Anak yang berusia lebih dari 6 tahun sudah mampu memahami dunia dengan cara yang lebih baik. Kemampuan berpikir dan pemahaman mereka telah meningkat. Itu sebabnya, rasa ingin tahu akan hal-hal di sekitar mereka juga meningkat.
Demikian juga dengan kemampuan bahasa dan komunikasi mereka. Coba amati, apakah anak Mama yang berusia 6 tahun tidak berhenti bertanya tentang segala sesuatu?
Sangat penting untuk melibatkan anak dalam permainan dan aktivitas yang dapat meningkatkan kemampuan berpikirnya. Popmama.com mengulas beberapa cara untuk meningkatkan kemampuan berpikir anak.
1. Dorong anak untuk bertanya
c1.staticflickr.com
Biarkan anak mengetahui bahwa penting untuk mengerti dengan jelas tentang apa pun yang ia pelajari. Jika anak belum memahami sesuatu atau tidak jelas tentang bagaimana segala sesuatu bekerja, maka anak harus merasa bebas untuk bertanya.
Mama dapat memberikan contoh dengan mengajukan pertanyaan terbuka kepadanya saat bermain game atau melibatkannya dalam suatu kegiatan. Misalnya, Mama bertanya kepada anak bagaimana cara tanaman tumbuh.
2. Membiasakan mendongeng sejak dini
Freepik
Mendengar cerita bisa mempertajam keterampilan mendengarkan pada anak. Ketika anak mendengarkan cerita yang berbeda, di dalam pikirannya, anak menggambarkan karakter dan perannya. Anak menjadi penasaran untuk membayangkan dan menebak apa yang akan terjadi di akhir cerita.
Selain mendongeng, Mama dapat mendorong anak untuk bercerita tentang berbagai topik. Saat anak bercerita, pikirannya terbuka luas sampai ke sisi kreatifnya.
Editors' Pick
3. Bermain teka-teki dan permainan memori
Pixabay/miskesween
Dorong anak untuk memainkan lebih banyak permainan puzzle dan memori. Puzzle banyak dijual di pasaran, Mama dapat mencari puzzle yang cocok sesuai umur anak. Permainan ini akan meningkatkan keterampilan kognitif dan pemecahan masalah anak.
4. Bermain peran
Freepik/rawpixel
Banyak sekolah telah memasukkan permainan peran sebagai bagian dari kurikulum. Tujuannya untuk mendorong anak-anak untuk menciptakan dan meniru karakter.
Bermain peran dapat membantu anak belajar mengontol karena mereka harus memainkan peran tertentu. Drama dapat membuat anak menjadi lebih fleksibel dan imajinatif. Anak perlu mengingat karakter yang diperankannya, dialog, serta pasangannya,ini akan meningkatkan daya ingatnya juga.
Tips: Jika di sekolah anak tidak ada kegiatan drama, Mama dapat mengatur permainan peran sederhana di rumah. Libatkan anggota keluarga atau teman anak di sekitar rumah.
5. Mendorong mereka bersosialisasi
Freepik/rawpixel
Dorong anak untuk berinteraksi dan berbicara secara bebas dan positif dengan orang-orang tanpa memandang usia.
Bersosialisasi akan meningkatkan keterampilan komunikasinya. Ini akan membuatnya lebih percaya diri untuk memahami dunia luar dan cara kerja. Selain itu, sosialisasi dapat meningkatkan kemampuan beradaptasi dan berpikir anak.
6. Mengerjakan seni dan kerajinan
Youtube/EpworthFamilyCapers
Ajak anak untuk melakukan kegiatan craft yang menarik sesuai usianya. Hal ini sangat penting untuk dikembangkan dan distimulasi sejak dini. Mengapa? Kreativitas berpengaruh pada kecerdasan dan kelancaran dalam berpikir.
Mama bisa mengajak anak untuk membuat tempat pensil, gelang, topi, atau kerajinan tangan lainnya.
7. Aktif berolahraga dan bermain
Unsplash/AdriĆ Crehuet Cano
Memotivasi anak untuk berpartisipasi dalam olahraga indoor dan outdoor. Olahraga dapat membantu perkembangan anak secara keseluruhan. Bermain dan berolahraga di luar ruangan seperti sepak bola, kasti, bola basket mengajarkan anak membangun strategi dan mengejar tujuan. Sedangkan permainan yang dilakukan di dalam ruangan seperti catur akan membantu meningkatkan keterampilan kognitif anak.
Setiap anak memiliki kemampuan yang berbeda-beda, Ma. Tugas Mama adalah terus membantu perkembangan dan pertumbuhan mereka.