Benarkah Orangtua yang Menyebabkan Anak Menjadi Obesitas?
Obesitas pada anak-anak merupakan masalah besar
19 Oktober 2022
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Obesitas bisa terjadi pada siapa saja termasuk anak. Obesitas pada anak dapat dimulai sejak usia balita hingga remaja. Menurut dokter Dr. Fransiska Farah,Sp.A,MKes dari IDAI, obesitas terjadi karena adanya ketidakseimbangan antara asupan makanan berupa energi yang dihasilkan dengan energi yang dikeluarkan. Kelebihan energi yang ada akan disimpan dalam bentuk jaringan lemak di seluruh tubuh.
Pengeluaran energi yang kurang disebabkan karena kurangnya aktifitas fisik, rendahnya metabolisme tubuh, dan rendahnya pemecahan jenis makanan tertentu seperti makanan yang banyak mengandung lemak dibandingkan makanan dari sumber karbohidrat dan protein.
Ketika anak terlihat gemuk, mungkin orangtua senang karena merasa tidak kesulitan dalam memberikan makan dan mereka mendapatkan gizi yang cukup. Tetapi tahukah Mama bahwa obesitas dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan?
Berikut Popmama.com merangkum penjelasannya. Benarkah orangtua yang menyebabkan anak obesitas?
Editors' Pick
1. Mengapa kegemukan pada anak menjadi masalah besar?
Dilansir dari laman IDAI, seorang anak disebut obesitas jika berat badan menurut tinggi badan berada pada +3 dan overweight +2 menurut kriteria WHO 2006. Indeks massa tubuh pada anak obes usia dibawah 5 tahun berada diatas sama dengan +3 pada kurva WHO 2006 dan pada anak usia diatas sama dengan 5 tahun lebih dari +2 simpang baku pada kurva WHO 2007.
Obesitas pada anak dapat menyebabkan beberapa masalah seperti:
- Gangguan kesehatan
Berat badan berlebih sering dikaitkan dengan masalah kesehatan termasuk diabetes tipe-2, penyakit kardiovaskular, asma, nyeri sendi, dan bahkan gangguan tidur. Dengan kelebihan berat badan, anak Mama memiliki peluang lebih tinggi untuk mengalami salah satu dari kondisi ini.
- Meningkatkan risiko obesitas dan kematian saat dewasa
Penelitian telah menunjukkan bahwa anak-anak yang secara klinis mengalami obesitas memiliki peluang lebih besar untuk menjadi gemuk ketika mereka menjadi dewasa. Dan sayangnya, obesitas juga dikaitkan dengan peningkatan angka kematian, yang berarti orang yang kelebihan berat badan cenderung memiliki rentang hidup yang lebih pendek.
- Anak menjadi minder
Anak-anak yang kelebihan berat badan juga cenderung diintimidasi di sekolah dan pengalaman ini bisa sangat traumatis. Seiring bertambahnya usia, pengalaman negatif masa kecil mereka dan stigma sosial yang terkait dapat mengakibatkan harga diri yang rendah dan bahkan depresi.
2. Orangtua secara tidak sengaja membuat anak-anak mereka gemuk
Ada begitu banyak "hal-hal biasa" yang dilakukan orangtua setiap hari yang memiliki dampak negatif langsung pada berat badan dan kesehatan anak, seperti:
- Memberikan contoh kepada anak
Orangtua adalah role model bagi anak. Anak melihat dan mencontoh setiap tindakan orangtuanya. Jika orangtua mengalami kelebihan berat badan, maka orangtua juga mengirim pesan sederhana kepada anak bahawa tidak apa-apa menjadi gemuk.
- “Terlalu sibuk untuk memasak”
Harus diakui, lebih mudah memesan makanan dari restoran dekat rumah dibanding menghabiskan waktu berjam-jam untuk memasak. Belum lagi Mama harus mencuci segala peralatan memasak. Jika ini terjadi, anak memang menjadi kenyang tetapi mungkin kebutuhan gizinya tidak terpenuhi dan menyebabkan mereka mengalami obesitas.
- Membuat anak-anak sibuk dengan TV atau gadget
TV dan gadget membuat anak menjadi malas bergerak. Bayangkan anak hanya duduk di depan TV atau sofa untuk bermain gadget selama berjam-jam. Gadget menjadi jalan pintas untuk membuat anak menjadi tenang, tetapi banyak sekali efek buruknya, Ma.
- Memberikan makanan yang tidak sehat sebagai hadiah atas perilaku yang baik
“Kalau nilaimu bagus, nanti Mama belikan burger kesukaanmu!”. Bayangkan jika Mama menjanjikan hal ini dan anak Mama selalu mendapatkan nilai baik di sekolah.
- Mendorong anak-anak untuk tetap tinggal di dalam rumah
Meskipun bukan ide yang baik untuk membiarkan anak Mama berkeliaran di sekitar lingkungan tanpa pengawasan, itu juga merupakan ide yang buruk untuk membuat mereka tetap terkurung di dalam rumah. Hal ini mendorong mereka untuk tidak aktif dan itu dapat menyebabkan kenaikan berat badan.
3. Tips mencegah obesitas dan menjaga anak tetap sehat
Nah, tidak ada kata terlambat untuk mencegah obesitas. Mama dan Papa bisa melakukan beberapa hal di bawah ini:
- Jadilah teladan yang baik bagi anak,
- menyediakan makanan yang sehat di rumah,
- pikirkan ukuran porsi makanan yang pas,
- mencegah makanan cepat saji,
- jadikan olahraga teratur sebagai bagian dari rutinitas mereka,
- cabut TV dan kurangi gadget,
- tentukan jam tidur,
- periksa indeks massa tubuh secara teratur.
Pola hidup sehat bisa dimulai dari Mama dulu, anak biasanya akan mengikuti contoh dari Mama. Yuk dimulai dari hal-hal kecil dulu. Selamat mencoba!
Baca juga:5 Penyakit Kronis yang Mengintai Anak Obesitas. Yuk, Cegah Sejak Dini!