Siswa SD Dianiaya Ayah Temannya di Serang, Korban Alami Trauma

Kejadian ini bukan hanya meninggalkan bekas fisik, tetapi juga trauma mendalam bagi korban

30 Juli 2024

Siswa SD Dianiaya Ayah Teman Serang, Korban Alami Trauma
Freepik
Ilustrasi

Kekerasan terhadap anak adalah masalah serius yang terus terjadi di berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia. Baru-baru ini, kasus kekerasan menimpa seorang siswa SD di Serang yang menjadi korban pemukulan oleh orangtua teman sebayanya.

Kejadian tragis ini terungkap saat korban mau menceritakan nasib yang dialaminya kepada orangtuanya. Sebelumnya, korban juga sudah menjadi korban perundingan atau bullying di sekolahnya. Selain luka fisik, peristiwa ini menyisakan trauma mendalam pada korban.

Untuk lebih jelasnya, Popmama.com sudah merangkum beberapa informasi seputar kasus siswa SD di Serang dianiaya ayah temannya, korban mengalami trauma mendalam.

Editors' Pick

1. Awal mula insiden kekerasan terjadi

1. Awal mula insiden kekerasan terjadi
Freepik
Ilustrasi

Sebuah kejadian tragis terjadi di Serang yang melibatkan seorang siswa SD yang menjadi korban kekerasan fisik. Korban, seorang siswa kelas 4 berinisial RAF (9), mengalami perundungan yang dilakukan oleh teman sekelasnya (NW) dan orangtua dari teman sekelasnya tersebut (AS).

Kuasa hukum orang tua korban, Daddy Hartadi, menjelaskan bahwa kejadian ini diketahui setelah korban, yang mengalami memar di lengan kiri dan dada sebelah kiri, bercerita kepada orang tuanya tentang apa yang terjadi padanya.

"Kejadian tanggal 23 Juli 2024, saat mengumpulkan tugas, korban awalnya dislengkat kakinya hingga terjatuh membentur meja oleh pelaku NW. Namun orang tua dari pelaku anak itu di jam pulang sekolah menghampiri anak klien kami dan membentak, mengancam disertai pemukulan terhadap anak klien kami," kata Daddy pada Senin (29/7/2024) di Polresta Serang Kota.

2. Trauma berat yang dialami korban

2. Trauma berat dialami korban
Freepik

Akibat dari kekerasan tersebut, siswa SD yang menjadi korban mengalami trauma berat. Selain luka fisik, dampak psikologis yang dialami sangat signifikan. Kondisi mental korban memerlukan perhatian khusus dari pihak berwenang serta tenaga medis.

Daddy mengungkap bahwa korban mengalami trauma psikologis yang berat. Akibat dari kejadian tersebut, dia menjadi lebih pendiam dan tidak banyak berbicara. Perubahan sikap ini disebabkan oleh tekanan emosional dan ketakutan yang dialaminya akibat dibentak dan diancam oleh pelaku.

"Ada traumatik psikis yang dialami korban. Secara fisik jadi lebih banyak diam, sikapnya lebih diam karena ada tekanan, ketakutan karena dibentak dan diancam oleh terlapor," terangnya.

3. Pelaku tidak hadir dalam upaya mediasi

3. Pelaku tidak hadir dalam upaya mediasi
Freepik

Menurut Daddy, awalnya pihak keluarga korban tidak berniat melaporkan masalah ini ke kepolisian. Namun, karena pihak terduga pelaku terus-menerus tidak hadir dalam upaya mediasi yang diadakan oleh pihak sekolah, mereka terpaksa mengambil langkah hukum.

"Upaya dari pihak sekolah sudah baik, sudah dibawa ke pertemuan dua kali dengan pihak sekolah, tapi orang tua pelaku tidak pernah hadir, bahkan kemarin yang ketiga kalinya pun tidak hadir. Memang dari pihak orang tuanya tidak ada itikad baik," jelas Daddy.

Itulah dia beberapa informasi seputar kasus siswa SD di Serang dianiaya ayah temannya, korban mengalami trauma mendalam. Semoga pelaku bisa segera dihukum dan korban serta keluarganya mendapatkan bantuan dan pemulihan yang mereka perlukan, ya.

Baca juga:

The Latest