Debat pemilihan Calon Presiden (Capres) dan Calon Wakil Presiden (Cawapres) kini sudah memasuki babak akhir. Tiga capres telah beradu visi misi mereka terkait pendidikan dan kebudayaan pada hari Minggu (4/2/2024) di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta Pusat.
Mengingat pendidikan di Indonesia termasuk isu penting yang perlu dibahas, ada baiknya Mama mengetahui tentang visi misi Capres soal pendidikan di Indonesia.
Dengan begitu, Mama bisa membertimbangkan kira-kira paslon mana yang bisa menjadi pilihan pada Pemilu 14 Februari mendatang. Simak ulasan selengkapnya telah Popmama.comrangkum khusus untuk Mama.
1. Visi Misi Pendidikan Anies Baswedan - Muhaimin Iskandar
YouTube.com/IDN Times
Paslon nomor urut satu yang biasa dijuluki AMIN telah merangkum berbagai isu pendidikan yang ada sebagai bekal untuk pembangunan di masa depan.
Melansir dari 7 Program Kerja Indonesia Adil Makmur untuk Semua milik Amin, mereka memiliki beberapa program soal pendidikan dan kebudayaan yang terangkum dalam Agenda Misi 5: Mewujudkan Manusia Indonesia yang Sehat, Cerdas, Produktif, Berakhlak, Serta Berbudaya.
Berikut rinciannya:
Poin 3: Akses Pendidikan Berkeadilan
Akses pendidikan berkeadilan bagi semua golongan tanpa terkecuali.
Laboratorium sains, bengkel kerja, dan perpustakaan harus dibangun di semua sekolah yang membutuhkan.
Mempercepat pelaksanaan Wajib Belajar 1+12 tahun dari Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) hingga Sekolah Menengah Atas (SMA) atau yang sederajat.
Memfasilitasi program Kejar Paket A, Kejar Paket B, Kejar Paket C, dan homeschooling untuk memperluas akses pendidikan bagi semua.
Memperluas akses sekolah untuk anak berkebutuhan khusus.
Menekan angka anak putus sekolah dengan menyediakan bantuan pendidikan bagi yang membutuhkan dan menangani faktor-faktor lain yang berkontribusi pada terjadinya putus sekolah.
Melanjutkan pemberian bantuan operasional sekolah berbasis kebutuhan di antaranya untuk memastikan kelayakan sarana prasarana lingkungan belajar termasuk WC, air bersih, sanitasi dan higiene (WASH).
Poin 4: Kualitas dan Kesejahteraan Guru Beserta Tenaga Kependidikan
Meningkatkan secara signifikan kesejahteraan guru dan tenaga kependidikan dikaitkan dengan kinerja.
Meningkatkan kualitas guru dan tenaga kependidikan sekolah melalui berbagai pelatihan dan beasiswa pendidikan lanjutan, baik di dalam maupun di luar negeri.
Mengangkat tenaga kependidikan honorer secara meritokratis dengan mempertimbangkan kebutuhan.
Mengurangi beban administrasi guru melalui pemanfaatan teknologi dan pembentukan satu data dan sistem terintegrasi.
Memberikan kepastian jenjang dan jalur karier bagi profesi guru yang transparan, berbasis meritokrasi, dan sesuai minat.
Memastikan ketersediaan guru di kawasan pesisir, kepulauan, dan pedalaman dengan pemberian tunjangan khusus.
Poin 5: Institusi Pendidikan Berbasis Agama
Mendorong revitalisasi fasilitas fisik sekolah madrasah dan sekolah berbasis agama lainnya, baik yang dikelola oleh Kementerian Agama maupun swasta.
Meningkatkan kapasitas, kompetensi dan kesejahteraan guru dan tenaga kependidikan di Madrasah, Pondok Pesantren, dan lembaga pendidikan berbasis agama, sehingga memenuhi standar kompetensi nasional.
Memberikan kepastian bagi lulusan agar diakui di antaranya untuk melanjutkan pendidikan, bekerja, dan menggali potensinya.
Membina santri dan lulusan lembaga pendidikan keagamaan khusus seperti Ma’had Ali yang menghasilkan ahli ilmu agama Islam dan juga lembaga sejenis di agama lain untuk meningkatkan pemahaman ilmu agama di masyarakat sekaligus memperkuat kesalehan sosial dan pemahaman agama yang moderat.
