#dirumahaja: Ini Lho, 10 Topik Obrolan dengan Anak saat Makan Bersama
Makan bersama adalah saat bonding paling santai untuk keluarga. Ngobrol apa ya kita?
22 Maret 2020
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Biasanya ketika waktu makan malam, biasanya seluruh anggota keluarga berkumpul. Inilah waktu yang tepat untuk mengobrol serta berbagi apa yang ada di dalam pikiran setiap anggota keluarga.
Terkadang, hampir tidak mungkin membuat anak untuk membuka diri. Mama bertanya 'bagaimana harimu?' dan respons standar anak adalah 'baik-baik saja.' Bagaimana caranya mengobrol lebih dalam dengan anak? Agar mereka mau lebih terbuka dengan orangtua.
Sarah J. Lynn, Ph.D., seorang psikolog berlisensi di Livingston Center for Enrichment di NJ, menyarankan untuk mengajukan pertanyaan yang lebih mendalam dari 'bagaimana harimu?' Mama bisa mengajukan pertanyaan seperti 'apa yang membuatmu tersenyum atau tertawa hari ini?'
Dan konsistensi adalah kuncinya. "Waktu makan bersama keluarga yang konsisten dapat memberikan keamanan dan juga menciptakan peluang untuk interaksi positif di antara anggota keluarga," kata Dr Lynn. "Jika makan malam selama seminggu kurang pas, cari waktu lain seperti sarapan atau dengan makan bersama selama akhir pekan."
Maka pastikan untuk mendengarkan apa yang dikatakan anak. Tunjukkan pada anak bahwa Mama mendengarkan dengan mengajukan pertanyaan lanjutan atau dengan merefleksikan kembali apa yang Mama dengar.
Jika anak memiliki masalah, jangan segera memberi tahu anak apa yang harus dilakukan. Dorong mereka untuk mengungkapkan dengan beberapa solusi sendiri terlebih dahulu. Kemudian sarankan opsi lain jika anak mengalami kesulitan mencari cara terbaik untuk menangani situasi.
Mama juga dapat mencoba memulai percakapan tanpa menggunakan pertanyaan. Ceritakan tentang kegiatan Mama hari itu termasuk saat-saat yang membuat Mama tertawa atau tersenyum
Semakin Mama bisa memberi contoh soal sikap ingin tahu, eksploratif, maka anak akan merasa aman dan nyaman untuk lebih terbuka.
Mama akan mendapat jawaban yang jauh lebih rinci dari anak ketika Mama mengubah pendekatannya untuk memulai percakapan. Nah, sekarang setelah Mama tahu cara membuat anak berbicara, Popmama.com mengulas beberapa topik yang bisa dibicarakan selama waktu makan bersama.
1. Berita terkini
Lynn mengatakan beberapa topik mungkin menakutkan, tetapi anak kemungkinan akan mendapatkan informasi tersebut dari teman, menonton di TV, atau melihatnya secara online.
Secara umum, jika anak bertanya tentang topik-topik berita seperti wabah, kebakaran, kecelakaan, atau penembakan di sekolah. Pertahankan percakapan selaras dengan tingkat perkembangan anak. Tanyakan kepada mereka apa yang mereka dengar dan apakah mereka memiliki masalah.
Pastikan untuk mengingatkan anak bahwa mereka aman dan terjamin, bahkan jika Mama tidak memiliki semua jawaban.
2. Tentang cuaca dan perubahan iklim
Ketika membahas soal perubahan iklim, diskusikan semua hal yang dapat Mama lakukan sebagai keluarga untuk membantu lingkungan. Mama mengemukakan pendapat Mama soal menghemat energi seperti mematikan lampu ketika meninggalkan ruangan.
Sarankan anak untuk memilih botol air yang dapat digunakan kembali dan menggunakan kotak bekal untuk membatasi penggunaan plastik sekali pakai. Siapkan tempat sampah daur ulang di dapur untuk mendorong anak mengurangi sampah.
Jika Mama mengidentifikasi cara untuk mengatasi masalah perubahan iklim, ini dapat membantu anak merasa bahwa mereka dapat membuat perbedaan.
3. Tentang empati dan simpati
"Ketika mempertimbangkan anak atau orang dewasa dengan kebutuhan khusus, kita sering fokus pada apa yang membuat mereka berbeda dari kita, daripada pada apa yang membuat kita semua sama," kata Dr. Lynn.
Bantu anak untuk melihat bahwa mereka memiliki banyak kesamaan dengan mereka yang berkebutuhan khusus. Menghubungkan kesamaan ini membantu anak membangun empati terhadap orang lain.
4. Tentang situasi politik
Jika Mama ingin anak berbicara soal politik, Mama perlu mendiskusikan pro dan kontra dari keputusan politik tanpa menghakimi. Beri contoh-contoh dengan istilah yang lebih sederhana untuk anak yang lebih kecil.
