Anak Cici Panda Mengalami Big-Sibling Blues, Begini Cara Mengatasinya!
Cici Panda sempat menangis akibat kecemburuan anak pertamanya pada sang Adik lho!
8 Desember 2018
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Beberapa hari semenjak kelahiran putri keduanya, Cici Panda bercerita melalui akun Instagram pribadinya bahwa ia sempat mellow dan baper akibat perubahan sikap dari putri pertamanya, Alika Annabelle Pandrya.
Sejak adiknya pulang dari RS beberapa hari yang lalu, akhirnya tangisan Alika sempat pecah hingga membuat hati Cici Panda merasa teriris.
Perasaan cemburu yang dirasakan oleh putri pertama Cici Panda tersebut biasa dikenal dengan big-sibling blues. Big-sibling blues adalah keadaan saat anak tidak bisa menerima kehadiran saudara baru.
Psikolog sekaligus ketua pengembang departemen Psikologi Universitas Marist, New York, Linda Dunlap, PhD, mengungkapkan bahwa memiliki saudara baru adalah hal yang sulit bagi anak.
Menurutnya, anak berpikir bahwa adiknya akan mengambil semua perhatian orangtuanya. Meskipun sulit untuk menerima anggota keluarga baru, namun sudah seharusnya orangtua dapat menetralisir rasa cemburu yang kerap kali dirasakan oleh anak pertama.
Hal tersebut juga sudah berhasil dilakukan oleh Cici Panda.
"Alika memang awal-awal cemburu sama adiknya.. tapi gak bikin dia lantas gak mau deket atau jadi "jahat" sama Kamala. Dari hari pertama Kamala lahir, si Bocah udah pengen banget gendong.. tapi karena kakaknya masih anak kecil, jadi bolehnya pangku aja dulu ya.. Sekarang baby Kamala udah #20 hari rasa cemburu udah jauh berkurang.. Mungkin karena Alika udah umur 8 tahun jadi lebih cepet buat "get over" sama rasa cemburu itu dan berganti sama rasa protektif campur kepo sama adiknya," tulisnya pada caption Instagram.
Dilansir dari parents.com, berikut Popmama.com telah merangkum 3 cara mudah untuk mengatasinya.
Editors' Pick
1. Beri waktu pada anak untuk meluapkan kesedihannya
Anak yang lebih tua pastinya akan bersedih karena mereka kehilangan waktu eksklusif bersama orangtua setelah bayi lahir, perhatian penuh dari orangtua dan waktu yang banyak dengan Mama dan Papanya.
Bila ia mulai rewel dan merengek, peluklah anak mama dan bersimpatilah dengan perasaannya.
Biarkan ia menangis di pelukan Mama sebanyak yang ia mau. Kemudian bantu anak untuk menemukan cara agar perasaannya merasa lebih baik.
Lalu buatlah anak sadar bahwa meski ia tidak lagi memiliki perhatian penuh dari orangtuanya, ia punya sesuatu yang lebih baik.
Yakni seorang Mama yang lebih mengerti dan bersimpatik padanya. Mama yang menerima ia apa adanya, mengerti kebutuhannya, dan membantunya untuk merasa lebih baik.
2. Jangan meminta anak untuk bersikap dewasa
Seringkali orangtua menganggap bahwa dengan lahirnya adik, si Kakak otomatis harus bersikap seperti anak yang sudah besar meski usianya masih balita.
Ini kesalahan yang harus diperbaiki!
Bila anak masih suka bangun tengah malam dan ingin dipeluk Mamanya, jangan ragu untuk memberikannya.
Bila Mama tidak bisa melakukan hal tersebut karena sedang menyusui, biarkan Papa yang menenangkan si Anak hingga ia kembali tertidur.
Bila ia mulai merengek dan meminta perhatian lebih, itu wajar, karena sedikit banyak ia merasa tersaingi dengan kehadiran si Bayi.
Oleh sebab itu, biarkan ia menjadi ‘bayi’ sekali lagi tanpa perlu merasa malu atau rasa bersalah. Berikan ia perhatian lebih dan kasih sayang yang banyak.