Ma, Ini 6 Cara Membantu Anak Mengatasi Fobia
Fobia seringkali tidak masuk akal tapi jika tidak diatasi sangat mengganggu, Ma
2 September 2020
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Ketika kecemasan dan ketakutan tidak hilang pada anak-anak, masalah dapat muncul. Kecemasan dapat menjadi fobia, yang merupakan ketakutan yang irasional dan terus-menerus terhadap situasi atau hal tertentu.
Perasaan panik dan takut yang dirasakan oleh anak tidak sebanding dengan ancaman atau bahaya.
Fobia bisa sangat sulit untuk ditoleransi, baik untuk anak yang terkena dampak dan untuk orang-orang di sekitar mereka. Terutama jika penyebab fobia sulit dihindari, seperti takut akan badut, badai petir atau laba-laba.
Bagaimana mengatasinya? Simak ulasan Popmama.com berikut ini.
Editors' Pick
1. Apa Itu fobia?
Fobia adalah ketakutan ekstrem terhadap berbagai hal atau situasi. Anak biasanya fobia pada anjing, laba-laba, kegelapan, badai, badut, ketinggian, darah atau suntikan.
Ketika anak bertambah besar, mereka dapat mengembangkan gejala fisik karena fobia mereka. Ini termasuk serangan panik dengan jantung berdebar, sesak napas, berkeringat, dan pusing.
Fobia bisa sangat menyusahkan bagi anak-anak. Jika Mama khawatir, penting untuk mencari bantuan profesional dari dokter anak atau psikolog.
Sekitar 7 dari 10 anak yang memiliki fobia berhasil diatasi dengan terapi perilaku kognitif. Anak dengan kecemasan berat kadang-kadang diberikan terapi dan obat.
Baca juga:
- 5 Cara Mengatasi Anak Enochlophobia, Fobia Keramaian
- Si Kecil Takut dengan Balon? Kenali Globophobia pada Anak!
- Trypanophobia: Fobia Takut Jarum Suntik, Bisa Dialami Sampai Dewasa
2. Cara membantu anak mengatasi ketakutan atau fobia
Orangtua dapat membantu anak-anak mengembangkan keterampilan dan kepercayaan diri untuk mengatasi ketakutan sehingga mereka tidak berubah menjadi fobia.
Berikut adalah beberapa cara sederhana untuk membantu anak mengatasi ketakutan dan kecemasan normal
Menerima bahwa rasa takut anak itu nyata
Apa yang ditakuti oleh anak mungkin terlihat sepele, Ma. Namun hal itu terasa nyata bagi anak dan menyebabkan mereka merasa cemas dan takut. Mampu berbicara tentang ketakutan sangat membantu. Kata-kata positif dapat menghilangkan kekuatan dari perasaan negatif.
Jika Mama mendiskusikan rasa takut anak, perlahan ketakutan itu akan berkurang.
Stop meremehkan ketakutan anak, berikan fakta terkait hal yang ditakutinya
Mengatakan ‘Jangan konyol! Badut itu tidak menakutkan! ' Mungkin membuat anak diam, tetapi itu tidak akan membuat rasa takut hilang. Beri mereka fakta-fakta tentang badut. Setelah mereka mendapatkan beberapa fakta, otomatis cara pandang anak terhadap badut pun berubah.
Bantu anak mempelajari tentang hal-hal yang membuat mereka takut
Jika anak takut pada anjing, jangan menyeberang jalan dengan sengaja untuk menghindarinya. Ini hanya akan memperkuat bahwa anjing harus ditakuti dan dihindari. Berikan dukungan dan pelukan lembut saat Mama mengajak anak mendekati suatu objek atau situasi yang ditakuti. Cara ini mungkin tidak akan langsung berhasil, Ma. Mama harus mencobanya beberapa kali sampai anak dapat mengatasi rasa takutnya.
Ajari anak cara menilai rasa takut
Minta anak untuk menilai intensitas ketakutan pada skala 1 hingga 10, dengan 10 menjadi yang terkuat. Jika anak bisa melakukan ini, mereka mungkin bisa melihat ketakutan itu tidak seintens yang dibayangkan sebelumnya.
- Ajari anak strategi berlindung
Cobalah teknik yang mudah diterapkan ini. Dengan menggunakan Mama sebagai “pangkalan” atau tempat berlindung. Anak dapat menjelajah ke arah objek yang ditakuti dan kemudian kembali kepada Mama untuk berlindung sebelum menjelajah lagi. Anak juga dapat belajar beberapa pernyataan diri positif, seperti 'Saya bisa melakukan ini' dan 'Saya bisa berani' untuk dikatakan pada diri mereka sendiri saat takut atau cemas.
- Teknik relaksasi
Ini dapat membantu mengatasi fobia, termasuk visualisasi (misalnya meminta anak untuk membayangkan mereka mengambang di awan atau berbaring di pantai) dan pernapasan dalam (membayangkan bahwa paru-paru adalah balon dan membiarkannya perlahan-lahan mengempis).