Anak Punya Masalah Mental Karena Diwariskan Trauma Orangtua, Kok Bisa?

Jangan sepelekan pengalaman masa kecil, ini bisa memengaruhi cara kita mengasuh anak

19 Juli 2024

Anak Pu Masalah Mental Karena Diwariskan Trauma Orangtua, Kok Bisa
Freepik

Masalah mental pada anak sering menjadi perhatian yang serius. Salah satu penyebabnya adalah trauma yang diwarisi dari orangtua. Pengalaman waktu kecil seseorang punya pengaruh besar pada cara mereka mendidik anak-anak mereka.

Misalnya, saat Mama sering membanding-bandingkan anak dengan orang lain, anak akan mengalami trauma dan kemungkinan besar, trauma tersebut berawal dari pengalaman buruk masa kecil Mama.

Hal ini sejalan dengan pernyataan dari Audrey Susanto, Psikologis Klinik Anak di Instagram pribadinya, bahwa ketika seorang anak mengalami trauma akibat perilaku orangtuanya, ini bisa terkait dengan pengalaman buruk yang dialami orangtua mereka.

Untuk penjelasan lebih lanjut, berikut Popmama.com akan merangkum mengenai mengapa anak punya masalah mental karena diwariskan trauma orangtua dan tips agar hal ini tidak terulang.

Editors' Pick

Pahami Dampak Perilaku Orangtua Terhadap Kesehatan Mental Anak

Pahami Dampak Perilaku Orangtua Terhadap Kesehatan Mental Anak
Freepik

Terkadang, orangtua melakukan hal-hal tanpa sadar yang bisa membuat anak merasa buruk dan bahkan sampai trauma.

Misalnya, mengancam anak, membanding-bandingkan mereka dengan orang lain, atau melarang mereka menunjukkan perasaan mereka dengan bebas.

Bisa juga ketika orangtua melarang anaknya untuk merasa marah atau sedih dengan alasan bahwa anak yang baik tidak boleh merasakan emosi itu. Tentunya, hal ini bisa menyebabkan masalah kesehatan mental pada anak.

Batasan-batasan ini bisa membuat anak sulit mengembangkan kemampuan sosial dan mengelola perasaan mereka dengan baik.

Akibatnya, anak mungkin juga kesulitan untuk mempercayai orang lain, merasa kurang percaya diri, atau bahkan mengalami kecemasan dan depresi yang tinggi.

Semua ini terjadi karena anak tidak bisa belajar mengenali dan mengelola perasaan mereka dengan cara yang sehat dan alami.

Mengapa Anak Punya Masalah Mental Karena Diwariskan Trauma Orangtua?

Mengapa Anak Pu Masalah Mental Karena Diwariskan Trauma Orangtua
Freepik/master1305

Tahukah Mama, bahwa pengalaman masa kecil kita dapat memengaruhi cara kita berinteraksi dan mengasuh anak di masa depan, lho.

Sebagai contoh, jika kita terbiasa melihat atau mengalami orangtua menggunakan ancaman atau kekerasan untuk mengontrol perilaku kita, itu dapat menjadi pola perilaku yang kita ulangi tanpa kita sadari saat nanti kita menjadi orangtua.

Ini karena cara kerja otak manusia cenderung memilih perilaku yang sudah familiar atau sudah pernah kita alami sebelumnya.

Jadi, jika kita terbiasa dengan pengalaman seperti dibentak atau diberikan silent treatment oleh orangtua, otak kita cenderung akan memilih untuk melakukan hal yang sama kepada anak kita.

Sebab itu adalah cara yang kita kenal dan mungkin kita anggap bagus dalam mengendalikan situasi. Hal inilah yang menjadi alasan mengapa anak yang punya kesehatan mental itu hasil warisan trauma dari orangtuanya.

Ini pun menjadi sulit untuk diubah karena pola-pola perilaku tersebut telah tertanam dalam ingatan dan cara berpikir kita dari kecil.

Meskipun kita memiliki keinginan untuk berubah dan melakukan yang terbaik untuk anak, mengubah pola pikir dan perilaku yang sudah familiar seringkali bukan hal yang mudah.

Tips Singkat untuk Menghentikan Pola Perilaku Negatif dalam Mengasuh Anak

Tips Singkat Menghentikan Pola Perilaku Negatif dalam Mengasuh Anak
Freepik

Nah, Mama mungkin bertanya-tanya tentang apa yang harus orangtua lakukan supaya tidak melakukan hal ini lagi sama anak?

Menurut Audrey Susanto, ada 3 tips singkat untuk menghentikan pola perilaku negatif ini, antara lain:

  1. Hal pertama yang bisa dilakukan adalah menyadari perilaku kita. Artinya, Mama perlu mengenali dan menyadari perilaku apa yang sering dilakukan terhadap anak, terutama yang tidak disukai Mama sendiri saat masih kecil.
  2. Kedua, sadari kapan Mama melakukan itu ke anak. Mama perlu sadar kapan perilaku tersebut muncul saat berinteraksi dengan anak, meskipun Mama sudah mengetahui bahwa perilaku itu tidak diinginkan.
  3. Terakhir, cari perilaku pengganti yang lebih baik yang ingin kamu lakuin ke anak. Jadi, setelah Mama menyadari dan mengenali perilaku yang ingin diubah, Mama dapat mencari cara yang lebih baik dan positif untuk berinteraksi dengan anak.

Itulah tadi informai mengenai anak punya masalah mental karena diwariskan trauma orangtua. Jadi orangtua memang tidak mudah, tapi semoga Mama mau terus belajar untuk membantu si Anak menjadi kuat dalam mengelola emosi dan stabil secara mental.

Baca juga:

The Latest