Sikap suka memaafkan orang lain merupakan salah satu perilaku terpuji yang perlu ditanamkan kepada anak sejak dini. Sayangnya, mengajarkan anak untuk lebih mudah memaafkan orang lain bukan hal yang mudah.
Dengan sikap mudah memaafkan, maka secara tidak langsung anak juga dituntut untuk bisa menjalin dan menjaga hubungan main dengan teman-teman sebayanya. Sebagai orangtua, Intan Nuraini telah mengajarkan ketiga anaknya agar mudah memaafkan kepada sesama.
Ajaran tersebut telah ditanamkan Intan sejak anak-anaknya kecil. Lantas, bagaimana ya cara Popmama Star April 2023 ini mengajarkan anaknya agar tidak segan mengucap kata maaf dan lebih mudah memaafkan kesalahan orang lain?
Yuk, simak tipsnya dari hasil wawancara eksklusif Popmama.comdengan Intan Nuraini.
1. Intan Nuraini telah mengajarkan konsep memaafkan sejak anak masih kecil
Popmama.com/Michael Andrew
Dunia anak-anak berbeda sekali dengan dunia orang dewasa. Anak masih membutuhkan didikan dari orangtua untuk membangun karakter mereka di masa depan. Itu sebabnya, penting untuk mengajarkan anak tentang konsep memaafkan sedini mungkin.
Intan Nuraini telah mengajarkan konsep ini sejak anak-anaknya kecil. Mungkin sebagian orangtua ada yang berpikiran bahwa anak tidak mengerti dengan apa yang kita bicarakan. Namun, anak dapat dengan mudah menyerap perkataan kita lho, Ma.
“Aku mengajarkan konsep memaafkan sejak anak-anak bayi. Aku sering ajak ngobrol mereka. Mungkin awalnya berpikir anak nggak akan ngerti penjelasan kita, tapi ternyata diam-diam anak nyerap perkataan kita, lho. Aku baru ngerasa efeknya pas mereka besar, mereka cepat banget nyerap kosa kata baru,” kata Intan Nuraini dalam wawancara eksklusif dengan Popmama.com.
Selain melalui lisan, Intan juga mengajarkan anak tentang memaafkan lewat aksi-aksi sederhana yang biasa dilakukan sehari-hari. Hal ini agar anak dapat lebih paham konsep memaafkan sesungguhnya.
“Aku juga biasa mencontohkan konsep minta maaf dari anak masih kecil. Misalnya, aku nggak sengaja lakuin kesalahan, aku akan minta maaf langsung ke anak. Sampai sekarang juga begitu. Jadi, ngasih action biar mereka lebih mudah menyerap itu semua,” lanjutnya.
Editors' Pick
2. Razi menjadi cerminan positif bagi kedua adiknya agar lebih mudah memaafkan
Popmama.com/Michael Andrew
Berkat didikan yang diterapkannya sejak kecil, Razi selaku anak pertama Intan Nuraini dapat dengan mudah memaafkan kesalahan orang lain. Namun, tak bisa dipungkiri terkadang masih ada anak Intan yang masih malu untuk berkata maaf.
“Anak pertama (Razi) mudah sekali minta maaf, benar-benar jadi cerminan buat adik-adiknya. Tapi, yang kedua (Cali) masih gengsi buat minta maaf. Alhasil, aku di rumah selalu nasihatin ‘pokoknya nggak boleh gengsi buat minta maaf kalau kita salah’. Dari situ, aku juga nyontohin biar Cali nggak gengsi lagi,” ucap Intan Nuraini.
3. Pentingnya mengajarkan sikap suka memaafkan kepada anak
Popmama.com/Michael Andrew
Jiwa pemaaf merupakan suatu sikap positif yang harus ada pada anak sejak dini. Menjadi pribadi yang pemaaf dapat membuat seseorang memiliki akhlak yang mulia. Apalagi, kita sebagai manusia termasuk makhluk hidup yang tak luput dari dosa.
“Aku belajar ini juga pengalaman dari orangtua aku. Namanya juga orangtua jadul ya, jadi mereka selalu ngerasa paling benar, Susah banget buat minta maaf. Ujungnya kita duluan yang minta maaf. Aku nggak mau sama anak-anak begitu,” terang Intan Nuraini.
