Waspada Tanda-tanda Skizofrenia pada Anak
Skizofrenia tidak hanya terjadi pada orang dewasa saja, Ma
9 Oktober 2019
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Skizofrenia tidak hanya dapat mempengaruhi orang dewasa, namun bisa terjadi pada anak juga meski sangat jarang. Skizofrenia pada anak umumnya terjadi di usia 7 sampai 13 tahun.
Skizofrenia adalah gangguan mental kronis yang bisa memengaruhi jiwa penderitanya seumur hidup. Orang dengan skizofrenia sering kali mengalami pengalaman psikotik, seperti mendengar suara-suara tak berwujud, halusinasi, delusi, dan sulit membedakan mana dunia nyata dan dunia khayalan.
Ketahui gejalanya sehingga Mama memberikan perawatan yang dapat membantu anak. Jika ditangani sejak dini, bukan tidak mungkin anak melakukan aktivitas seperti anak lain pada umumnya.
Popmama.com merangkum informasi yang perlu diketahui oleh Mama mengenai skizofrenia pada anak.
Penyebab
Hingga saat ini, para ahli belum menemukan penyebab pasti dari skizofrenia. Penelitian untuk mengetahui penyebab skizofrenia masih terus dikaji. Tidak mungkin faktor tunggal karena gangguan mental ini juga berkaitan dengan lingkungan dan genetika.
Genetika dapat berperan, karena penyakit ini kadang-kadang terjadi pada lebih dari satu anggota keluarga. Jika seseorang dalam keluarga menderita skizofrenia, anak memiliki peluang lebih tinggi mengidap skizofrenia.
Faktor lingkungan juga turut mempengaruhi. Risiko skizofrenia pada anak dapat meningkat jika Mama terkena infeksi saat hamil atau mengalami komplikasi saat melahirkan.
Editors' Pick
Gejala pada Anak
Pada anak, perubahan perilaku skizofrenia dapat terjadi tiba-tiba. Anak mungkin akan melakukan hal yang lain dari biasanya atau mulai berbicara tentang ide dan ketakutan yang aneh dan terganggu.
Segera setelah Mama melihat gejala skizofrenia pada anak, beri tahu dokter tentang masalahnya. Sangat penting untuk mendapatkan diagnosis dan memulai perawatan sebelum anak menunjukkan tanda-tanda terputus dari kenyataan, yang disebut psikosis.
Beberapa gejala umum anak-anak dengan skizofrenia:
- Tidak bisa membedakan antara kenyataan dan mimpi, cerita, acara TV, dll,
- ketakutan yang intens tentang seseorang atau sesuatu yang membahayakan mereka,
- melihat, mendengar, atau merasakan hal-hal yang tidak nyata,
- moody, sangat cemas, takut,
- tidak memiliki ekspresi emosional ketika berbicara,
- perilaku gelisah, bingung, diikuti oleh periode duduk dan menatap,
- bertingkah seperti anak yang umurnya jauh lebih muda.
Beberapa gejala ini sering terjadi pada anak-anak yang berkembang secara normal. Usia anak-anak memang wajar memiliki imajinasi dan ini biasanya ditunjukkan dengan perasaan memiliki teman khayalan. Misalnya, anak sering mengobrol dengan boneka atau berbicara sendiri di depan cermin.
Hal ini bukan berarti anak sedang berhalusinasi atau mengalami salah satu gejala skizofrenia. Akan tetapi, jika perilaku anak tersebut terjadi secara terus menerus dan disertai dengan tanda-tanda di atas, maka ini baru bisa dicurigai sebagai gejala skizofrenia.
Pengobatan
Jika anak didiagnosis menderita skizofrenia, ia kemungkinan membutuhkan perawatan seumur hidupnya. Cara untuk menangani skizofrenia pada anak sama dengan penanganan pada orang dewasa, antara lain:
- Obat-obatan
Dokter mungkin menyarankan satu atau lebih antipsikotik. Perawatan ini juga kadang-kadang disebut neuroleptik. Ini digunakan untuk mengelola delusi (kepercayaan pada hal-hal yang tidak benar) dan halusinasi (melihat atau mendengar hal-hal yang tidak nyata). Ketahui efek sampung dari obat yang dikonsumsi dan komplikasi dengan makanan atau obat lain.
- Psikoterapi
Spesialis kesehatan mental yang berspesialisasi dalam skizofrenia masa kecil dapat membantu anak mengatasi gejalanya. Pertimbangkan terapi keluarga dan kelompok pendukung untuk membantu anak dan anggota keluarga memahami penyakit ini dan menemukan solusi untuk situasi stres.
- Pelatihan keterampilan hidup
Kelas khusus dapat mengajarkan keterampilan sosial anak dan menunjukkan kepadanya bagaimana melakukan tugas sehari-hari. Anak juga bisa mendapatkan tips tentang cara mengatasi tantangan di sekolah.
Jika anak memiliki gejala parah atau krisis kesehatan mental, tinggal di rumah sakit bisa menjadi pilihan yang terbaik karena keamanan dan keselamatan anak terjamin.
Ketika skizofrenia masa kanak-kanak didiagnosis dan diobati sejak dini, anak mungkin dapat mengelola penyakit ini saat ia tumbuh dewasa. Dokter akan mengawasi kondisinya dan perawatan sepanjang hidupnya.
Meskipun tidak ada obat untuk gangguan ini, anak-anak dengan skizofrenia dapat berhasil di sekolah, dalam kehidupan sosial mereka, dan ketika mereka tumbuh dewasa, di tempat kerja.
Apakah Skizofrenia pada Anak Berbahaya?
Skizofrenia pada anak akan mengganggu kemampuan berpikir serta mengakibatkan halusinasi dan delusi. Gejala yang biasanya dialami adalah anak mudah emosi, sering melakukan kekerasan, dan mengisolasi diri dari lingkungan.
Dengan penanganan dan perawatan yang tepat, anak pun memiliki peluang untuk berprestasi seperti anak lain.
Baca juga:
- Mengenal Kelainan Mental Tokoh Film Joker dan Penyebabnya
- 8 Cara Efektif Mengurangi Stres Anak
- 5 Tips untuk Menumbuhkan Rasa Percaya Diri Anak. Coba Cara Ini, Yuk!
- Ini Ciri Anak dengan Harga Diri Rendah dan Bagaimana Mengatasinya