Waspada! 5 Perilaku Makan yang Aneh ini Mungkin Tanda Awal Autisme
Nomor 4 yang paling sering terjadi pada anak dengan autisme
3 Desember 2019
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Adalah normal jika sebagian besar anak suka memilih-milih makanan. Namun, menurut sebuah penelitian baru, ada beberapa perilaku makan yang tidak biasa yang menjadi tanda awal autisme.
Mendiagnosis autisme sedini mungkin adalah penting, sehingga anak dan keluarga dapat mulai mendapatkan bantuan, perawatan, dan dukungan yang mereka butuhkan. Tanda-tanda ini sudah bisa diamati sejak dini yaitu ketika bayi berusia 12 bulan.
Apa saja tandanya? Popmama.com mengulasnya untuk Mama di sini.
Penelitian Tentang Perilaku Makan yang Tidak Biasa
Para peneliti dari Penn State University menemukan bahwa perilaku makan yang tidak biasa adalah lima kali lebih umum pada anak dengan autisme daripada pada mereka dengan gangguan lain seperti ADHD dan ketidakmampuan belajar dan 15 kali lebih umum daripada anak lainnya.
Dalam studi lebih dari 2.000 anak-anak (usia rata-rata adalah 7), sekitar 70 persen anak dengan autisme memiliki perilaku makan atipikal, dibandingkan dengan hanya 13 persen anak-anak dengan gangguan lain dan hanya sekitar 5 persen dari anak-anak pada umumnya.
Menurut para peneliti, makan atipikal dapat dilihat pada awal tahun pertama kehidupan, dan anak-anak dengan autisme dapat memiliki diet lebih terbatas pada usia 15 bulan.
Editors' Pick
Perilaku Makan yang Menjadi Tanda Autisme
Beberapa perilaku makan yang tidak biasa yang dilihat para peneliti pada anak dengan autisme termasuk:
- Variasi yang sangat terbatas
Hampir semua orangtua dari anak dengan autisme melaporkan bahwa anak mereka menolak mencoba makanan baru, dan sebagian besar memiliki jumlah makanan yang sangat terbatas yang akan mereka makan.
Anak-anak tertarik pada makanan berwarna kurang cerah dan netral, dan beberapa makanan yang paling disukai adalah produk biji-bijian dan ayam, terutama nugget. "Anak dengan autisme tidak menyukai perubahan dan keinginan untuk menjaga kesamaan, yang terbukti dalam semua perilaku mereka termasuk makan," kata peneliti Susan Mayes, PhD, seorang profesor psikiatri di Penn State College of Medicine.
- Hipersensitif terhadap tekstur makanan
Anak dengan autisme cenderung lebih sensitif terhadap makanan dengan tekstur halus dan lembut (seperti puding), makanan yang membutuhkan banyak kunyah (seperti daging dan sayuran mentah), dan makanan lain seperti oatmeal.
- Preferensi merek yang kaku atau terbatas
Beberapa anak hanya akan menerima satu merek makanan tertentu. Mereka cenderung tidak menyukai perubahan.
- Pica (mengonsumsi barang yang bukan makanan atau minuman)
Dalam penelitian tersebut, pica (memakan barang yang bukan makanan, seperti krayon, sabun, dan Play-Doh) hanya terlihat pada anak dengan autisme.
- Memiliki ritual makan yang aneh
Ritual makan adalah perilaku teratur (seperti mencium makanan sebelum memakannya) dan menuntut agar makanan disajikan dengan cara tertentu (seperti disajikan di piring tertentu atau dengan makanan yang tidak saling menyentuh).
Apa Bedanya dengan Anak Lain yang Memiliki Masalah Makan?
Tetapi kenyataannya adalah, sebagian besar anak mengalami masalah dengan memilih-milih makanan - dan banyak anak membuat tuntutan waktu makan yang tidak masuk akal.
Jadi apa yang berbeda dengan autisme? Para peneliti mengatakan kehadiran beberapa perilaku yang tidak biasa adalah perbedaan utama dalam penelitian mereka. Dalam penelitian tersebut, seperempat anak dengan autisme yang memiliki perilaku makan atipikal memiliki tiga atau lebih perilaku makan ini (tidak ada anak lain yang memiliki angka itu).
Perbedaan lain adalah banyak anak yang pemilih cenderung menambah jenis makanan dan tekstur baru, sedangkan anak dengan autisme mungkin tidak dan perilaku ini dapat berlanjut sampai remaja dan dewasa muda.
Apa yang Harus Dilakukan Mama?
Para peneliti mengatakan bahwa perilaku makan ini, terutama dalam hubungannya dengan kesulitan bahasa, sosial, atau sensorik, merupakan petunjuk bagi orangtua dan penyedia layanan kesehatan bahwa evaluasi autisme harus dipertimbangkan, terutama karena diagnosis dan perawatan dini pada akhirnya dapat berarti hasil yang lebih baik untuk anak.
Jika Mama melihat ada beberapa ciri seperti disebutkan di atas, sebaiknya konsultasikan dengan dokter. Lebih baik mencegah daripada mengobati, Ma.
Baca juga:
- Ini Ma, Ciri-Ciri Autisme pada Anak yang Bisa Dikenali Sejak Dini
- 7 Tips Membantu Anak dengan Autisme Berbicara
- 7 Cara Terapi Autisme Mandiri di Rumah