Ketakutan Terbesar Janes CS sebagai Orangtua, Bukan Takut Mati
Kekhawatiran yang dimilikinya merupakan hal wajar bagi setiap orangtua di luar sana
9 September 2024
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Janes Christina Simangusong atau dikenal sebagai Janes CS merupakan seorang kreator konten sekaligus Mama dari dua orang anak. Sebelum terjun ke dunia kreator konten, Janes merupakan seorang jurnalis di salah satu TV swasta.
Mempunyai dua orang anak laki-laki, Janes mengaku dirinya mempunyai ketakutan tersendiri sebagai seorang Mama. Bisa dibilang, ketakutan tersebut juga menjadi ketakutan yang kemungkinan dialami oleh para orangtua di luar sana.
Untuk pembahasan selengkapnya, berikut Popmama.com siap membahas ulasan mengenai ketakutan terbesar Janes CS sebagai orangtua.
1. Takut dipanggil Tuhan saat anak-anak belum mandiri
Janes memiliki dua orang anak laki-laki yang masih kecil bernama Jordan (9) dan Carlo (6). Kini, kedua anaknya sedang di fase aktif bermain dan belajar.
Kepada Popmama.com, ia mengaku ketakutan terbesarnya sebagai orangtua adalah dirinya ‘dipanggil’ Tuhan sebelum anak-anaknya mandiri.
Sebagai orangtua, mama anak ini selalu ingin memastikan bahwa anak-anaknya mampu menjalani hidup dengan baik, sekali pun ketika dirinya sudah tidak berada di sisi mereka.
“Yang aku takutkan sekarang justru adalah kalau aku harus pergi ketika mereka belum siap untuk mandiri. Ya.. Tuhan mungkin bilang ‘selesai tugasmu di dunia ini’ gitu ya, kita dipanggil Tuhan dan kita belum totalitas memberikan kemandirian kepada anak-anak, itu yang paling aku takutkan,” kata Janes CS saat diwawancarai secara eksklusif oleh Popmama.com dalam sesi Popmama Talk September 2024.
Editors' Pick
2. Tidak takut mati, tapi takut anak-anaknya belum mampu mengerjakan rutinitas harian sendiri
Janes menekankan kalau dirinya bukan takut akan kematian, melainkan takut jika anak-anaknya belum mampu berdiri sendiri tanpa bantuannya.
Ia khawatir jika anak-anak belum bisa menjalani rutinitas sederhana yang wajib dilakukan, seperti menyiapkan buku sekolah. Kekhawatiran yang dialami Janes merupakan hal yang wajar sebagai orangtua.
Ketakutannya tersebut seolah mencerminkan betapa besar cinta dan tanggung jawab orangtua terhadap anak-anaknya.
“Bukan takut ke matinya, tapi takut nanti mereka sama siapa ya.. Nanti mereka bisa nggak ya kalau nggak ada kita. Buku sekolahnya bisa nggak ya mereka siapin sendiri. Bagaimana kalau aku harus pergi sedangkan mereka belum siap?” ungkap Janes CS.
3. Menghargai setiap momen yang dilewati bersama anak-anaknya
Ketakutan Janes akan kepergian juga menyadarkan ia betapa pentingnya setiap waktu yang dilewati bersama anak-anaknya. Hari-hari yang dijalani bersama menemani anak seolah menjadi kesempatan Janes untuk membimbing si Kecil sebaik kungkin.
“Makanya, ketika Tuhan masih kasih kesempatan untuk hidup sampai saat ini, we never know kapan our last moment with them. Jadi, lakukanlah yang terbaik bagi mereka,” pungkasnya.
Meskipun tidak ada yang tahu kapan saat terakhir akan tiba, Janes berusaha sebaik mungkin untuk memastikan anak-anaknya siap menghadapi dunia dengan ‘pembekalan’ yang telah diberikan.
4. Cara mengatasi berbagai ketakutan sebagai orangtua
Mengatasi berbagai ketakutan sebagai orangtua melibatkan beberapa langkah penting. Hal ini bisa membantu mengurangi kecemasan dan memastikan Mama melakukan yang terbaik untuk anak-anak.
