6 Hal Terkait Kecerdasan Kinestetik pada Anak
Ini penting lho, Ma! Ubah cara pendekatan belajar mereka agar tumbuh kembangnya maksimal
10 September 2023
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Apakah anak Mama termasuk anak yang tidak bisa disuruh duduk diam? Apakah ia amat suka bergerak? Apakah anak Mama terlihat lebih aktif dibandingkan anak seusianya?
Bisa jadi anak Mama termasuk anak yang memiliki kercedasan kinestetik. Anak seperti ini membutuhkan gerakan dalam mempelajari segala hal, termasuk sentuhan, atau disebut juga dengan taktil.
Jika anak Mama memiliki kecerdasan kinestetis, jangan harap anak-anak seperti ini akan mengalami kemajuan pesat dengan gaya belajar menatap buku dan menghapalkan isinya kalimat demi kalimat, seperti yang diterapkan di kelas pada umumnya.
Lingkungan kelas yang dirancang agar anak-anaknya duduk diam, mendengarkan, dan harus berkonsentrasi untuk memperhatikan, bisa jadi merupakan hambatan bagi si anak kinestetik atau taktil.
Bahkan, sayangnya, anak-anak yang kurang bisa berhasil belajar di ruang kelas seperti ini seringnya diberi label hiperaktif, ADD, atau ADHD.
Memikirkan si Anak tidak dapat bersikap tenang untuk waktu yang lama, atau cap hiperaktif yang digunjingkan oleh lingkungan sekitar, bisa jadi membuat Mama khawatir. Namun tahukah Mama, bahwa keaktifan anak bisa jadi berarti dia memiliki kecerdasan kinestetik yang tinggi?
Berikut fakta penting seputar kecerdasan kinestetik atau taktil yang dirangkum oleh Popmama.com. Apakah anak Mama termasuk yang memiliki kecerdasan ini?
1. Apa itu kecerdasan kinestetik atau taktil?
Kecerdasan kinestetik adalah kemampuan anak menggunakan ketangkasan tubuh untuk mengekspresikan ide dan perasaan dan menggunakan keterampilan tangan untuk mengubah atau menciptakan sesuatu. Menurut Thomas Armstrong, ahli pendidikan dari Amerika, hal ini mengarah kepada kemampuan fisik seperti koordinasi, keseimbangan, keterampilan, kekuatan, kelenturan, dan kecepatan.
Sedangkan menurut Howard Earl Gardner, ahli psikologi perkembangan manusia dari Harvard University, kecerdasan kinestetik muncil saat seseorang mampu melakukan gerakan yang amat baik, seperti berlari, menari, atau menciptakan sesuatu seperti seni atau kerajinan tangan. Dalam bukunya berjudul Frames of Mind: The Theory of Multiple Intelligences, ia menjelaskan bahwa kecerdasan kinestetik adalah salah satu dari delapan ragam kecerdasan yang dimiliki seseorang.
Editors' Pick
2. Ciri anak dengan kecerdasan kinestetik
Pada umumnya, anak yang memiliki kecerdasan kinestetik akan menunjukkan beberapa karakteristik tertentu dengan gaya belajar seperti berikut:
Anak kinestetik harus bergerak dan melakukan aktivitas
Anak akan selalu menggerakkan kakinya, melompat-lompat, mengetukkan jemari, dan seringnya seperti tidak pernah bisa duduk diam. Mereka belajar melalui gerakan tubuh serta sentuhan.
Anak kinestetik memiliki ingatan "fisik" yang hebat
Anak belajar dengan cepat dan memiliki ingatan kuat akan apa yang mereka lakukan dengan gerakan.
Anak kinestetik seringkali memiliki bakat dalam aktivitas fisik
Anak tampil menonjol dalam kegiatan lari, renang, menari, dan kegiatan olahraga lainnya.
Anak kinestetik memiliki gerakan yang amat terkoordinasi dan mempunyai naluri yang bagus terkait tubuh mereka terkait ruang dan waktu
Contohnya, anak memiliki koordinasi tangan dan mata yang luar biasa, serta reaksi yang cepat.
3. Ciri anak dengan kecerdasan taktil
Sedangkan anak yang memiliki kecerdasan taktil akan menunjukkan beberapa karakteristik tertentu dengan gaya belajar seperti berikut:
Anak taktil lebih cepat belajar melalui gerakan tangan
Alih-alih belajar melalui pergerakan seluruh tubuh, anak lebih cepat menguasai suatu hal melalui pergerakan tangannya.
Anak taktil terutama belajar dari sentuhan
Anak akan lebih cepat belajar dari pengalaman yang ia dapatkan dari suatu hal dengan jari jemari.
Anak taktil lebih cepat belajar dari aktivitas menggunakan tangan
Salah satunya adalah dengan gerakan tangan. Dalam mempelajari huruf misalnya, ia akan lebih cepat belajar jika sang pengajar memperagakan gerakan tangan dalam menjabarkan huruf.
Anak taktil lebih cepat mengekspresikan apa yang mereka pelajari dengan menggunakan tugas
Pelajaran akan lebih cepat masuk ke ingatannya saat misalnya anak membuat buku mungil, melalui game, model, lego, serta prakarya.
