Weton Anak Kedua Lebih Kecil dari Anak Pertama, Apa Pengaruhnya?
Adanya perbedaan karakter dan nasib hidup berdasarkan masing-masing weton anak
24 Juni 2024
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Dalam budaya Jawa, weton merujuk pada kombinasi hari pasaran dan hari dalam kalender Jawa yang digunakan untuk menentukan berbagai aspek kehidupan seseorang, termasuk kelahiran anak.
Weton dihitung berdasarkan siklus mingguan yang terdiri dari tujuh hari dan siklus pasaran yang terdiri dari lima hari (Pon, Wage, Kliwon, Legi, dan Pahing). Ada keyakinan dalam beberapa kepercayaan bahwa urutan kelahiran anak bisa mempengaruhi ‘besar’ atau ‘kuatnya’ weton mereka.
Lantas, apa maksud dan pengaruhnya dari pernyataan mengenai weton anak kedua lebih kecil dari anak pertama? Simak ulasan selengkapnya telah Popmama.com siapkan.
1. Weton anak kedua bisa lebih kecil dari anak pertama
Pada dasarnya, keyakinan mengenai weton anak kedua lebih kecil dari anak pertama dapat merujuk pada berbagai kepercayaan atau tradisi tertentu dalam budaya Jawa.
Dalam penghitungan weton Jawa, ada konsep neptu, yaitu nilai numerik yang diperoleh dari kombinasi hari lahir dan pasaran.
Hari-hari dalam kalender Jawa (Senin, Selasa, Rabu, Kamis, Jumat, Sabtu, Minggu) dan pasaran (Pon, Wage, Kliwon, Legi, Pahing) masing-masing memiliki nilai tertentu.
Dalam sebuah keluarga, bisa terjadi neptu anak kedua lebih rendah dibandingkan jumlah neptu anak pertama.
Misalnya:
- Senin memiliki nilai 4, Selasa nilai 3, Rabu nilai 7, Kamis nilai 8, Jumat nilai 6, Sabtu nilai 9, dan Minggu nilai 5.
- Hari Pasaran Pon nilai 7, Wage nilai 4, Kliwon nilai 8, Legi nilai 5, dan Pahing nilai 9.
Jika anak pertama lahir pada Senin Pon (nilai 4+7=11) dan anak kedua lahir pada Selasa Wage (nilai 3+4=7), maka neptu anak kedua (7) lebih kecil dari neptu anak pertama (11).
Editors' Pick
2. Adanya perbedaan karakter dan nasib
Dalam tradisi Jawa, konsep neptu (nilai numerik dari kombinasi hari lahir dan pasaran) digunakan untuk berbagai tujuan, termasuk meramal nasib, menentukan hari baik untuk berbagai acara, dan memahami karakter seorang anak.
Setiap kombinasi neptu dapat dianggap memiliki pengaruh tertentu terhadap karakter dan nasib si Kecil. Anak dengan neptu yang lebih kecil dianggap memiliki sifat-sifat atau takdir yang berbeda dibandingkan dengan anak dengan neptu yang lebih besar.
Misalnya, anak dengan neptu lebih kecil dianggap lebih tenang, lebih penurut, atau memiliki nasib yang berbeda dalam hal keberuntungan, rezeki, maupun tantangan hidup.