Berikut adalah cara-cara untuk mengatasi berbagai ketakutan sebagai orangtua:
1. Identifikasi Ketakutan
Sebelum Mama dapat mengatasi ketakutan, penting untuk memahami apa yang sebenarnya Mama takuti.
Apakah itu terkait dengan kesehatan anak, masa depan mereka, atau kemampuan mereka untuk mandiri? Identifikasi ketakutan tersebut akan membantu Mama fokus pada solusi yang tepat.
2. Berkomunikasi secara Terbuka
Komunikasi yang jujur dan terbuka dengan pasangan, keluarga, atau teman dekat dapat membantu Mama merasa lebih didukung. Diskusikan ketakutan Mama dan cari perspektif dari orang lain yang mungkin mengalami hal serupa.
3. Pendidikan dan Pengetahuan
Pendidikan mengenai parenting, kesehatan anak, dan perkembangan anak dapat membantu mengurangi kecemasan. Dengan mengetahui lebih banyak tentang bagaimana anak tumbuh dan berkembang, Mama bisa merasa lebih siap menghadapi berbagai tantangan.
4. Membuat Rencana yang Jelas
Rencana yang jelas mengenai bagaimana Mama akan mengatasi berbagai situasi dapat mengurangi rasa takut. Misalnya, membuat jadwal harian, merencanakan kegiatan yang mendukung kemandirian anak, dan memiliki rencana cadangan untuk keadaan darurat.
5. Mengajarkan Kemandirian
Fokus pada pengajaran kemandirian kepada anak-anak. Ajarkan mereka keterampilan hidup yang penting, seperti manajemen waktu, keterampilan rumah tangga, dan kemampuan memecahkan masalah. Ini akan membantu mereka merasa lebih percaya diri dan siap menghadapi tantangan.
6. Menciptakan Lingkungan yang Mendukung
Lingkungan yang positif dan mendukung sangat penting untuk perkembangan anak. Pastikan anak-anak memiliki akses ke sumber daya yang mereka butuhkan, termasuk dukungan emosional dan sosial dari keluarga serta komunitas.
7. Berlatih Mindfulness dan Manajemen Stres
Praktik mindfulness dan teknik manajemen stres dapat membantu Mama tetap tenang dan fokus dalam menghadapi ketakutan. Meditasi, pernapasan dalam, atau aktivitas fisik seperti yoga dapat membantu menenangkan pikiran dan mengurangi kecemasan.
8. Berfokus pada Hal Positif
Cobalah untuk mengalihkan perhatian dari ketakutan dengan fokus pada hal-hal positif dalam hidup Mama dan anak-anak. Rayakan pencapaian kecil dan tekankan kekuatan serta keberhasilan yang telah dicapai.
9. Menjaga Kesehatan Diri Sendiri
Kesehatan fisik dan mental Mama juga sama pentingnya. Pastikan Mama menjaga keseimbangan antara waktu untuk diri sendiri dan keluarga. Menjaga kesehatan diri akan membuat Mama lebih mampu mengatasi tantangan dan ketakutan yang muncul.
10. Mengajarkan Ketahanan Emosional
Ajarkan anak-anak bagaimana menghadapi ketidakpastian dan tantangan dengan ketahanan emosional. Diskusikan cara-cara bagaimana anak dapat mengatasi stres dan menghadapi masalah dengan sikap positif.
Itu dia ulasan mengenai ketakutan terbesar Janes CS sebagai orangtua serta tips mengatasi ketakutan tersebut. Apakah Mama memiliki ketakutan yang sama dengan Mama Janes?
Baca juga:
- Bolehkah Sedekah Subuh Diberikan kepada Orangtua?
- 5 Fakta Orangtua Bruno Mars, Berasal dari Keluarga Pemusik
- 7 Afirmasi Positif untuk Bayi Baru Lahir yang Bisa Orangtua Berikan