6 Dampak Smartphone yang Ganggu Kinerja Otak Anak Meski Tak Digunakan

Studi ungkap smartphone yang berada di sekitar anak dapat mengganggu fungsi kognitif

26 Maret 2025

6 Dampak Smartphone Ganggu Kinerja Otak Anak Meski Tak Digunakan
Freepik/pressfoto

Di era digital saat ini, smartphone menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari, termasuk bagi anak-anak. Banyak orangtua berpikir bahwa selama anak tidak menggunakan smartphone, maka perangkat ini tidak akan berdampak pada mereka. 

Namun, sebuah penelitian menemukan fakta bahwa hanya dengan keberadaan smartphone di sekitar, kapasitas kognitif seseorang bisa berkurang, termasuk pada anak-anak.

Studi yang dipublikasikan dalam Journal of the Association for Consumer Research menunjukkan bahwa otak tetap ‘menyadari’ keberadaan smartphone dan sebagian daya pikirnya teralihkan meskipun perangkat tersebut tidak sedang digunakan. 

Hal ini dapat berdampak pada fokus, kemampuan berpikir kritis, dan daya ingat anak. Lalu, bagaimana sebenarnya efek dari smartphone yang hanya ‘tergeletak’ di dekat anak? 

Simak penjelasannya berikut ini telah Popmama.com rangkum melansir dari laman The University of Chicago Press Journals.

1. Konsentrasi anak mudah terdistraksi

1. Konsentrasi anak mudah terdistraksi
Freepik/pvproductions

Meski tidak digunakan, keberadaan smartphone dapat mengalihkan perhatian anak dari tugas utama mereka. Studi berjudul ‘Brain Drain: The Mere Presence of One’s Own Smartphone Reduces Available Cognitive Capacity’ menunjukkan bahwa otak tetap ‘menyadari’ kehadiran smartphone

Sebagian kapasitas kognitif anak pun terpakai untuk menahan dorongan ingin menggunakannya. Akibatnya, anak-anak yang belajar dengan smartphone di dekatnya kemungkinan besar akan kesulitan untuk fokus lebih lama, sehingga berujung memahami materi kurang optimal. 

Dampak ini bisa lebih besar bagi anak-anak yang sudah terbiasa menggunakan smartphone untuk hiburan atau bermain game. Mereka kemungkinan besar merasa lebih tergoda untuk mengambil atau sekadar mengecek layar, meskipun hanya sebentar. 

Hal ini membuat anak lebih sering berpindah perhatian, mengurangi efektivitas belajar, dan bahkan menurunkan daya ingat terhadap materi yang sedang dipelajari.

2. Menurunkan kemampuan berpikir kritis dan pemecahan masalah

2. Menurunkan kemampuan berpikir kritis pemecahan masalah
Freepik

Kecerdasan fluida, yaitu kemampuan untuk berpikir logis dan memecahkan masalah baru, bisa berkurang ketika smartphone berada di sekitar kita. 

Anak-anak yang terus menerus terbiasa dengan akses instan ke informasi melalui smartphone kemungkinan lebih jarang melatih keterampilan berpikir kritis mereka.

Jika setiap pertanyaan atau kebingungan langsung dijawab dengan mencari di internet, anak-anak akan kehilangan kesempatan untuk menganalisis suatu masalah dengan mendalam. 

Akibatnya, anak bisa menjadi lebih bergantung pada jawaban instan daripada mengembangkan pemikiran reflektif yang seharusnya dilatih sejak dini untuk menghadapi tantangan di kehidupan nyata.

Editors' Pick

3. Menghambat perkembangan memori dan daya ingat

3. Menghambat perkembangan memori daya ingat
Pexels/MikhailNilov

Keberadaan smartphone dapat mengurangi kapasitas memori kerja ana  yang merupakan bagian penting dalam mengingat informasi untuk jangka pendek. 

Saat anak belajar atau menghafal sesuatu, keberadaan smartphone di dekatnya bisa membuat otaknya terbagi antara mempertahankan informasi dan mengelola distraksi dari perangkat tersebut.

Jika kondisi ini terus berlanjut, anak bisa mengalami kesulitan dalam menyimpan informasi dalam jangka panjang. 

Selain itu, mereka juga bisa mengalami kesulitan dalam mengingat detail penting saat mengikuti pelajaran di sekolah atau saat berinteraksi dengan orang lain. Hal ini bisa berdampak pada prestasi akademik anak serta kemampuan dalam kehidupan sehari-hari.

4. Meningkatkan ketergantungan terhadap teknologi

4. Meningkatkan ketergantungan terhadap teknologi
Freepik/ArthurHidden

Penelitian juga menunjukkan bahwa anak yang lebih bergantung pada smartphone mengalami dampak kognitif lebih besar ketika perangkat tersebut ada di dekatnya.

Ini berarti anak-anak yang sudah terbiasa dengan smartphone sejak dini kemungkinan mengalami gangguan berpikir lebih parah dibandingkan mereka yang lebih jarang menggunakannya.

Ketergantungan tersebut bisa membuat anak sulit untuk merasa nyaman tanpa smartphone, bahkan dalam situasi yang seharusnya tidak memerlukannya. 

Misalnya, anak berpotensi lebih sulit menikmati kegiatan membaca buku, bermain di luar, atau melakukan aktivitas kreatif tanpa merasa ‘butuh’ kehadiran smartphone sebagai sumber hiburan instan.

5. Menurunkan kualitas interaksi sosial anak

5. Menurunkan kualitas interaksi sosial anak
Pexels/Konstantin Mishchenko

Saat anak-anak terlalu terbiasa dengan smartphone, mereka cenderung mengalihkan perhatian dari lingkungan sekitar. 

Penelitian menegaskan bahwa hanya dengan keberadaan smartphone, kapasitas kognitif seseorang sudah menurun, termasuk dalam hal keterampilan sosial seperti mendengarkan, memahami emosi orang lain, dan merespons interaksi dengan baik.

Anak-anak yang sering membawa smartphone dalam interaksi sosial akan cenderung terganggu oleh notifikasi atau sekadar rasa ingin melihat layar. 

Hal ini dapat menghambat perkembangan keterampilan komunikasi mereka, seperti mempertahankan percakapan, membaca ekspresi wajah, dan memahami bahasa tubuh orang lain.

6. Mengurangi kemampuan anak dalam mengelola waktu dan tanggung jawab

6. Mengurangi kemampuan anak dalam mengelola waktu tanggung jawab
Freepik

Jika anak terbiasa dengan kehadiran smartphone sepanjang waktu, mereka akan kesulitan dalam mengatur jadwal dan menyelesaikan tugas tanpa gangguan. 

Misalnya, ketika mengerjakan pekerjaan rumah, anak pasti sering tergoda untuk membuka media sosial atau bermain game yang pada akhirnya menghambat produktivitas mereka.

Selain itu, keberadaan smartphone yang konstan juga dapat mengurangi rasa tanggung jawab terhadap tugas-tugas harian. 

Alih-alih menyelesaikan pekerjaan dengan disiplin, anak justru akan lebih banyak menunda atau bahkan lupa karena perhatian sudah lebih dulu terbagi dengan smartphone. Ini bisa menjadi kebiasaan buruk yang terbawa hingga dewasa.

Demikian penjelasan mengenai dampak smartphone yang ganggu kinerja otak anak meski tak digunakan. Penting bagi orangtua untuk mengatur waktu dan tempat penggunaan smartphone, terutama saat anak sedang belajar atau berinteraksi sosial.

Baca juga:

The Latest