Poin 6: Keterjangkauan Biaya Pendidikan Tinggi
Memastikan setiap PTN menerapkan biaya operasional yang transparan dan berkeadilan sehingga seluruh masyarakat dapat mengakses pendidikan tinggi.
Menghadirkan kesempatan beasiswa yang setara bagi anak yang memiliki potensi, termasuk yang berasal dari keluarga miskin dan rentan miskin.
Memberikan kemudahan akses untuk persiapan proses penerimaan calon mahasiswa ke perguruan tinggi, termasuk yang berasal dari keluarga miskin dan rentan miskin.
Pemerataan layanan pendidikan tinggi berkualitas melalui pengayaan program studi yang sudah ada atau pembukaan program studi baru sesuai dengan kebutuhan dan visi, misi dan program Anies dan Muhaimin: keunggulan wilayah.
Poin 10: Pendidikan vokasi dan Lulusan Berdaya Saing
Mendirikan institusi yang bertanggung jawab dalam pengembangan vokasi untuk memastikan partisipasi dunia industri dalam Pendidikan dan Pelatihan Vokasi yang adaptif dengan kebutuhan dan relevan dengan potensi wilayah.
Memfasilitasi kemitraan antara Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)/Perguruan Tinggi Vokasi (PTV) dengan dunia industri dan dunia kerja serta merevitalisasi peran Balai Besar Vokasi sebagai sistem pendukung.
Mendorong dunia industri dan dunia kerja untuk hadir mengajar di SMK/PTV dan memastikan para guru/dosen memperoleh pengakuan dengan mekanisme rekognisi pembelajaran lampau.
Mendorong serapan lulusan SMK/PTV oleh dunia industri dan dunia kerja berbasis insentif.
Memberikan insentif bagi setiap dunia industri dan dunia kerja yang berinvestasi pada SMK/PTV, serta untuk memfasilitasi guru/dosen memperoleh pengalaman industri.
Pendidikan tinggi yang bermutu dan relevan.
Memprioritaskan alokasi dana riset pada perguruan tinggi agar efektif dan berdaya guna.
Mengembangkan skema dana riset kompetitif bagi para dosen di perguruan tinggi.
Mentransformasi tata kelola perguruan tinggi agar berdaya saing dan berdampak bagi dunia akademis, riset dan masyarakat.
Memfasilitasi kegiatan dan kerja sama akademik di kancah internasional untuk meningkatkan kolaborasi dan persepsi dunia terhadap Perguruan Tinggi Nasional.
Memperkuat kolaborasi antara perguruan tinggi, pemerintah, dan swasta dalam mengembangkan riset dan inovasi yang berkualitas dan implementatif.
Poin 11: Pendidikan Tinggi yang Bermutu dan Relevan
Memprioritaskan alokasi dana riset pada perguruan tinggi agar efektif dan berdaya guna.
Mengembangkan skema dana riset kompetitif bagi para dosen di perguruan tinggi.
Mentransformasi tata kelola perguruan tinggi agar berdaya saing dan berdampak bagi dunia akademis, riset dan masyarakat.
Memfasilitasi kegiatan dan kerja sama akademik di kancah internasional untuk meningkatkan kolaborasi dan persepsi dunia terhadap Perguruan Tinggi Nasional.
Memperkuat kolaborasi antara perguruan tinggi, pemerintah, dan swasta dalam mengembangkan riset dan inovasi yang berkualitas dan implementatif.
Poin 12: Ekosistem Pendidikan yang Berpusat Pada Anak
Memperkuat pembelajaran yang fleksibel dan sesuai dengan perkembangan zaman tanpa mengubah kurikulum.
Mendukung komunitas dan organisasi pegiat pendidikan yang berkontribusi dalam menghadirkan pendidikan berkualitas, terutama untuk masyarakat yang membutuhkan.
Mendorong anak mencintai ilmu dan sains melalui metode pembelajaran yang partisipatif dan menarik.
Memfasilitasi perbaikan kualitas sekolah/ Perguruan Tinggi swasta sebagai bagian dari ekosistem pendidikan.
Menghadirkan ruang literasi berkualitas melalui revitalisasi perpustakaan daerah dan memastikan sekolah memiliki perpustakaan dan bahan bacaan berkualitas.
Menanamkan sikap anti narkoba melalui cara-cara yang inovatif dan kreatif.
