6 Cara Membuat Anak Menjadi Hebat dengan Mengasah Soft Skillnya
Jangan sepelekan ya Ma, soft skill ternyata amat penting dalam kehidupan anak kelak
8 Maret 2021
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Semua orangtua tentunya ingin agar anaknya menjadi nomor satu dalam bidang pelajaran. Berbagai les dijalani oleh si Anak agar ia mendapatkan nilai tertinggi di sekolah. Semakin tinggi peringkat si Anak di sekolah, maka semakin bangga pula orangtuanya. Hal ini tentunya tidaklah salah.
Siapa yang tak ingin anaknya pintar?
Namun, tahukah Mama, bahwa kesuksesan hidup tak hanya didapatkan dari kepandaian anak dalam pelajaran semata? Soft skill juga penting dalam kesuksesan hidup si Anak kelak.
Simak rangkuman Popmama.com berikut yuk, Ma.
Apakah Hard Skill dan Soft Skill?
Hard skill adalah keterampilan yang didapatkan melalui pelatihan dan pendidikan. Pada usia sekolah, yang termasuk di dalam hard skill adalah menulis, berhitung, atau menghapal. Hal ini diterapkan pada pelajaran sekolah.
Sedangkan soft skill adalah karakter dan keterampilan dalam diri anak, terkait hubungannya dengan orang lain. Keterampilan ini antara lain muncul dalam cara ia bersosialisasi, berkomunikasi, bernegosiasi, bertingkah laku, juga dalam kecerdasan emosionalnya.
Hard skill dan soft skill menjadi amat penting dalam kehidupan anak karena saat dewasa nanti, ia juga harus bisa piawai bersosialisasi, juga menyampaikan gagasan terkait hard skill yang ia miliki. Dengan demikian, ia juga akan bisa menempatkan diri dengan baik, serta mampu bekerja sama dalam tim. Soft skill yang baik akan membuat anak disukai oleh teman-temannya, juga oleh rekan kerjanya, dan masyarakat kelak.
Apa Sajakah yang Termasuk dalam Soft Skill?
Berikut daftar beberapa soft skill yang berguna bagi masa depan si Anak:
Keterampilan bersosialisasi: hal ini termasuk berinteraksi dengan orang-orang di sekeliling si Anak, baik sepantaran ataupun orang dewasa.
Keterampilan berperilaku: mengucapkan "terima kasih," "kembali," atau selalu menjawab orang dengan sopan saat ditanya, ataupun menahan pintu masuk bagi orang lain, adalah hal yang penting dalam bermasyarakat. Siapa yang mengajarkan hal ini kalau bukan orangtua?
Keterampilan berkomunikasi: termasuk cara berbicara dengan orang lain, seperti guru atau teman-temannya, bagaimana menyampaikan ide dengan jelas dan ringkas, serta penuh percaya diri.
Kemampuan mendengarkan orang lain: sama seperti komunikasi, mendengarkan orang lain adalah salah satu soft skill yang juga penting dalam hubungan si Anak dengan orang lain.
Kemampuan berempati: hal ini termasuk menempatkan diri di dalam posisi orang lain. Anak akan lebih mengerti situasi yang dialami oleh orang lain jika ia mengerti seperti apa keadaan orang lain tersebut.
Keterampilan menyelesaian masalah: tak hanya dalam matematika, penyelesaian masalah dalam kehidupan yang dijalani oleh anak sehari-hari, juga tak kalah pentingnya. Salah satu persoalan sederhana: apa yang akan ia lakukan jika listrik mati di rumah saat ia sedang belajar untuk ulangan esok hari?
Kemampuan pengendalian diri: hal ini termasuk mengendalikan emosi, tidak seenaknya memotong perkataan orang, atau tidak meledak-ledak mencurahkan amarah di depan umum.
Kepercayaan diri: tidak ada anak yang lahir dengan langsung memiliki kepercayaan diri yang tinggi. Percaya diri datang dari dari mencintai dan menerima keadaan diri sendiri, dan juga didikan Mama.
Bekerja sama dalam tim: kelak menjadi salah satu pertanyaan yang selalu ditanyakan pihak pemberi kerja kepada pelamar pekerjaan, soft skill ini bisa diajarkan kepada anak sejak kecil.
Bagaimana mengasah soft skill anak? Berikut beberapa cara yang bisa Mama lakukan: