Bagaimana Sejarah Perumusan Sumpah Pemuda?
Ajak anak mengenal sejarah perjuangan para pahlawan kita yuk, Ma!
30 Agustus 2024
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Setiap tanggal 28 Oktober, Indonesia selalu merayakan sumpah pemuda sebagai momen penting yang mengingatkan kita akan semangat persatuan bangsa.
Sumpah pemuda adalah janji yang dibuat oleh para pemuda Indonesia pada tahun 1928 untuk bersatu demi kemerdekaan bangsa kita.
Sumpah pemuda menjadi salah satu momen penting dalam sejarah Indonesia yang patut diajarkan ke si Anak. Mengapa hal ini menjadi penting?
Sebab melalui sejarah ini, Mama bisa mengajarkan anak tentang persatuan, semangat juang, dan menanamkan si Kecil rasa bangga sebagai warga Indonesia.
Berikut ini, Popmama.com akan merangkum seputar sejarah perumusan Sumpah Pemuda, mulai dari sejarah lahirnya sampai makna perumusannya.
1. Sejarah perumusan Sumpah Pemuda
Pada awalnya di masa penjajahan Belanda, para pelajar muda di Indonesia sepakat untuk membentuk sebuah organisasi yang diberi nama Indonesische Student Bond atau Persatuan Pelajar-Pelajar Indonesia (PPPI) pada tahun 1926.
Pertemuan ini dihadiri oleh berbagai kelompok pemuda, seperti Jong Java, Jong Sumatra, Jong Batak, dan lainnya untuk berdiskusi dan menghasilkan janji bersama yang kita kenal sebagai Sumpah Pemuda.
Kongres Pemuda I
Pada tanggal 30 April hingga 2 Mei 1926, diadakan pertemuan besar yang disebut Kongres Pemuda I. Ini adalah kumpulan para pemuda dari seluruh Indonesia yang bertemu di Lapangan Banteng, Jakarta.
Tujuan dari pertemuan ini adalah untuk berdiskusi tentang bagaimana cara Indonesia bisa merdeka dari penjajah. Mereka juga membahas berbagai hal penting, seperti masalah perempuan, agama, dan bahasa yang bisa menyatukan semua orang di Indonesia.
Kongres Pemuda II
Setelah Kongres Pemuda I belum menghasilkan kesepakatan, dilanjutkan dengan Kongres Pemuda II pada 27 hingga 28 Oktober 1928. Pertemuan ini dilaksanakan di tiga lokasi berbeda, masing-masing dengan rapat yang berbeda pula.
- Rapat pertama (Sabtu, 27 Oktober 1928): Rapat ini diadakan di Gedung Katholieke Jongenlingen Bond (KJB), Lapangan Banteng. Soegondo, ketua kongres, berharap rapat ini bisa membuat semangat persatuan para pemuda semakin kuat. Setelah itu, Mohammad Yamin menjelaskan bagaimana persatuan itu penting untuk Indonesia. Menurutnya, ada lima hal yang bikin persatuan Indonesia kuat, yaitu sejarah, bahasa, hukum adat, pendidikan, dan kemauan.
- Rapat Kedua (Minggu, 28 Oktober 1928): Kemudian, rapat yang kedua diadakan di Gedung Oost-Java Bioscoop dan membahas tentang pendidikan. Poernomowoelan dan Sarmidi Mangoensarkoro sepakat bahwa setiap anak harus mendapatkan pendidikan kebangsaan. Mereka menekankan pentingnya keseimbangan antara pendidikan di sekolah dan rumah, serta anak-anak perlu dididik dengan cara yang demokratis.
- Rapat Ketiga (Minggu, 28 Oktober 1928): Rapat terakhir berlangsung di Gedung Indonesische Clubhuis Keramat, kini Gedung Sumpah Pemuda, membahas pentingnya nasionalisme dan demokrasi. Soenario menyoroti peran gerakan kepanduan, sementara Ramelan menambahkan bahwa kepanduan mendidik anak-anak agar disiplin dan mandiri, hal yang penting dalam perjuangan. Pada rapat ini, hasil kongres diumumkan dan dikenal sebagai Sumpah Pemuda.
Editors' Pick
2. Isi teks Sumpah Pemuda 1928
Isi sumpah pemuda terdiri dari tiga poin penting yang sangat sederhana namun mendalam maknanya:
- Kami putra dan putri Indonesia mengaku bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia.
- Kami putra dan putri Indonesia mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia.
- Kami putra dan putri Indonesia menjunjung bahasa persatuan, Bahasa Indonesia.
Dengan mengucapkan Sumpah Pemuda ini, para pemuda Indonesia berjanji untuk bersatu, tanpa memandang perbedaan suku, agama, atau bahasa. Ini menjadi dasar penting untuk persatuan bangsa dan perjuangan menuju kemerdekaan Indonesia.