Bagi Mama yang ingin mengetahui detail informasi visi misi lainnya untuk paslon nomor urut satu, maka bisa cek di laman https://aminajadulu.com
Anies Baswedan: Pemerintah Harus Anggap Pendidikan sebagai Investasi
YouTube.com/IDN Times
Dalam debat Capres kelima, Anies Baswedan mengatakan bahwa pemerintah harus segera merubah pemikiran soal pendidikan. Jangan sampai menganggap pendidikan sebagai sebuah biaya.
"Kita memang harus melihat pengeluaran di bidang pendidikan jangan dipandang sebagai biaya tapi pandang sebagai investasi. Negara jangan pelit terkait investasi pendidikan, dan jangan pelit dengan guru," kata Anies Baswedan.
Lebih lanjut, Anies menyebut kesejahteraan tenaga pendidik baik guru maupun dosen merupakan kunci untuk memperoleh pendidikan anak bangsa yang berkualitas agar mereka bisa fokus mengajar.
Pasalnya, prinsip untuk mensejahterakan para pendidik menjadi tanggung jawab bagi pemangku kebijakan di Indonesia.
"Terjemahannya adalah pertanyaan apakah tenaga pendidikan di tempat anda bertanggung jawab. Sudah mendapatkan penghasilan yang adil dan setara," ujarnya.
Editors' Pick
2. Visi Misi Pendidikan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka
YouTube.com/IDN Times
Visi misi pendidikan dan kebudayaan paslon nomor urut dua tertuang dalam Asta Cita 4. Keduanya secara umum berfokus pada pentingnya Sumber Daya Manusia (SDM).
Hal itu terlihat dalam bab memperkuat pembangunan SDM, sains, teknologi, pendidikan, kesehatan, prestasi olahraga, kesetaraan gender, serta penguatan peran perempuan, pemuda (generasi milenial dan generasi Z), dan penyandang disabilitas.
Ada banyak visi dan misi yang terbagi-bagi dalam beberapa bab sebagai berikut:
Bab Penguatan Sistem Peningkatan Kualitas SDM
Meningkatkan kerja sama antara lembaga pendidikan, pemerintah, dan pihak industri guna peningkatan pemanfaatan digital dan teknologi. ‘
Memperluas cakupan alokasi dana abadi untuk program beasiswa dan peningkatan kapabilitas SDM di bidang pendidikan ke pesantren dan LSM.
Meluncurkan program Dana Abadi Pesantren untuk mencetak santri unggul berkualitas sebagai implementasi UU No. 18 Tahun 2019 tentang Pesantren.
Membentuk lembaga pengelola Dana Abadi Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) untuk mendukung kualitas demokrasi.
Memperbesar alokasi anggaran dan memperluas program pertukaran budaya di tingkat internasional dalam rangka semakin menguatkan jaringan, kolaborasi wawasan, kapasitas, dan keterampilan para pekerja seni.
Memperluas program pendidikan baik formal maupun non-formal dan pendampingan kepada para pekerja dan komunitas seni akan pentingnya kewirausahaan di bidang seni, budaya, dan kreatif untuk menghasilkan seniman yang berjiwa entrepreneurship.
Memperkuat manajemen dan peningkatan kualitas SDM para pengelola program kesejahteraan sosial.
Menguatkan peran, fungsi kelembagaan, dan anggaran yang terkait dengan upaya Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak.
Meningkatkan kualitas tenaga kerja melalui berbagai pelatihan kerja yang bersertifikasi.
Bab Memperkuat Pendidikan, Sains, dan Teknologi
Melanjutkan program Kartu Indonesia Pintar yang menyasar pada kualitas pengajar, pendidik dan murid, serta memperluas cakupan program hingga ke perguruan tinggi.
Melanjutkan program Kartu Indonesia Pintar untuk pesantren (santri unggul berkualitas) dan sekolah-sekolah berbasis agama lain, dan perguruan tinggi.
Penguatan sistem Pendidikan Nasional untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang produktif dan berdaya saing global.
Membenahi kurikulum Perguruan Tinggi berbasis proyek Pendidikan Vokasi dan Politeknik berbasis riset, inovatif, aplikatif, badan inkubasi yang terhubung dengan industri.
Menyambungkan proyeksi kebutuhan sumber daya manusia (SDM) antara dunia usaha dan dunia industri.
