoran. 

Dokter sampai harus meresepkan obat agar anak tersebut bisa BAB dengan lancar. Setelah dapat BAB dengan lancar, kondisi putra dari Mama Ani semakin membaik. Seluruh hasil pemeriksaan tidak ada yang menunjukkan penyakit serius. 

Dari cerita yang dialami Mama Ani, seolah mengingatkan untuk para orangtua di luar sana untuk tidak menyepelekan masalah anak yang sudah tidak BAB selama berhari-hari. 

Lantas, apa saja bahaya yang mengintai jika anak tidak BAB selama berhari-hari? Simak ulasan selengkapnya telah Popmama.com siapkan mengenai bahaya anak yang tidak BAB berhari-hari melansir dari Columbia Doctors

1. Sembelit (Konstipasi)

1. Sembelit (Konstipasi)
Freepik/Freepik

Menahan buang air besar (BAB) secara terus menerus dapat menyebabkan feses menjadi keras dan kering, sehingga sulit dan menyakitkan untuk dikeluarkan. Hal ini terjadi karena usus menyerap kembali air dari tinja yang tertahan terlalu lama.

Akibatnya, anak akan mengalami kesulitan untuk BAB, sehingga dapat menyebabkan rasa sakit dan ketidaknyamanan. Kondisi ini juga berpotensi memicu masalah kesehatan lain jika tidak segera ditangani dengan baik.

2. Fisura ani

2. Fisura ani
steadyhealth.com

Tinja yang keras dapat menyebabkan fisura ani, yaitu robekan kecil pada jaringan di sekitar anus. Kondisi ini sering terjadi akibat feses yang terlalu kering dan sulit dikeluarkan.

Fisura ani dapat menyebabkan rasa sakit yang signifikan, terutama saat buang air besar, dan sering kali disertai dengan perdarahan. Jika tidak ditangani, kondisi ini dapat memperburuk ketidaknyamanan dan memengaruhi aktivitas sehari-hari anak.

Editors' Pick

3. Impaksi feses

3. Impaksi feses
Freepik/odua

Impaksi feses adalah kondisi di mana tinja yang keras dan kering menumpuk di rektum sehingga sulit atau tidak bisa dikeluarkan secara normal.Ketika tinja menumpuk, rektum dapat meregang secara berlebihan, yang mengganggu kemampuan anak untuk merasakan dorongan untuk buang air besar. 

Akibatnya, feses terus menumpuk, memperparah kondisi ini. Penanganan impaksi feses memerlukan bantuan medis, terutama jika sudah parah. Dokter biasanya merekomendasikan penggunaan pencahar atau enema untuk melunakkan tinja yang keras. 

4. Encopresis

4. Encopresis
parenting.firstcry.com

Kondisi ini terjadi ketika anak yang sudah terlatih menggunakan toilet kembali mengalami buang air besar (BAB) di celana. Hal ini dikenal sebagai encopresis, yang mana dapat menjadi pengalaman memalukan bagi anak. 

Encopresis sering kali disebabkan karena BAB yang tidak dilakukan selama berhari-hari, sehingga feses yang keras menumpuk di rektum. Penumpukan feses menyebabkan peregangan rektum yang berlebihan, sehingga mengganggu kemampuan anak untuk mengontrol usus secara normal.

5. Nyeri perut

5. Nyeri perut
Freepik/Freepik License

Tidak BAB selama berhari-hari dapat menyebabkan nyeri perut karena tinja yang menumpuk di usus besar menekan dinding usus. Penumpukan ini meningkatkan tekanan di saluran pencernaan, yang dapat menyebabkan perut terasa kembung, penuh, dan tidak nyaman. 

Selain itu, proses fermentasi oleh bakteri di usus terhadap sisa makanan yang tertahan menghasilkan gas berlebih, sehingga berdampak pada rasa sakit dan kembung.

Tinja yang tertahan terlalu lama juga dapat mengiritasi lapisan usus, terutama jika tinja menjadi keras dan kering. 

Kondisi ini memaksa usus untuk bekerja lebih keras saat mencoba mendorong tinja keluar, sehingga dapat menimbulkan kram atau rasa nyeri di perut. 

6. Nafsu makan menurun

6. Nafsu makan menurun
Freepik

Penurunan nafsu makan juga bisa terjadi jika anak sudah lama tidak BAB. Hal ini dikarenakan tinja yang tertahan di usus besar menimbulkan rasa penuh atau kembung di perut. 

Penumpukan ini memberikan sensasi tidak nyaman dan menciptakan ilusi seolah-olah perut sudah kenyang, meskipun sebenarnya tubuh belum mendapatkan asupan nutrisi yang cukup. 

Selain itu, fermentasi sisa makanan di usus menghasilkan gas berlebih, sehingga memperparah kembung dan menekan organ pencernaan lain. Hal tersebut berdampak pada nafsu makan semakin menurun.

7. Mual atau muntah

7. Mual atau muntah
todaysparent.com

Mual dan muntah dapat terjadi jika anak tidak BAB selama berhari-hari. Hal ini dikarenakan adanya tinja yang menumpuk di usus besar, alhasil memberikan tekanan berlebih pada saluran pencernaan.

Penumpukan feses dapat mengganggu pergerakan normal usus, menyebabkan proses pencernaan melambat atau bahkan terhenti. 

Ketika usus tidak mampu mendorong sisa makanan dengan baik, makanan yang baru masuk lambung atau usus halus juga sulit bergerak ke bawah, alhasil memicu sensasi mual. Tekanan dari usus yang penuh juga dapat memengaruhi lambung, memaksa isinya keluar melalui muntah.

Itu dia beberapa bahaya anak yang tidak BAB berhari-hari. Jadi, jangan disepelekan ya, Ma kalau anak sudah lama tidak BAB. 

Baca juga:

The Latest