Untuk anak yang lebih besar, tonton acara berita atau debat politik dan beri tahu anak bahwa ia dapat mengajukan pertanyaan. Jika anak tampak kesal dengan hasil politik atau gerakan politik yang bertentangan dengan nilai-nilai di keluarga, dorong anak untuk terlibat dan menyampaikan pendapat mereka.
Bahkan seorang anak kecil dapat menulis surat (dengan bantuan orangtua) kepada seorang politisi setempat untuk berbagi pandangan mereka.
Editors' Pick
5. Narkoba, alkohol, dan rokok
Mama dan anak mungkin pernah melihat karakter dalam film merokok atau menggunakan narkoba. Mungkin anak mengenal orang dewasa atau saudara yang merokok. Manfaatkan momen-momen itu dengan menjelaskan bagaimana rokok, vape, alkohol, dan narkoba dapat memengaruhi tubuh seseorang.
Lynn dan Dr. Bratt mengatakan agar percakapan ini tetap sederhana. Untuk anak kecil, Mama dapat membicarakan efek berbahaya yang dapat ditimbulkan zat ini terhadap tubuh.
6. Kematian
Gunakan kata-kata sederhana, dengarkan, dan hibur. Mama dapat berbicara tentang pemakaman dan ritual. Beri anak kesempatan untuk mengungkapkan perasaannya tentang kerabat yang sudah meninggal. Jika kerabat, teman, atau hewan peliharaan baru saja meninggal, mintalah anak membicarakan perasaannya. Dorong anak untuk mengingat apa yang istimewa dari orang atau hewan peliharaan ini.
7. Bullying
Ini termasuk topik yang sulit untuk dibicarakan. Jika Mama mencurigai anak telah diintimidasi, pahami bahwa anak mungkin malu untuk membicarakannya. Beri tahu anak untuk terbuka, Mama juga dapat berbicara dengan pelaku untuk menghentikan tindakannya itu. Jika itu terlalu sulit atau tidak membantu, beri tahu anak untuk menjauh dari penindas dan untuk mencari guru yang dapat mengintervensi.
Mama juga harus memberi tahu anak bahwa penting untuk menghentikan intimidasi. Jika anak melihat seseorang diintimidasi, mintalah ia memanggil seorang guru untuk menghentikannya. Mama tidak ingin anak terluka, tetapi ia dapat dengan tenang menemukan seorang guru untuk menghentikannya.
Jika anak menggertak orang lain, jelaskan kepadanya bahwa tindakannya dapat sangat menyakiti orang lain.
8. Kesehatan mental
Seiring dengan bertanya kepada anak 'bagaimana harimu?', orangtua harus yakin juga bertanya "apa kabar?" untuk memberi tahu anak bahwa berbicara tentang perasaan mereka bukanlah hal yang tabu.
Ketika membahas kesehatan mental,Mama dapat memulai dengan menjelaskan perbedaan kesehatan mental dengan penyakit fisik. Anak harus bisa mengungkapkan perasaan sedih, stres, atau depresi dengan cara yang sama dengan ketika mereka mengungkapkan soal sakit kepala atau sakit perut.
Jika Mama ingin menjelaskan penyakit atau gejala tertentu, lakukan penelitian sendiri terlebih dahulu, kemudian gunakan kata-kata sederhana. Mama dapat memberi tahu anak tentang seseorang dengan penyakit atau kondisi itu mungkin merasa sedih, cemas, marah, atau mungkin kesulitan mengendalikan tindakan seseorang.
Jelaskan juga soal perawatan dan solusi untuk kesehatan mental. Anak mengetahui bahwa mereka dapat pergi ke dokter ketika sakit fisik. Tunjukkan kepada anak bahwa ada juga dokter dan pengobatan khusus untuk membantu mengobati masalah kesehatan mental.
9. Seks
Semua anak harus belajar tentang apa yang pantas dan apa yang tidak pantas ketika harus menyentuh atau disentuh di bagian tubuh tertentu . Untuk anak-anak usia 6 hingga 10 tahun, buat aturan tentang berbicara dengan orang asing, berbagi foto secara online. Jika anak melihat sesuatu yang membuat mereka tidak nyaman secara online atau secara langsung, ingatkan untuk mendiskusikannya dengan Mama.
10. Bercanda saja
Bagaimana jika Mama dan anak sedang tidak ingin bicara topik yang berat? Mama dan Papa bisa membangun keceriaan di meja makan dengan bercanda. Saling menggoda, atau membicarakan hal yang lucu kadang bisa meningkatkan nafsu makan anak. Bagus kan, jika si Anak lagi susah makan?
Nah, apakah Mama memiliki waktu khusus untuk mengobrol dengan anak? Apa yang biasanya anak ceritakan kepada Mama?
Baca juga:
- 5 Cara Membuat Percakapan Sulit dengan Anak Jadi Lebih Mudah
- 5 Tips untuk Berbicara dengan Anak tentang Bentuk Tubuh
- Mindfulness, Teknik Berpikir yang Perlu Diajarkan Kepada Anak