Meningkatkan dana riset dan inovasi sehingga dapat mencapai 1.5-2.0 persen dari PDB dalam 5 tahun.
Menyediakan beasiswa bagi putra-putri petani, nelayan, guru, dan buruh, untuk melanjutkan jenjang pendidikan S1 hingga S3.
Membangun sistem perpustakaan digital dan taman-taman diskusi untuk mendorong literasi masyarakat.
Mengharuskan bacaan-bacaan wajib Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), sejarah, sastra, budaya dan filsafat.
Mendorong pendidikan yang membantu peningkatan literasi digital pada berbagai tingkat pendidikan untuk membangun budaya digital.
Mengembangkan dan meningkatkan kualitas sekolah-sekolah kejuruan dalam segala bidang keahlian teknis, melakukan revitalisasi balai-balai latihan kerja.
Memberlakukan upah minimum untuk kategori guru swasta, PAUD, madrasah, dan yayasan.
Meningkatkan kualitas pendidikan keagamaan seperti pondok pesantren dan sekolah-sekolah berbasis agama lain, dan memberikan beasiswa bagi para siswa untuk melanjutkan pendidikan baik di tingkat nasional maupun internasional.
Menggandeng perusahaan swasta bermitra dengan BUMN untuk membuka program beasiswa dan magang bagi lulusan di perguruan tinggi dan sekolah kejuruan.
Meningkatkan kesejahteraan dosen, peneliti, dan penyuluh, serta memberikan akses yang mudah bagi generasi muda yang ingin melanjutkan pendidikan dengan meningkatkan ketersediaan daya tampung perguruan tinggi, standarisasi kualitas, dan mempermudah akses masuk perguruan tinggi.
Membangun sistem pendidikan nasional yang mengedepankan pembentukan karakter bangsa dengan melaksanakan program pengembangan budi pekerti sejak dini.
Menjamin insentif bagi perguruan tinggi dan dunia usaha yang berkolaborasi dalam ilmu pengetahuan dan riset yang mendukung kemajuan dan daya saing bangsa, serta membuka kesempatan untuk melakukan kolaborasi global.
Membangun sistem pendidikan nasional yang mengedepankan pembentukan delapan karakter utama bangsa seperti religius, bermoral, sehat, cerdas dan kreatif, kerja keras, disiplin dan tertib, mandiri dan bermanfaat.
Mengembangkan budaya bahari dalam sistem pendidikan nasional.
Meningkatkan kualitas sistem pendidikan di seluruh Indonesia yang salah satunya menitikberatkan luaran individu-individu yang kreatif dan inovatif serta berkualifikasi global.
Membuka lebih banyak fakultas ilmu pendidikan yang diberikan subsidi yang lebih banyak dari pemerintah sehingga uang kuliah lebih murah, serta dosen-dosen diberikan kompensasi lebih tinggi daripada pengajar di fakultas lain.
Membuka kesempatan pelatihan jangka pendek bagi tenaga pengajar berkompetensi internasional secara berkala di fakultas ilmu pendidikan untuk memperkaya khasanah para calon guru di Indonesia.
Selain itu, Prabowo-Gibran akan membantu sekolah-sekolah unggul terintegrasi di setiap kabupaten serta memperbaiki sekolah yang perlu direnovasi.
Terdapat sekolah unggulan yang akan dibanyun mengikuti model sekolah unggulan tanpa asrama (non-boarding school) dan asrama, serta terintegrasi dari sekolah dasar hingga menengah ke atas.
Untuk informasi lebih rinci mengenai gagasan paslon nomor urut dua, bisa langsung cek ke laman https://prabowogibran2.id
Prabowo Subianto: Banyak Sekali Dana Pendidikan yang ‘Bocor’
YouTube.com/IDN Times
Dalam debat kelima, Prabowo menyatakan perlunya mengaudit sistem khususnya terkait dengan pendanaan. Sebab, banyak sekali pendanaan pendidikan yang ‘bocor’ sampai tingkat kabupaten dan sebagainya.
"Saya hanya menambahkan bahwa kita (harus) mengaudit, mengkaji sekarang. Apakah sistem kita ini baik atau tidak, karena banyak sekali kebocoran dana yang diturunkan sampai ke tingkat Kabupaten dan sebagainya, ini menyangkut memang masalah mental dan budaya banyak pejabat-pejabat kita," ungkap Prabowo.
