5 Tips untuk Berbicara dengan Anak tentang Bentuk Tubuh
Lakukan 5 cara ini agar anak mencintai tubuhnya, Ma
20 November 2019
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Tidak hanya orang dewasa, anak pun dapat bermasalah dengan bentuk tubuh. Ketika seorang teman atau anggota keluarga lain mengatakan kata “gemuk”, meski hanya bercanda, ini dapat menyebabkan masalah pada anak.
Anak yang memiliki masalah dengan bentuk tubuhnya mungkin akan mengalami minder atau gangguan makan. Ia menjadi sangat kritis dengan apa yang dimakan dan seberapa berat badannya.
Orangtua harus memberi pemahaman mengenai bagaimana mencintai dan menerima bentu tubuh. Alih-alih berdiet ketat, ajarkan anak untuk berolahraga dan mengatur pola makan sehat.
Mama dapat memberi tahu kepada anak manusia memiliki berbagai bentuk dan ukuran. Meskipun ini mungkin tampak sebagai tugas yang mustahil, namun berbicara soal bentuk tubuh kepada anak tidaklah susah.
Popmama.com mengulas 5 tips yang dapat dilakukan oleh Mama ketika berbicara soal bentuk tubuh.
1. Lakukan pengenalan secara bertahap
Berat badan adalah masalah kesehatan dan sosial yang utama. Menurut Departemen Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan AS dari Departemen Kesehatan Minoritas, 25 persen anak-anak Latin mengalami obesitas secara klinis. Karena tingkat obesitas telah meningkat, demikian juga tingkat gangguan makan dan citra tubuh yang buruk dalam komunitas Latino.
Para ahli mengatakan bahwa orangtua, alih-alih dokter anak, guru, atau pelatih, harus menjadi orang yang secara positif membentuk citra tubuh anak mereka. “Anak tidak secara otomatis mampu melakukan sesuatu seperti mengikat sepatu, orangtua harus mengajar mereka,” kata Wayne Fleisig, Ph.D., seorang psikolog klinis di Children's of Alabama, di Birmingham. Mama dapat melakukannya dalam tindakan-tindakan kecil secara bertahap.
Sebagai permulaan, penting untuk menyampaikan kepada anak bahwa beberapa orang secara alami lebih gemuk dan itu bukanlah masalah besar.
Editors' Pick
2. Jangan menekankan pada berat badan
Para ilmuwan dari University of Minnesota menemukan bahwa remaja yang orang tuanya berbicara kepada mereka tentang makanan dengan fokus pada berat badan atau ukuran tubuh mereka sebenarnya lebih cenderung menjadi ekstrem. Misalnya melakukan diet ketat atau menunjukkan perilaku tidak teratur makan seperti puasa, makan terus-menerus, atau menggunakan obat pencahar.
Remaja yang orangtuanya hanya berfokus pada kesehatan makanan dan yang tidak berbicara tentang berat badan, cenderung tidak memiliki masalah makan. Dan anak yang kelebihan berat badan yang orangtuanya menunjukkan sikap yang lembut dan berfokus pada kesehatan memiliki suasana hati yang baik, sedikit masalah psikologi, dan tidak memiliki masalah makan yang tidak teratur, dibandingkan dengan mereka yang orangtuanya dianggap lebih menghakimi.
Tentu saja, terkadang timbangan badan tidak bisa dihindari. Timbangan dibutuhkan untuk mengamati tumbuh kembang anak, apakah pertumbuhannya sudah sesuai. Tetapi percakapan tentang berat badan tidak harus negatif atau canggung, kata Ovidio Bermudez, M.D., kepala petugas pendidikan klinis dan direktur medis senior layanan anak dan remaja di Eating Recovery Center di Denver.
Mama dapat menegaskan kepada anak-bahwa berat badan hanya satu ukuran kesehatan dan topik ini tidak harus menjadi hal yang tabu.