4. Apa yang harus Mama lakukan agar anak berkembang dengan maksimal?
Anak kinestetik dan taktil akan mengalami kesulitan-kesulitan berikut ini dalam belajar. Berikut daftar kesulitan yang mereka hadapi dan apa yang harus Mama lakukan baik di sekolah maupun di rumah, agar mereka bisa berkembang secara maksimal:
Tidak bisa duduk diam
Biarkan ia bergerak sesuka hati. Beberapa anak bisa lebih baik dalam belajar jika ia lakukan sambil berjalan-jalan atau menggerakkan kaki. Ajak ia bermain engklek untuk melatih gerakannya. Sedangkan di sekolah, Mama bisa memberi pengertian kepada guru agar memperbolehkan si Anak menggoyangkan kaki, berdiri sesekali, atau ditugaskan untuk menghapus papan tulis misalnya, selama kegiatannya tidak mengganggu murid lain.
Mudah kehilangan minat dengan cepat
Jika anak sedang mengerjaan pekerjaan rumah, bagi-bagilah waktunya dalam rentang waktu yang singkat. Selipkan waktu istirahat di antaranya. Misalnya saat mengerjakan peer matematika, beri ia istirahat untuk berjalan-jalan di halaman, atau bermain lompat-lompatan di dalam rumah, atau aktivitas fisik apapun yang menjadi pilihannya. Untuk memaksimalkannya di sekolah, jika memungkinkan, pilihlah sekolah yang membiarkan muridnya belajar dengan berganti-ganti tempat selain di kelas, seperti di halaman, atau duduk di lantai, atau yang membiarkan muridnya menggambar dalam memahami apa yang ia pelajari.
Mengalami kesulitan mempelajari tahapan dan prosedur
Beri tahu anak, apa tujuan akhir dari yang ia kerjakan. Lalu, tunjukkan langkah-langkah yang disarankan dan biarkan anak membayangkan melakukan hal tersebut. Tanyakan apakah menurutnya langkah-langkah tersebut bisa ia lakukan. Dengarkanlah dan diskusikan jika ia memiliki pendapat berbeda, dengan hasil yang sama.
Perhatian mereka mudah teralihkan
Ciptakan tempat yang nyaman dan terpencil di dalam rumah, sebagai tempatnya membuat pekerjaan rumah. Batasi pandangannya agar tidak terdistraksi kepada hal-hal yang ada di dalam ruangan. Cara terbaik adalah memberi sekat di sekeliling mejanya. Sementara itu, beri pengertian pada guru agar si Anak bisa bebas menggambar diagram atau sketsa terkait pelajaran yang diberikan saat guru menerangkan. Beri pula pengertian bahwa ia membutuhkan tempat duduk yang membuat pandangannya tak mudah terdistraksi, misalnya jauh dari jendela.
Mereka bisa jadi mudah kesal
Saat anak kesal, sisihkan pekerjaan rumahnya. Putuskan bersama anak, jumlah waktu yang dibutuhkan untuk beristirahat dan melakukan relaksasi. Bantu ia untuk mengatur pengerjaan rumahnya berdasarkan skala prioritas dan bantu ia untuk fokus pada satu pekerjaan di satu waktu. Sementara saat di sekolah, ajari anak untuk menggunakan teknik relaksasi serta penarikan napas panjang untuk membantu agar tetap fokus saat ia mengerjakan tugasnya.
Mereka memiliki kecenderungan belajar dari pendengaran
Informasi yang mereka pelajari berdasarkan gerakan tubuh akan tertanam di otak mereka, membantu untuk fokus, dan mengingat apa yang telah dipelajari. Ingatan anak tidak terkait dengan seberapa sering Mama menyuruhnya untuk melakukan sesuatu. Mereka akan belajar dengan cara melakukan hal tersebut. Bantu mereka untuk mengingat kata atau fakta dengan cara gerakan berulang atau sinyal visual seperti papan tulis berisikan daftar dan gambar, dengan cara yang menyenangkan.
Mereka membutuhkan alat untuk belajar
Gunakan lego, kotak karton, kaleng, atau bentuk bangun ruang lainnya untuk membantu mereka memvisualisasikan soal matematika. Gunakan benda-benda yang tersedia di rumah untuk membantu mereka menyusun kalimat.
Pikiran mereka sering ke mana-mana
Pekerjaan rumah bisa jadi sulit dilakukan bahkan di tempat yang terlalu sepi atau terlalu ramai. Cobalah untuk berganti suasana. Beri tahu anak bahwa ia memiliki bakat belajar yang hebat, dan visual adalah cara yang membuat mereka bisa belajar dengan cepat, dan gerakan tubuh adalah salah satu cara untuk mengingat. Ia bisa jadi menjadi cepat belajar jika mengerti "masalah" yang mereka hadapi sebagai suatu talenta unik.
5. Konsultasikan terlebih dahulu
Jika Mama merasa anak Mama tak bisa diam, jangan langsung memarahinya atau mencapnya sebagai anak yang tidak bisa diatur atau hiperaktif. Bisa jadi ia memiliki kecerdasan kinestetik atau taktil yang tinggi. Untuk memastikannya, Mama bisa berkonsultasi dengan ahlinya. Dapatkan referensi dari dokter anak Mama, agar hasilnya bisa maksimal.
Baca juga:
- 5 Cara Membesarkan Anak Lelaki Agar Mereka Memiliki Kecerdasan Emosi
- 17 Ciri Anak dengan Kecerdasan Verbal Linguistik
- Apa Itu Kecerdasan Interpersonal? Bagaimana Mengembangkan Sejak Dini?
- Ciri Anak Mama Cerdas Matematis
- Apakah Anak Mama Memiliki Kecerdasan Intrapersonal?
- 18 Tanda yang Dimiliki Anak dengan Kecerdasan Naturalis
- Tanda dan Cara Menstimulasi Anak dengan Kecerdasan Musikal