Salah satu alasan Intan mengajarkan konsep memaafkan agar kelak anak-anaknya tidak menyakiti hati orang lain. Menurun Intan, sikap enggan minta maaf juga dapat membuat korbannya merasa sakit hati dan terus teringat pengalaman tersebut meski sudah lama berlalu.
“Meski kejadiannya sudah lewat, tapi rasanya sesak aja kalau ingat itu. Karena dia nggak minta maaf jadinya masih keingat terus. Aku nggak mau kayak gitu. Nggak mau anak bawa sampai gede, terus dia gituin anaknya lagi. Jadi sekarang aku berusaha putus deh rantai itu,” ucapnya.
“Jadinya, sekarang aku sama anak aku, kalau aku habis marah-marah pasti minta maaf. Biar anak nggak sesak karena udah dimarahin,” tambahnya.
4. Mengajarkan anak konsep memaafkan tidak boleh dengan paksaan
Popmama.com/Michael Andrew
Anak perlu dibiasakan meminta maaf dengan santun. Katakan kepada anak bahwa permintaan maaf tidak akan membuat seseorang terhina atau derajatnya menjadi rendah. Justru, sikap memaafkan dapat membuat seseorang terlihat mulia di mata Tuhan.
Menurut Intan, mengajarkan konsep memaafkan kepada anak memang susah-susah gampang. Tetapi yang pasti, sebaiknya orangtua tidak mengajarkannya dengan paksaan agar anak tidak merasa tertekan.
“Mengajarkan anak itu nggak boleh dengan paksaan. Saat anak masih emosi, kita harus tunggu emosinya reda dulu. Baru habis itu ajak anak buat berucap maaf. Mungkin pas situasi itu anak bakal lebih dengerin kita dan mau melakukannya dengan ikhlas. Kalau di situasi lagi emosi, terus disuruh minta maaf bakal susah,” jelas Intan Nuraini.
5. Karakter yang diajarkan sejak kecil bisa menjadi bekal di masa mendatang
Popmama.com/Michael Andrew
Seiring berjalannya waktu, anak akan tumbuh dewasa dan permasalahan yang dihadapinya pasti semakin rumit. Jika anak berbuat salah lalu minta maaf saja enggan, kemungkinan dapat menimbulkan masalah baru.
Itu sebabnya, bagi Intan Nuraini penting sekali mengajarkan anak-anaknya tentang konsep memaafkan sejak dini. Apalagi, hal yang diajarkan sejak kecil juga bisa berkaitan dengan karakternya di masa mendatang.
“Mengajarkan anak untuk minta maaf dan memaafkan orang lain itu penting sekali, karena itu bakal berkaitan dengan mental health mereka. Kalau anak sudah nggak bisa maafin orang, nanti jadinya dia dendam sama orang itu dan itu dibawa terus, nanti jadinya dia sendiri capek. Kan bawaannya nggak happy,” terang Intan Nuraini.
“Kalau ada masalah sama orang, bagaimana pun pasti ngerasa ada yang ganjel di hati kita, jadi nggak boleh gengsi. Anak harus belajar memaafkan orang lain dan belajar minta maaf duluan,” pungkasnya.
Nah, itu dia tips Intan Nuraini mengajarkan anak agar mudah memaafkan kesalahan orang lain. Semoga cara yang dibagikan bisa membuka pandangan baru mama agar lebih mudah mendidik anak untuk menjadi orang pemaaf, ya.
Popmama Star Edisi April 2023: Intan Nuraini
Editor in Chief - Sandra Ratnasari Senior Editor - Novy Agrina Editor - Onic Metheany Reporter - Putri Syifa Nurfadilah & Sania Chandra Nurfitriana Social Media - Irma Ediarti Design - Aristika Medinasari Photographer - Michael Andrew P. Asst. Photographer - Adi Nugroho Videographer - Krisnaji Iswandani, Norman Indra Issudewo Stylist - Onic Metheany, Putri Syifa Nurfadilah Makeup Artist - Linda Kusumdewi Hijab do - Effa muzdalifah Wardrobe by Vanilla Hijab & Soraya Location Mercure Hotel TB Simatupang