Anak Suka Berenang? Waspadai Swimmer’s Ear dan Kenali 5 Fakta Ini
Berenang itu menyehatkan, namun Mama harus waspada efek negatifnya seperti yang satu ini
23 November 2018
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Berenang tentu menjadi hal yang disukai hampir semua anak dan remaja (bahkan orang dewasa!). Bagaimana tidak, berenang memang memberi banyak manfaat, mulai dari sekadar bermain seru, olahraga, hingga relaksasi sejenak.
Namun ternyata, terlalu sering berenang bisa meningkatkan risiko anak bermasalah dengan telinganya lho, Ma. Salah satu masalah kesehatan yang kerap terjadi pada anak yang sering berenang adalah: swimmer’s ear.
Bagi Mama yang anaknya suka berenang, swimmer’s ear ini mungkin sudah tidak asing lagi di telinga Mama. Ya, mungkin karena saking seringnya terjadi.
Mama mau tahu informasi lebih lengkap mengenai swimmer’s ear? Simak 5 fakta penting berikut ini yuk, Ma.
1. Swimmer’s ear adalah infeksi pada telinga bagian luar
Menurut Center for Disease Control and Prevention (CDC), swimmer’s ear sebenarnya adalah istilah awam untuk otitis externa. Ini adalah infeksi pada telinga bagian luar, yang biasanya tidak berdampak pada telinga bagian dalam.
Apakah swimmer’s ear berbeda dengan otitis media? Tentu saja berbeda. Otitis media adalah infeksi telinga bagian dalam. Sedangkan swimmer’s ear atau otitis externa adalah infeksi telinga bagian luar.
Cara mudah untuk membedakannya adalah: jika anak bisa menggerak-gerakkan telinga bagian luarnya tanpa ada rasa nyeri atau tidak nyaman, maka yang anak alami mungkin bukan swimmer’s ear.
Editors' Pick
2. Salah satu gejala, telinga menjadi gatal
Entah les renang atau sekadar hobi renang, swimmer’s ear biasanya terjadi pada anak yang sering berenang. Lebih tepatnya, sering terjadi pada anak yang renang beberapa hari berturut-turut.
Adapun gejala swimmer’s ear adalah:
- Bagian dalam telinga terasa gatal,
- terjadi pembengkakan telinga,
- telinga terasa panas dan warnanya kemerahan,
- ketika telinga yang terinfeksi ditarik, muncul rasa nyeri,
- timbul rasa nyeri, sakit, atau tidak nyaman ketika telinga ditekanan,
- telinga yang terinfeksi mengeluarkan cairan.
Perlu diketahui, walau semua orang dengan segala usia dapat mengalami swimmer’s ear, namun ini paling sering terjadi pada anak usia sekolah.
Apakah sakit? Menurut CDC, swimmer’s ear menyebabkan rasa sakit yang hebat.
3. Swimmer’s ear bisa terjadi karena air yang terperangkap
Swimmer’s ear bisa terjadi ketika air masuk dan terperangkap di lubang telinga dalam waktu yang lama. Kondisi itu menjadikan telinga tempat yang nyaman bagi kuman untuk berkembang biak dan membuat infeksi kulit.
Kuman yang ada di kolam renang dan tempat renang lainnya adalah salah satu penyebab paling umum terjadinya swimmer’s ear.
Apakah ini menular? Berita baiknya, CDC mengatakan swimmer’s ear tidak menular dari orang ke orang, Ma. Maka anak Mama tetap aman jika berenang bersama teman yang sedang mengalami swimmer’s ear, asalkan anak menjaga telinga tetap kering.
4. Cara mencegah infeksi ini
Untuk mengurangi risiko terjadi swimmer’s ear, lakukan:
- Jaga telinga tetap kering. Berikan topi renang, ear plugs, atau apapun yang dapat menjaga telinga anak tetap kering.
- Keringkan telinga dengan sempurna setelah berenang atau mandi.
- Selalu gunakan handuk kering yang bersih untuk mengeringkan telinga setelah berenang.
- Untuk membantu mengeluarkan air dari telinga, miringkan kepala agar telinga menghadap bawah, dan tarik telinga ke arah yang berlawanan.
- Jika terasa masih ada air di telinga, gunakan hair dryer (kecepatan rendah) untuk mengeringkannya. Ini lebih baik daripada memasukkan cotton bud ke dalam telinga.
5. Sebaiknya tidak pakai cotton bud
Jangan melakukan hal-hal ini saat mengalami swimmer's ear:
- Jangan memasukkan benda apapun ke dalam telinga, termasuk cotton bud.
- Jangan coba untuk membersihkan kotoran telinga, karena kotoran tersebut membantu melindungi lubang telinga dari infeksi.
- Anak merasa ada rasa nyeri atau tidak nyaman di telinga? Jangan diam saja dan jangan berusaha mengobati itu sendiri. Sebaiknya konsultasikan ke dokter spesialis THT ya, Ma.
Berenang memang seru, namun kesehatan dan kebersihan anak harus tetap diutamakan ya, Ma.
Baca juga: Cara agar anak mama bisa aman berenang