Bukan cuma kenyang, anak juga harus mendapatkan nutrisi yang diperlukan bagi pertumbuhan dan perkembangannya. Untuk memenuhi kebutuhan nutrisi, Mama selalu memastikan anak mengonsumsi makanan yang sehat.
Namun tidak mudah untuk membiasakan anak untuk makan sehat, apalagi banyak junk food yang menggoda selera anak.
Bagaimana menciptakan kebiasaan makan sehat? Kebiasaan ini kemungkinan besar akan berlangsung terus sampai anak dewasa nanti.
Popmama.com merangkum beberapa kebiasaan sederhana yang bisa diterapkan di keluarga.
1. Jangan pernah menggunakan makanan sebagai hadiah atau hukuman
Freepik
Hindari mengatakan pada anak “jika kamu berperilaku baik, nanti kamu boleh makan es krim itu.” Atau “Kamu tidak mendapat coklat karena PR belum selesai.”
Penting untuk tidak menghubungkan makanan dengan keadaan emosi atau cara anak berperilaku. Sebaliknya, makanan ditawarkan kepada anak karena enak. Jika Mama tidak mau memberikan cemilan karena terlalu dekat dengan waktu makan malam atau anak sudah terlalu sering mendapatkan cemilan, nyatakan alasan sebenarnya.
Anak mungkin tidak menyadarinya, tapi ini dapat menciptakan kebiasaan yang baik pada mereka untuk tidak menghubungkan kondisi emosi dengan makanan. Ini dikenal juga dengan makan emosional.
Jika anak terjebak dalam kondisi ini, akibatnya mereka akan lari ke makanan setiap ada masalah atau merasa tertekan.
2. Anak dan orang dewasa mengonsumsi makanan yang sama
Pixabay/Skeeze
Menyiapkan makanan yang sama untuk seluruh keluarga juga dapat menghemat waktu Mama. Kebiasaan ini mengajarkan anak untuk mengonsumsi semua jenis makanan yang berbeda seperti buah-buahan, sayuran, daging, dan lauk lainnya.
Meski anak mungkin tidak selalu menghabiskan makanan yang disajikan, pada waktunya nanti mereka akan belajar mengonsumsi semua makanan yang diberikan. Mama juga mendidik anak untuk tidak memilih-milih makanan.
Editors' Pick
3. Memasak makanan sendiri
Freepik/Senivpetro
Ini adalah pondasinya dan kunci untuk memulai kebiasaan makan sehat. Ini bukan berarti Mama dan keluarga tidak boleh makan di luar sewaktu-waktu, namun pastikan keluarga mengonsumsi makanan buatan sendiri.
Dengan memasak sendiri, Mama juga membuat semuanya dengan menggunakan bahan-bahan segar dan kebersihannya terjamin.
Semua resep makanan dan langkah-langkah memasak dapat dengan mudah Mama temukan di internet.
4. Simpan camilan sehat di rumah
Freepik/rawpixel
Cemilan sehat tidak sulit untuk dibuat, Ma. Kentang goreng buatan sendiri jauh lebih baik dibandingkan kentang goreng siap saji. Atau Mama dapat membuat keripik singkong yang lezat untuk keluarga.
Selain ingin menanamkan kebiasaan sehat, Mama juga pasti tahu kalau anak suka cemilan. Tidak ada yang lebih baik daripada menyiapkan sendiri cemilan. Mama juga bisa membuatnya bersama anak. Selain sehat, memasak bersama anak juga dapat mempererat hubungan Mama dan anak, loh!
5. Membiasakan anak meminta izin sebelum mengambil makanan di dapur atau kulkas
Pixabay/mohamed_hassan
Alih-alih mengambil sendiri cemilan yang ingin mereka makan, Mama dapat membiasakan anak untuk meminta izin dulu sebelum mengambil cemilan. Ini dapat membangun kebiasaan makan sehat mereka.
Selain itu, kebiasaan ini juga dapat membantu Mama untuk mengalihkan anak dari permen, coklat, atau cemilan lain serta menerima apa yang Mama tawarkan.
Mama juga dapat menentukan cemilan apa yang boleh disimpan di kulkas, dengan ini Mama dapat memastikan bahwa kulkas hanya berisi makanan sehat saja.
6. Seminimal mungkin mengonsumsi junk food atau cemilan
www.freepik.com
Makanan cepat saji tinggi lemak
Jika keluarga terbiasa untuk mengonsumsi makanan sehat di rumah, Mama dapat sesekali mengajak anak untuk pergi ke restoran cepat saji. Mama tidak akan merasa bersalah karena Mama selalu menyajikan makanan sehat untuk keluarga. Biarkan anak sesekali menikmati permen atau es krim.
Sesekali membiarkan anak mengonsumsi cemilan atau junk food tidak akan mempengaruhi kerja keras yang dilakukan Mama setiap hari. Terutama jika mengonsumsi makanan sehat sudah menjadi kebiasaan di keluarga.
Membangun kebiasaan ini memang tidak mudah. Butuh kerja keras dan kerja sama antar anggota keluarga. Mama juga dapat memberikan pemahaman kepada anak mengapa kebiasaan ini diterapkan di keluarga. Jangan menyerah ya, Ma!