Saatnya Bagi Rapor! Ini 5 Cara Menghadapi Nilai Anak yang Kurang Baik
Tidak perlu memperkeruh suasana, Ma!
17 Desember 2020
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Walau Mama menerapkan cara belajar yang sama pada anak-anak Mama, namun Mama tidak bisa memaksakan hasilnya akan selalu sama (dan baik). Beda anak, tentu beda pula kemampuannya.
Inilah yang sering dilupakan para orangtua ketika mendapati nilai jelek yang kurang memuaskan di rapor anak.
“Kamu pasti enggak perhatikan Ibu Guru dengan baik nih di kelas, makanya nilainya banyak yang jelek!” atau mungkin ada juga Mama yang bilang, “Sudah les privat, nilainya masih jelek juga! Keterlaluan deh kamu!”
Semoga kalimat seperti itu tidak pernah keluar dari mulut Mama, ya. Karena kalimat menjatuhkan seperti itu tidak akan mengubah nilai anak menjadi lebih baik, dan justru membuat anak patah semangat.
Di lain sisi, kami mengerti rasa kesal Mama yang telah memberikan semua hal terbaik untuk pendidikan anak, namun hasilnya tidak sesuai harapan. Kami juga mengerti kalau Mama merasakan kekhawatiran mendalam ketika melihat rapor anak kurang baik.
“Masih SD saja nilainya sudah jelek, bagaimana dia bisa masuk kampus terbaik kelak? Bisa-bisa anakku susah dapat pekerjaan kalau sudah besar nanti.” Mungkin sejauh itu rasa kalut yang ada di benak Mama, ya.
Namun percayalah, Ma, kalimat menghujat anak justru hanya memperkeruh suasana, bukan memotivasi anak untuk menjadi lebih baik.
Lalu bagaimana cara tepat menghadapi rapor anak yang nilai-nilainya kurang memuaskan? Simak 5 langkah berikut ini dari Popmama.com yuk, Ma.
1. Puji bagian baik di rapornya
Walau mungkin nilai baik di rapor anak Mama hanya nilai kehadiran, namun itu tetap sesuatu yang layak dipuji. Dengan memuji sisi positif ini, anak jadi tahu kalau Mama bukan sosok negatif yang hanya melihat sisi buruk anak, namun juga sisi baiknya.
Percayalah, tidak hanya Mama yang sedih melihat rapor buruk, anak pun merasa malu dan sedih. Dengan reaksi positif Mama yang tidak menghakimi, anak justru akan merasa lebih semangat untuk memperbaiki nilai-nilainya.
Editors' Pick
2. Membahas nilai jelek
Mama boleh saja merasa kecewa, namun jangan hilang kendali dalam amarah ya, Ma. Untuk itu, Mama perlu mengatakan pada anak kalau nilai-nilainya tidak sesuai dengan harapan Mama.
Beri tahu anak kalau Mama berharap nilainya bisa lebih baik dari ini. Ingat, ucapkan semuanya tanpa amarah.
Anak mungkin sudah sadar kalau nilainya tidak seperti yang Mama harapkan, ia sudah cukup terluka karena itu. Memarahinya hanya membuat anak merasa malu dan tidak termotivasi untuk belajar lebih keras.