Bahaya Makanan Olahan bagi Anak dan 3 Tips untuk Mengatasinya
Semua mungkin tahu bahayanya tapi si Anak doyan banget, jadi ini cara mengatasinya!
6 Maret 2020
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Penting untuk membuat pilihan yang sehat untuk apa yang dimasukkan anak ke dalam tubuh mereka. Ketika mereka tumbuh dewasa, mereka diharapkan akan belajar apa pilihan sehat yang terbaik dan bagaimana membuat pilihan itu sendiri. Namun sekarang, Mama dapat membantu anak.
Makanan olahan, manis, atau junk food memang enak dan mengundang selera namun tidak sehat. Jika anak terlalu mengonsumsi terlalu banyak jenis makanan ini dapat memiliki efek buruk bagi kesehatan.
Apa saja efek buruknya dan apa yang dapat dilakukan Mama? Yuk, simak ulasan Popmama.com berikut ini.
Apa itu Makanan Olahan?
Sebagian besar makanan yang dibeli di supermarket atau restoran siap saji telah mengalami proses pengolahan dengan berbagai cara. Seperti sereal, keju, buah kalengan, nugget, sosis, makanan siap saji, susu, soft drink.
Teknik yang digunakan untuk makanan olahan biasanya seperti pembekuan, pengalengan, pengeringan, atau pasteurisasi. Tidak semua makanan olahan berbahaya, ada juga yang memerlukan proses pengolahan agar aman untuk dikonsumsi.
Editors' Pick
Pengaruh Bagi Kesehatan
Terlalu banyak makanan manis dan olahan dapat menyebabkan masalah kesehatan tertentu untuk anak. Beberapa masalah paling umum yang terlihat dengan pola makan yang buruk meliputi:
- Kekurangan nutrisi,
- risiko obesitas atau diabetes,
- masalah dengan tingkat energi,
- masalah gigi.
Ketika anak mengonsumsi makanan olahan dan bergula setiap saat, mereka mungkin tidak mendapatkan nutrisi yang mereka butuhkan. Kurangnya nutrisi yang tepat terkadang dapat menyebabkan masalah pertumbuhan dan perkembangan.
Anak pun berisiko mengalami obesitas atau diabetes tipe 2. Terlalu banyak gula juga dapat menyebabkan gula tinggi, yang dapat mempengaruhi suasana hati dan perilaku.
Ada beberapa hal yang dapat Mama lakukan seperti:
1. Menggunakan bahan alternatif
Jika anak menyukai makanan manis, anak tidak harus berhenti mengonsuminya karena alasan tidak baik untuk kesehatan . Ada banyak alternatif sehat seperti sirup jagung atau stevia organik.
Stevia dibuat dari tanaman stevia, yang merupakan tanaman asli Paraguay dan Brasil. Stevia telah diekstraksi dan digunakan sebagai pengganti gula dalam berbagai produk dan sendiri. Mama dapat menambahkan sedikit stevia untuk menambah rasa manis pada makanan yang akan dikonsumsi oleh anak.
2. Perbanyak konsumsi buah dan sayuran
Buah-buahan adalah sumber rasa manis yang sempurna dan sehat. Mama dapat menyajikan buah-buahan dan sayur-sayuran sebagai camilan sehat atau suguhan setelah makan.
Dengan mengonsumsi buah, anak mendapatan makanan yang segar dan penuh dengan semua nutrisi yang dibutuhkan untuk menjadi kuat. Mama dapat membiasakan kebiasaan sehat ini sejak dini, waktu anak masih belum terlalu memilih-milih makanan.
3. Memasak sendiri makanan untuk anak
Cara lain untuk meningkatkan pola makan sehat untuk anak adalah dengan membuat mereka mengonsumsi buatan Mama di rumah. Ini adalah kesempatan bagi Mama untuk menyajikan makanan sehat dengan nutrisi seimbang bagi anak. Selain itu, makan bersama juga merupakan sarana bonding keluarga, Ma.
Untuk makan siang di sekolah, Mama dapat menyiapkan bekal sehat dan lezat.
Ini hanya beberapa tips untuk mengurangi konsumsi makanan olahan dan bergula dalam makanan anak. Saat anak dalam masa pertumbuhan, penting bagi Mama untuk mengajari mereka tentang kebiasaan makan yang baik. Kebiasaan baik ini akan diterapkan terus oleh anak sampai mereka dewasa nanti.
Baca juga:
- 7 Ide Bekal Sekolah yang Menggugah Selera untuk Anak SD
- 7 Tips Agar Anak Menghabiskan Bekal Makan Siangnya di Sekolah
- Hari Susu Sedunia: Coba 6 Cara Efektif ini agar Anak Mau Minum Susu