Oleh karena itu, Prabowo meminta perlu adanya koreksi diri dan mengaudit di mana masalah-masalah sistem pendidikan yang kurang baik untuk segera diperbaiki.
"Kita harus berani memperbaiki sistem yang kurang baik," tegas Prabowo.
3. Visi Misi Pendidikan Ganjar Pranowo-Mahfud MD
YouTube.com/IDN Times
Selanjutnya ada paslon nomor urut tiga yang memiliki visi dan misi pendidikan bergaya ringkas namun terperinci. Mengutip dari laman resmi Visi Misi Ganjar dan Mahfut, pendidikan termasuk bidang yang menjadi prioritas mereka.
Pada bab pendidikan berkualitas dan merata, berikut rincian visi misi mereka:
Wajib Belajar 12 Tahun Gratis.
Transformasi pendidikan termasuk penggunaan tele-education bagi anak Indonesia secara merata, berkualitas, dan produktif, di sekolah negeri dan swasta yang memenuhi persyaratan bantuan dari pemerintah, termasuk bagi santri dan pesantren.
Keluarga Miskin, 1 Sarjana. Artinya memastikan setiap keluarga miskin menyekolahkan minimal 1 orang anaknya hingga sarjana untuk memutus rantai kemiskinan.
Pendapatan guru dan dosen harus meningkat dan harus sejahtera, melalui penyempurnaan sertifikasi guru dan dosen secara lebih sederhana.
Beasiswa afirmasi, dukungan terhadap pendidikan keagamaan baik untuk Kiai maupun tenaga kependidikan pesantren, permodalan khusus untuk santripreneur,akses teknologi, serta menghadirkan inovator-inovator internasional ke pesantren.
Menyambungkan kebutuhan dunia usaha dengan kurikulum pendidikan, pelatihan disertai dengan dukungan pemagangan yang nyata terhadap sekolah vokasi.
Selain itu, misi di bidang pendidikan lain yang masuk misi poin kesatu salah satunya adalah mempercepat pembangunan manusia Indonesia unggul yang berkualitas, produktif, dan berkepribadian.
Misi poin pertama tersebut mencakup kesehatan jiwa dan raga, pendidikan berkualitas dan merata, budaya maju dan sportif, perlindungan sosial adaptif, serta perempuan maju dan anak sejahtera.
Paslon nomor urut tiga berencana untuk memberikan program kuliah gratis untuk anak TNI dan Polri, serta beasiswa khusus untuk anak Bintara dan Tamtama Polri maupun TNI.
Hal ini dilakukan untuk menjamin lebih banyak anak TNI dan Polri yang bergelar sarjana untuk meningkatkan ekonomi keluarga. Lalu, ada pula program insentif untuk guru agama dengan anggaran yang disiapkan sebesar Rp 4 triliun.
Ganjar dan Mahfud menekankan pentingnya keterlibatan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) untuk merangkul anak muda yang menerima beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP).
Bagi Mama yang ingin mengetahui informasi lebih lanjut terkait visi dan misi paslon nomor urut tiga bisa dibaca di laman https://www.ganjarmahfud03.id
Ganjar Pranowo Janjikan Akses Pendidikan yang Baik dan Inklusif
YouTube.com/IDN Times
Pada debat kelima, Ganjar berjanji akan mempermudah akses pendidikan yang inklusif. Fasilitas yang diberikan juga harus memberikan akses mudah untuk anak-anak didik, termasuk guru dan dosen.
“Kurikulum yang mantap dan tentu saja fasilitas yang diberikan harus bisa memberikan akses yang baik untuk anak-anak didik kita, termasuk nasib guru dan dosen,” kata Ganjar Pranowo.
Menurut Ganjar, sekolah inklusif sangat dibutuhkan agar tidak ada perlakukan diskriminatif dan siswa dapat bekerja sesuai keterampilan masing-masing.
“Tolong betul, sekolah makin inklusi dan mereka tidak mendapatkan perlakuan yang diskriminatif, setelah itu mereka dapat bekerja dan tentu saja keterampilan yang dia dapatkan melalui pendidikan yg baik akan merespons pendapatan dan upah yang baik,” ujarnya.
Demikian ulasan mengenai visi misi Capres soal pendidikan di Indonesia. Semoga bisa menjadi bahan pertimbangan bagi Mama untuk menentukan pilihan pemimpin pada 14 Februari mendatang, ya.