Waspada, Ini 8 Tanda Anak Kekurangan Nutrisi
Sudah makan banyak kok masih bisa kekurangan gizi juga ya?
11 Juni 2019
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Mama harus memastikan anak mendapatkan semua nutrisi yang dibutuhkan untuk anak seumurnya. Ini tidak mudah terutama bila anak Mama adalah picky eater atau pemilih.
Nutrisi yang baik sangat penting untuk pertumbuhan dan perkembangan anak. Namun Mama juga waspada, meski anak Mama makan hampir semua jenis makanan tanpa pilih-pilih, belum tentu nutrisinya terpenuhi.
Apa saja tanda-tanda kekurangan gizi pada anak? Popmama.com mengulas 8 tanda anak kekurangan nutrisi dan bagaimana mengatasinya.
1. Depresi
Percaya atau tidak, kekurangan makanan kaya protein bisa membuat anak menjadi depresi. Kok bisa ya? Karena protein mengandung asam amino dan otak menggunakan asam amino ini untuk mengembangkan neurotransmitter. Neurotransmitter ini bertugas untuk membuat kita bahagia dan tenang.
Protein hewani mengandung semua asam amino yang dibutuhkan. Jika anak adalah tidak mengonsumsi produk hewani dan menunjukkan gejala defisiensi protein, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter untuk memahami sumber atau suplemen alternatif untuk anak. Dalam kasus yang parah, asam amino spesifik mungkin diresepkan untuk memenuhi kebutuhan nutrisi pada anak.
2. Hiperaktif
Apakah anak Mama susah duduk tenang atau menunjukkan tanda-tanda hiperaktif atau gelisah? Mungkin kekurangan nutrisi merupakan penyebabnya. Selain itu, anak mengalami kesulitan untuk memproses informasi. Penelitian menunjukkan adanya korelasi kuat antara hiperaktif dan pencernaan yang buruk. Pencernaan yang buruk menyebabkan tubuh anak tidak menyerap semua nutrisi dari makanan yang disantap.
Bila ini terjadi, stop konsumsi makanan olahan dan dengan pewarna. Tambahkan makanan yang membantu menghasilkan bakteri usus secara alami dan membantu pencernaan.
3. Lesu
Lesu merupakan salah satu tanda gizi buruk. Anak yang mengalami kekurangan zat besi mudah merasa lelah.
Cara mengatasi masalah ini adalah memberikan makanan yang mengandung zat besi seperti buah kering, sayuran hijau, daging, dan kacang-kacangan. Kekurangan zat besi dapat menyebabkan masalah lainnya seperti terganggunya asupan oksigen ke tubuh dan anemia.
Editors' Pick
4. Kulit kering
Kekurangan vitamin yang larut dalam lemak (A, D, E, K2) dapat menyebabkan kulit dan rambut menjadi kering. Jika ini terjadi pada anak Mama, tambahkan makanan yang mengandung vitamin yang larut dalam lemak dalam menu anak. Beberapa jenis makanan yang mengandung vitamin yang baik untuk kulit antara lain:
- Wortel, ikan, hati mengandung vitamin A.
- Keju, kuning telur kaya akan vitamin D.
- Almon, sayuran berdaun hijau mengandung vitamin E.
- Produk susu sapi tinggi lemak mengandung vitamin K2.
- Minyak hati ikan kod fermentasi memiliki semua vitamin di atas dan secara langsung dapat membantu dalam mengatasi kulit kering.
5. Masalah gigi
Selain disebabkan oleh faktor keturunan, tetapi nutrisi yang buruk juga dapat menyebabkan jarak gigi yang buruk (renggang). Masalah lainnya adalah gigi berlubang. Ini tidak hanya berdampak pada anak- yang makan terlalu banyak mengonsumsi makanan olahan, tetapi juga pada anak yang yang tidak mendapatkan nutrisi selama di dalam kandungan Mama.
Seringkali permen dan gula menjadi kambing hitam untuk gigi berlubang. Tetapi bisa jadi gigi anak menjadi berlubang karena kekurangan mineral dan vitamin yang larut dalam lemak.
Hentikan konsumsi makanan olahan dan perbanyak makanan alami yang dimasak di rumah. Pastikan makanan tersebut tinggi lemak, karbohidrat, dan protein. Makanan yang kaya mineral seperti kacang-kacangan, ikan, produk susu juga dapat membantu mengatasi masalah gigi berlubang.
Tentu saja, kebersihan gigi juga harus dijaga.
6. Kekebalan tubuh rendah
Pola makan yang tepat dengan gizi seimbang akan membantu membangun kekebalan anak. Kekurangan nutrisi akan berpengaruh pada kekebalan tubuh anak dan membuat anak rentan terhadap penyakit.
Bagaimana meningkatkan kekebalan tubuh anak? Konsumsi makanan yang sudah disebutkan di atas dan kurangi konsumsi junk food.
7. Obesitas
Anak bertubuh gemuk tidak berarti kebutuhan gizinya sudah terpenuhi. Seorang anak menjadi obesitas bila ia makan terlalu banyak. Apa yang menyebabkan anak tidak dapat berhenti makan? Jika anak tidak makan makanan bergizi, maka tubuh menjadi lebih lapar karena belum mendapatkan nutrisi yang dibutuhkan. Ini akan memicu rasa lapar dan anak ingin makan lagi. Jika makanan yang dikonsumsi kembali tidak bergizi, maka siklus yang sama berlanjut.
Bagaimana mengatasinya? Konsumsi makanan yang dimasak di rumah dengan nutrisi tinggi.
8. Mudah emosi
Sama seperti depresi dan gelisah, perubahan suasana hati juga bisa merupakan akibat dari kekurangan nutrisi terutama lemak seperti Omega 3 yang membantu pengaturan suasana hati.
Berikan makanan kaya lemak jenuh yang baik seperti kacang, mentega, dan minyak kelapa pada anak.
Sebagai orangtua, Mama pasti ingin memberikan yang terbaik bagi pertumbuhan dan perkembangan anak. Pastikan anak makan dengan nyaman dan kebutuhan gizinya terpenuhi.
Baca juga:
- Hari Susu Sedunia: Coba 6 Cara Efektif ini agar Anak Mau Minum Susu
- 7 Ide Bekal Sekolah yang Menggugah Selera untuk Anak SD
- 8 Ide Camilan Sehat yang Bisa Dibuat dalam 5 Menit