Saat menghadapi si Anak yang senang membantah, Mama harus ekstra hati-hati. Karena reaksi Mama terhadap bentakan anak bisa memperkuat bonding, atau merenggangkan hubungan dengannya.
Mama perlu ketahui, bahwa menurut para ahli, anak pada usia ini memang sering mengetes lingkungan di sekitar mereka, agar tahu peraturan mana yang bisa dilanggar.
Jane Nelsen, penulis dari buku Positive Discipline menulis bahwa, "saat anak membantah, yang sebenarnya ia ekspresikan adalah marah, frustasi, takut, atau tersakiti."
Dengan membantah, maka si Anak akan mendapatkan perhatian. Karena inilah yang dicari saat ia merasa tak diperhatikan oleh orangtua.
Selain itu Mama juga perlu ingat, bahwa anak-anak seusia ini tidak selalu menceritakan kepada Mama, apa yang mereka alami di sekolah. Bisa jadi mereka diganggu oleh temannya atau sedang beradaptasi terhadap guru yang baru.
Tentu saja agak sulit untuk menahan amarah saat si Anak membantah. Namun, yang sebenarnya harus Mama lakukan adalah mengetahui apa yang telah membebani pikirannya.
Berikut beberapa hal yang bisa Mama lakukan terkait anak yang membantah.
Cara #1 Perhatikan juga keadaan si Anak
Pixabay/ Riala Cyber
Saat membantah, bisa jadi si Anak merasa lelah setelah sepulang sekolah, atau mengantuk saat diminta mengerjakan pekerjaan di rumah, misalnya.
Artinya Mama harus memperhatikan keadaan si Anak juga. Salah satu trik agar anak tidak membantah adalah memintanya melakukan suatu hal di waktu yang tepat.
Cara #2 Tetapkan batasan
Flickr/ Steven Depolo
Pastikan bahwa anak mengerti apa yang boleh atau apa yang tidak layak ia lakukan. Jika kata-katanya keluar batas, mama harus tegas membuat si Anak paham bahwa hal tersebut tidaklah sopan.
Cara #3 Awasi informasi yang ia dapatkan
Pixabay/mojzagrebinfo
Televisi atau sumber tontonan lainnya bisa jadi memengaruhi perilakunya saat membantah. Mama perlu memberi si Anak pengertian bahwa walau membantah bisa jadi terlihat lucu di acara televisi, namun hal itu tidaklah baik dilakukan sehari-hari. Mama perlu awasi informasi apa yang didapatkan si Anak dari acara-acara televisi ataupun informasi dari tontonan di gadgetnya.
Menurut Hannah Chow-Johnson dari Loyola Chicago Stritch School of Medicine, bisa jadi anak meniru temannya dalam membantah orangtua, dan ingin bertingkah seperti mereka.
Cara #4 Jadilah contoh
Pixabay/Robbin Higgins
Menurut Gail Gross seorang psikolog di Houston, AS, amatlah penting untuk bersikap seperti apa yang Mama harapkan dari si Anak. Jadilah contoh bahwa setiap orang harus dihargai.
Jika ia melihat Mama membentak orang lain, ia akan berpikir bahwa membantah adalah hal yang lazim ia lakukan terhadap orang lain.
Jika Mama ingin tahu, cobalah untuk merekam kebiasaan anak dalam membantah dan cara mama menanganinya, tanpa sepengetahuan Si Anak. Hal ini disarankan oleh Erik A. Fisher, penulis The Art of Empowered Parenting: The Manual You Wish Your Kids Came With.
Banyak orangtua baru menyadari setelah mendengarkan lagi rekaman ini, bahwa cara anak membantah, sama dengan cara berbicara orangtua terhadap si Anak di saat kesal.
Editors' Pick
Cara #5 Kendalikan diri Mama
Pixabay/Free-photos
Saat si Anak membantah, salah satu hal yang penting adalah menahan diri Mama untuk tidak bereaksi secara berlebihan. Cara lain untuk menahan diri adalah dengan menghitung 10 sampai 20 agar diri Mama bisa tenang.
Walaupun Mama harus membuatnya sadar bahwa bantahan yang ia lakukan tak bisa Mama terima, namun Mama juga harus membuatnya tahu bahwa Mama akan membantunya jika ia menghadapi masalah.
Pastikan Mama tahu masalah si Anak dan tegaskan apa yang harus ia lakukan misalnya dengan bertanya, "apakah kamu marah karena Mama meminta kamu membereskan buku saat kamu asyik bermain game? Jika iya, kamu harus memberitahu Mama dengan cara yang lebih sopan."
Cari solusi yang bisa disepakati bersama. Mama bisa memberinya toleransi waktu agar si Anak bisa menyelesaikan pekerjaannya terlebih dahulu, misalnya.
Cara #7 Sisihkan waktu Mama bersamanya
commons.wikimedia.org
Jika Mama sulit membuatnya terbuka untuk membicarakan masalah, Mama bisa mengajaknya pergi berjalan-jalan bersama, membacakannya buku, atau mengobrol saat menyantap makanan kesukaannya.
Carilah saat yang santai agar ia bisa membicarakan masalahnya kepada Mama.
Cara #8 Berikan pilihan
Freepik/bearfotos
Jika si Anak bisa mengendalikan dirinya, artinya ia merasa dihargai dan lebih kecil kemungkinan ia untuk membela diri dengan cara yang tak sopan.
Daripada lelah menyuruhnya, hargai ia dengan memberikan banyak pilihan untuk melakukan hal yang Mama minta, seperti, "kamu mau makan buah apa hari ini?"
Jangan memberinya pilihan antara es krim dan buah jika Mama memang menginginkannya memakan buah.
Cara #9 Mama tahu kapan harus menutup telinga
Pixabay/Alexas_Fotos
Jika si Anak sudah keterlaluan dalam membantah Mama, misalnya ia lakukan di tempat umum, kendalikan diri Mama agar tidak bereaksi terhadap bentakannya. Jadi tutup dulu telinga Mama.
Selanjutnya, bawa ia ke tempat yang sepi dan hargai diri mama dengan cara mengatakan dengan tegas bahwa jika ia melakukan semacam hal itu lagi, maka akan ada konsekuensi yang akan menyusul. Misalnya, ia kehilangan hak untuk menonton acara kesayangannya, atau kehilangan waktu untuk bermain game.
Jika hal ini ia lakukan di rumah, Mama bisa memberitahukannya bahwa Mama akan membicarakan hal ini saat ia dan Mama sudah tenang.
Cara #10 Jangan lupakan pujian
drolesdemums.com
Saat anak pembantah melakukan dengan cepat apa yang Mama minta, jangan lupa untuk memberinya perhatian serta pujian. Katakan hal seperti, "terima kasih sudah mandi tepat waktu, ya," atau "Mama bangga deh kamu langsung membereskan mainan kamu."
Dengan demikian, ia akan merasa dihargai.
Di balik kelakuan anak, Mama perlu ingat juga, bahwa menurut para ahli, anak-anak yang mendapatkan perhatian dengan pujian dan pelukan saat mereka melakukan sesuatu yang baik, serta yang menghabiskan hanya beberapa menit waktu dengan orangtua setiap hari secara positif dan berkualitas, cenderung lebih kecil kemungkinannya dalam bertingkah untuk mendapatkan perhatian orangtua.