Ini Tanda Anak Memiliki Kecerdasan Verbal Linguistik

Jangan sembarangan menuduh si Anak terlalu cerewet, Ma! Mungkin ia cerdas berbahasa nih!

22 Maret 2019

Ini Tanda Anak Memiliki Kecerdasan Verbal Linguistik
Freepik

“Wah, masih kecil tapi sudah lancar ngomong, ya!”

Kalimat seperti itu pasti sering Mama dengar, atau bahkan Mama ucapkan, ketika melihat ada batita yang lancar berbicara. Walau bicaranya belum jelas, pengucapannya masih sering salah, namun anak yang lancar berbicara memang menggemaskan ya, Ma. Ceriwis!

Jika anak Mama juga salah satu anak yang terbilang ceriwis, maka itu bisa jadi tanda anak Mama memiliki kecerdasan verbal linguistik, lho. Ya, ini adalah 1 dari 8 jenis kecerdasan yang biasa disebut sebagai multiple intelligence.

Apa saja sih yang dimaksud multiple intelligence? Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia, itu adalah kecerdasan berbahasa verbal (linguistik), logika-matematika, visual-spasial, gerak tubuh (kinestetik), musikal, interpesonal, intrapersonal, dan naturalis.

Beda jenis kecerdasannya, beda pula cara menstimulasinya. Bicara soal stimulasi kecerdasan, hanya ada 1 kesamaanya, yaitu harus dikembangkan terus menerus dan harus sejak dini.

Nah, jika anak Mama sudah menunjukkan kecerdasannya berbahasa verbal, maka Mama perlu menstimulasinya dengan beberapa cara di bawah ini. Mau tahu info lengkap mengenai mengenali dan mengembangkan kecerdasan bahasa verbal (linguistik) pada anak? Simak info berikut ini, yuk!

Editors' Pick

Definisi Kecerdasan Verbal Linguistik

Definisi Kecerdasan Verbal Linguistik
speechspecialists.ca

Kecerdasan verbal linguistik adalah kecerdasan yang berkaitan dengan kemampuan berbahasa atau berkomunikasi, baik dengan berbicara maupun menulis. Kecerdasan ini memungkinkan anak memiliki hobi membaca, menulis, berbicara, dan mendengarkan cerita. Anak yang memiliki kecerdasan berbahasa juga bisa bisa berbicara dan membaca lebih cepat dibanding anak lain seumurnya.

Bahkan sejak baru lahir pun, anak sudah bisa menunjukkan kecerdasannya berbahasa lho, Ma. Biasanya sejak sangat dini anak akan menunjukkan ketertarikannya untuk dibacakan cerita atau diajak ngobrol. Saat usianya mulai besar, mungkin sekitar 4 bulan, ia sudah tertarik untuk ikut membaca buku bersama Mama.

Mama jangan kaget ya kalau di usia sekitar 6 bulan anak mulai ‘baca’ buku sendiri, walaupun ternyata bukunya terbalik.

Perhatikan 17 ciri anak cerdas verbal linguistik

Perhatikan 17 ciri anak cerdas verbal linguistik
Pexels/Daria Shevtsova

Berbeda dengan anak lainnya, anak yang memiliki kecerdasan linguistik biasanya memiliki perbendaharaan kata yang lebih banyak. Apa lagi ya ciri-ciri anak dengan kecerdasan berbahasa? Kenali ciri-ciri di bawah ini:

  1. Memiliki perbendaharaan kata lebih banyak dibanding anak lain seusianya.
  2. Senang diajak ngobrol.
  3. Mudah mengerti istilah-istilah baru.
  4. Suka berbicara di depan orang banyak.
  5. Senang membaca.
  6. Senang membacakan buku untuk orang lain.
  7. Senang menceritakan ulang buku yang ia baca.
  8. Senang bercerita.
  9. Suka berdiskusi.
  10. Suka memberi tanggapan saat mendengar orang lain berbicara.
  11. Senang diajak ke perpustakaan.
  12. Menyukai seni sastra, seperti puisi, prosa, dan lainnya.
  13. Menyukai seni peran, seperti opera, teater, dan lainnya.
  14. Sering menyematkan humor dan percakapannya.
  15. Senang membuat tulisan, seperti diari, cerpen, atau bahkan puisi.
  16. Suka mempelajari bahasa asing.
  17. Tertarik untuk mengenali beberapa bahasa asing, termasuk bahasa daerah.

Cara Menstimulasi Kecerdasan Verbal Linguistik

Cara Menstimulasi Kecerdasan Verbal Linguistik
Freepik/jcomp

Ketika anak Mama sudah menunjukkan ketertarikan dan kecerdasannya di bidang berbahasa verbal, maka tugas Mama adalah menstimulasi anak agar kecerdasannya semakin optimal. Bagaimana sih cara menstimulasi kecerdasan linguistik anak? Ikuti cara-cara di bawah ini:

  1. Menurut IDAI, sejak anak masih bayi, Mama bisa rutin mengajaknya ngobrol atau bercerita.
  2. Sejak dini (bahkan sejak masih di dalam kandungan) bacakan berbagai jenis buku untuk anak. Kebiasaan rajin membaca juga bisa menumbuhkan kecerdasan lainnya lho, Ma.
  3. Jika anak sudah bisa membaca, minta ia membacakan buku untuk Mama atau untuk adiknya.
  4. Rangsang anak untuk berbicara. Mama bisa menanyakan berbagai hal pada anak, yang membuatnya terstimulasi untuk menjawab dengan penjelasan panjang. Misalnya, minta anak mencerita ada benda-benda apa saja di sekolahnya, atau mencerita apa saja yang gurunya ajarkan hari ini.
  5. Walaupun anak belum bisa menulis, minta ia merangkai cerita, yang kemudian Mama ketik menjadi sebuah cerita pendek. Tugas Mama hanya menuliskan, tetapi biarkan anak yang merangkai ceritanya.
  6. Jika anak sudah bisa menulis, ajak anak membuat buku diari, agar ia terbiasa untuk menulis dan merangkai kalimat.
  7. Ketika anak sudah masuk SD, Mama bisa memintanya membuat cerita pendek atau cerpen.
  8. Ajak anak menghadiri pertunjukan seni peran, di mana ia bisa melihat para seniman membacakan puisi di depan orang banyak.
  9. Tantang anak untuk membuat puisi dan membacakannya di depan orang banyak. Namun sebagai permulaan, bacakan puisinya di depan keluarga besar saja terlebih dahulu.
  10. Ajak anak menciptakan lirik untuk lagu-lagu yang ia sukai. Ini juga bisa menstimulasi kecerdasan musikalnya lho, Ma.

Baca juga:

The Latest