Kenali Intuitive Parenting, Mengasuh Anak dengan Intuisi Orangtua
Mama bisa mengasuh dan mendidik anak dengan bermodalkan perasaan atau intuisi sebagai orangtua
1 Maret 2021
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Menjadi orangtua bukanlah hal yang mudah. Orangtua dituntun untuk selalu memberikan yang terbaik dan mengajarkan yang benar kepada anaknya. Hal tersebut lah yang membuat orangtua kerap harus tampil sempurna di depan anak-anaknya.
Namun, terkadang orangtua suka lupa bahwa dirinya tetap manusia yang tak luput dari kesalahan. Menjadi orangtua adalah pelajaran seumur hidup.
Pelajaran tersebut bisa didapatkan di masa saja, termasuk di zaman yang canggih ini akan mudah mengakses dunia parenting di internet.
Hal tersebut sangat memudahkan orangtua dalam mengasuh anak. Meskipun begitu, tidak semua orangtua bisa menerapkan hal tersebut, tetapi dirinya memiliki cara tersendiri dalam mengasuh anak.
Bahkan informasi dari internet membuat para orangtua bingung harus menerapkan cara mendidik anak yang mana. Apakah dengan cara seperti di internet atau dari dalam diri saja berdasarkan intuisi.
“Orangtua kerap mengandalkan perasaannya atau intuisinya dalam mengasuh anak dan mengerti apa yang terbaik untuk buah hatinya, hal itu disebut sebagai Intuitive Parenting,” ujar Psikolog, Vera Itabiliana Hadiwidjojo, S.Psi. dalam acara talkshow acara penutupan Cussons Bintang Kecil 9 - Konser Eksplorasi, Minggu (28/02/21).
Cara Intuitive Parenting ini berguna untuk mendorong rasa percaya diri orangtua dalam mengasuh anak dan fokus pada kebutuhan anak.
Berikut Popmama.com telah merangkum bagaimana mengasuh anak menggunakan cara Intuitive Parenting.
Editors' Pick
1. Berkomitmen energi dan waktu dalam mengenali anak
Di awal masa pandemi, anak membutuhkan sosok orangtua untuk mendampinginya belajar. Untuk itu, orangtua harus mempunyai waktu bersama anaknya untuk memerhatikan mereka. Jangan sampai orangtua tidak memerhaatikan anak dan memberiarkan mereka belajar dan tmbuh sendirian.
Selama masa pertumbuhan inilah yang membuat orangtua akan semakin mengenali anaknya. Walaupun anak merupakan darah daging atau keluarga sendiri, untuk mengenal lebih jauh memerlukan waktu yang lama.
Dengan adanya pendekatan ini, Mama dan Papa bisa mengetahui keinginan anak. Selain itu, anak juga bisa terbuka kepada orangtuanya terkait kehidupan atau masalah yang dialami olehnya.
2. Paham dan mengetahui perkembangan anak
Sebagai orangtua tentunya perhatian harus tercurahkan kepada anak. Selama masa pendekatan pun, kita sebagai orangtua bisa mengetahui dan mengikuti perkembangan anak selama ini. Tidak hanya itu, dengan mengetahui perkembangan anak, orangtua bisa mengarahkan masa depan anak.
Hal ini dikarenakan orangtua sudah bisa menilai dan mengetahui keinginan atau bakat yang ditunjukan kepada anak. Namun, sebagai orangtua sebaiknya jangan berperilaku tahu segalanya. Pentingnya untuk menanyakan hal apapun yang barkaitan dengan anak, termasuk masa depannya.
3. Meregulasi emosi dengan baik
Seiring bertambahnya usia anak, orangtua kerap mengalami emosi karena tingkah anak yang membuat kesal. Apalagi menghadapi anak yang sudah beranjak remaja yang emosinya tidak stabil dan mudah meledak-ledak.
Sebagai orangtua pun tidak seharusnya menghadapi anak dengan emosi yang tinggi atau tidak stabil. Jika keadaan emosi Mama atau Papa tidak sedang stabil, sebaiknya tenangkan dan jauhkan diri terlebih dahulu dari anak.
Jangan menghadapi anak yang tengah emosi dengan hal yang sama juga. Hal tersebut bisa memengaruhi hubungan anak dengan orangtua.
Itulah informasi terkait intuitive parenting yang bisa Mama lakukan dalam mengasuh anak. Setiap orangtua pasti memiliki cara terbaik dalam mengasuhnya. Dengan adanya informasi ini semoga Mama bisa membimbing anak dengan caranya tersendiri, baik, dan bijaksana.
Baca juga:
- Waspada, Pola Asuh Hyper Parenting Bikin Anak Tak Bahagia
- 5 Kiat Keluarga Helmi Nursifah Jalani Parenting Penuh Apresiasi
- Inspiratif! 9 Gaya Parenting Rachel Vennya dalam Mendidik Anak