Anak Juga Bisa Insomnia! Kenali 5 Penyebabnya
Perlu diwaspadai nih, Ma!
13 November 2018
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Insomnia! Masalah tidur yang satu ini memang sering sekali terjadi pada orang dewasa. Menurut The National Institutes of Health, diperkirakan setidaknya 30 persen orang dewasa mengalami kesulitan tidur. Lebih parahnya, sekitar 10 persennya mengalami gejala yang berkaitan dengan insomnia.
Namun ternyata, insomnia ini bukan masalah tidur yang menyerang orang dewasa saja, tetapi bisa menyerang anak-anak juga lho, Ma.
Sebenarnya, apa sih definisi insomnia? Menurut National Sleep Foundation (NSF), insomnia adalah kesulitan tidur atau kesulitan untuk tidur lelap sepanjang malam (tidur jadi mudah terbangun).
Jadi, walaupun penderita insomnia sudah tidur di tempat dan situasi tidur paling nyaman, tetap saja ia kesulitan memejamkan matanya untuk tidur nyenyak sepanjang malam.
NSF menyebutkan kalau penderita insomnia biasanya tidak pernah puas dengan kualitas tidurnya. Kalau sudah begitu, baik pada orang dewasa maupun pada anak, dampak insomnia ini sangat luas.
Menurut NSF, beberapa gejala insomnia adalah: mudah lelah, kurang energi, sulit konsentrasi, gangguan mood, dan menurunnya performa di sekolah atau di kantor.
Apa sih penyebab insomnia? NSF menyebutkan setidaknya 5 penyebab insomnia yang paling sering terjadi pada anak.
Penasaran? Yuk, simak informasi penting di bawah ini.
1. Stres
Tidak hanya terjadi pada orang dewasa, anak juga bisa mengalami stres lho, Ma! Maka jangan kaget kalau American Psychological Association (APA) mengatakan stres adalah penyebab utama insomnia pada anak, khususnya remaja.
Banyak hal yang menjadi pencetus anak merasa tertekan. Menurut Mom Junction, biasanya penyebab anak stres adalah tekanan di sekolah, tekanan dari teman-teman seumurnya, atau bahkan ketakutan tak nyata pada sesuatu atau seseorang.
Maka, jika anak Mama mengeluh tidak bisa tidur, jangan dianggap sepele atau justru dimarahi ya. Keluhan yang terdengar sepele ini bisa berdampak besar, atau bahkan bisa mengindikasikan anak sedang merasa tertekan. Sebaiknya luangkan sesi curhat untuk anak, dan tawarkan solusi paling masuk akal untuknya.
Editors' Pick
2. Konsumsi obat-obatan
Menurut American Association of Retired Person (AARP), setidaknya ada 10 jenis obat-obatan yang bisa menyebabkan insomnia, baik pada orang dewasa maupun pada anak.
Beberapa pengobatan (seperti obat untuk mengatasi depresi dan kecemasan, anticonvulsant, dan kortikosteroid), bisa memengaruhi banyak hal dalam kehidupan anak, mulai dari pola makan hingga pola tidur anak.
3. Gangguan tidur psikis dan medis
Malam hari sulit tidur nyenyak, siang hari anak jadi mudah mengantuk di sekolah. Apakah anak Mama seperti ini?
Dalam laman Harvard Health Publishing dari Harvard Medical School, disebutkan bahwa anak yang mengalami masalah kesehatan mental, seperti depresi dan kecemasan, cenderung lebih sulit tidur nyenyak.
Selain itu, beberapa kondisi medis seperti kram otot, pibromyalgia, sleep apnea, growing pains, dan berbagai masalah kesehatan kronis lainnya juga bisa menyebabkan insomnia pada anak.
Jika tiba-tiba anak kesulitan tidur, maka Mama juga bisa mencurigai anak sedang sakit. Beberapa gangguan kesehatan seperti flu, asma kronis, dan masalah pernapasan lainnya bisa menyebabkan anak kesulitan bernapas. Kalau sudah begini, sangat mungkin anak kesulitan tidur nyenyak hingga beberapa hari dalam seminggu.
Kondisi kesehatan lain yang sering menyebabkan insomnia pada anak adalah ADHD. Menurut NSF, anak yang mengalami ADHD memang sering berhadapan dengan gangguan tidur.
4. Konsumsi kafein berlebih
Jika anak Mama sudah menunjukkan gejala insomnia, sebaiknya pastikan ia tidak mengonsumsi terlalu banyak kafein.
Mengutip Mom Junction, minuman dengan kandungan kafein bisa membuat anak kesulitan tidur nyenyak di malam hari. Hal ini paling sering terjadi jika remaja mengonsumsi soda, yang ternyata memiliki kandungan kafein yang sangat tinggi.
Untuk Mama waspadai, nikotin juga bisa menyebabkan insomnia, lho. Hal ini berlaku bagi remaja maupun orang dewasa. Uh, merokok benar-benar mengganggu kesehatan. Enggak keren deh!
5. Faktor lingkungan
Baik orang dewasa maupun anak, lingkungan yang tenang dan damai tentu sangat membantu untuk bisa tidur nyenyak sepanjang malam ya. Nah, jika lingkungan tidak mendukung, maka ini juga mungkin bisa menyebabkan anak kesulitan tidur, Ma.
Jika selama ini anak Mama adalah anak yang hanya bisa tidur di lingkungan yang tenang, maka waspadai insomnia jika ia harus tidur di lingkungan yang kurang mendukung.
Pastikan anak selalu tidur nyenyak sepanjang malam ya, Ma.