Anak Juga Bisa Kena Lupus! Kenali 7 Tandanya
Waspadai gejalanya, Ma!
27 Oktober 2020
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Semua orangtua tentu berharap anaknya tumbuh aktif, ceria, dan sehat. Namun, tidak ada satu vaksin pun yang bisa menjamin anak terbebas dari segala macam penyakit.
Selalu ada kemungkinan anak mengalami gangguan kesehatan, terlebih karena sistem kekebalan tubuh anak belum sempurna seperti orang dewasa.
Bicara mengenai sistem imun, Mama perlu mewaspadai penyakit lupus yang menyerang sistem imum tubuh. Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), systemic lupus erythematosus (SLE) atau yang lebih dikenal dengan lupus adalah suatu penyakit autoimun akibat tubuh memproduksi antibodi berlebihan yang menyerang jaringan tubuh sendiri di berbagai organ.
Mama mungkin lebih sering mengetahui penyakit lupus menyerang orang dewasa, namun ternyata anak juga bisa mengalami penyakit ini lho, Ma.
“Pada anak, sebagian besar penderita lupus berusia 9-15 tahun (masa pubertas),” tulis dr. Gartika Sapartini, Sp.A(K), dalam tulisannya untuk IDAI.
dr. Gartika juga mengatakan kalau penyakit lupus ini lebih banyak menyerang anak perempuan dibanding anak lelaki, dan angka kejadiannya meningkat seiring bertambahnya usia anak.
Untuk itu, Mama perlu bisa mengenali beberapa gejala lupus pada anak berikut ini. Apa saja gejalanya? Simak info penting di bawah ini ya, Ma.
1. Demam berkepanjangan
Menurut dr. Gartika, seringkali pasien lupus datang ke rumah sakit karena keluhan demam ringan, hilang timbul, dan berlangsung lama.
Demam ini bisa terjadi berminggu-minggu atau bahkan berbulan-bulan lho, Ma. Lebih membingungkannya lagi, penyebab demamnya tidak diketahui pasti.
2. Anak terlihat pucat
Gejala ini lebih jelas jika anak memiliki riwayat transfusi darah berulang. “Bila anak tampak pucat, mudah lelah dan lesu, ada riwayat transfusi darah berulang, salah satu penyakit yang harus dipikirkan adalah lupus,” jelas dr. Gartika.
Anak dengan kondisi seperti ini, bisa jadi mengalami anemia hemolitik autoimun, yang di kemudian hari bisa berkembang menjadi lupus.