Saat memantau perkembangan si Anak kala masih batita, Mama mungkin sibuk memerhatikan kemampuan motorik kasar dan halus yang dimilikinya.
Padahal hal ini juga harus Mama terus perhatikan, khususnya saat anak mama hendak masuk Sekolah Dasar.
Menurut Trully Kusumawardhani, seorang dokter spesialis tumbuh kembang anak, kesiapan anak untuk masuk jenjang pendidikan formal seperti Sekolah Dasar, harus benar-benar diperhatikan.
Hal ini mencakup semua aspek kesiapan dalam perkembangan anak yang meliputi: perkembangan motorik kasar dan halus, kognitif, sosial emosi, bahasa, literasi dan numeracy.
Jadi, tidak tepat jika Mama hanya mempertimbangkan umur saja. Menurut Trully, usia belum menjamin kesiapan anak untuk bersekolah. Kemampuan perkembangan anak lebih penting daripada umur, dalam menilai kesiapan anak masuk sekolah.
Apalagi, bagi Mama yang ingin memasukkan anak ke SD dengan usia yang masih kurang dari 6 tahun.
Berikut hal yang dirangkum oleh Popmama.com terkait pemaparan Trully dalam laman IDAI—Ikatan Dokter Anak Indonesia. Coba cek hal-hal berikut ini Ma, sudahkah anak Mama menguasai keterampilan yang dibutuhkan si Anak dalam memasuki jenjang Sekolah Dasar?
1. Kemampuan motorik kasar
Freepik
Kemampuan motorik kasar adalah keterampilan yang terkait dengan gerakan yang menggunakan otot-otot besar di tubuh. Contohnya otot kaki serta otot yang berada di lengan. Gerakan yang dihasilkan bisa jadi untuk berpindah dari satu tempat ke tempat lain, atau menghasilkan energi.
Coba cek yuk Ma, terkait kemampuan motorik kasar anak, Trully menyarankan agar anak yang akan memasuki SD harus sudah bisa melakukan hal-hal di bawah ini:
Berjalan dengan baik pada garis yang lurus.
Berdiri dengan satu kaki.
Berlari dengan baik, tidak lagi mudah tersandung.
Telah mampu naik turun tangga sendiri.
Ia bisa melompat jauh dan mendarat dengan dua kaki secara bersamaan.
Anak mampu melempar, menendang, dan menangkap bola dengan tepat.
Anak telah bisa mengayuh sepeda roda tiga.
2. Kemampuan motorik halus
Pexels/Pixabay
Kemampuan motorik halus adalah keterampilan yang melibatkan otot-otot kecil serta koordinasi mata dan tangan. Keterampilan ini lebih mengemukakan hal-hal detail dibandingkan dengan kemampuan motorik kasar.
Menurut Trully, pada anak-anak seusia menjelang SD, kemampuan terkait motorik halus ini wajib untuk dimiliki anak:
Memegang pensil dengan baik, yaitu dengan menggunakan posisi tripod.
Bisa menggambar bentuk dasar seperti lingkaran, kotak, dan segi tiga.
Telah mampu mewarnai di dalam garis pembatas.
Bisa menggunting pola bentuk dasar.
Ia bisa bermain menyusun balok tiga dimensi.
Mampu secara mandiri untuk melepas dan memakai baju berkancing, dan juga ritssluiting.
Ia bisa memakai sepatu dan kaos kakinya sendiri.
Anak telah mampu untuk makan dan minum sendiri.
Editors' Pick
3. Kemampuan kognitif yang mumpuni
Freepik
Kemampuan kognitif tertentu seharusnya sudah dimiliki anak yang siap duduk di bangku SD. Secara singkat, kognitif sendiri berarti proses berfikir atau menangkap, menyimpan atau mengelola, hingga menggunakan kembali informasi yang didapatkan sebelumnya.
Artinya, kemampuan ini antara lain diperoleh dari pengalaman yang anak dapatkan dari sekitarnya.
Trully memaparkan, beberapa di antara kemampuan kognitif yang harus dimiliki anak sebelum Mama bisa memasukkannya ke Sekolah Dasar yaitu:
Kemampuan menjelaskan persamaan dan perbedaan yang ada pada benda.
Dapat mengelompokan benda-benda sesuai dengan klasifikasi yang sederhana.
Anak mampu menyelesaikan puzzle sederhana contohnya yang terdiri dari 5 hingga 6 keping.
Dapat memahami pola berurutan dari deret bentuk atau warna yang ada di hadapannya.
Anak telah mengetahui konsep waktu seperti hari, bulan, dan tahun.
4. Kemampuan sosial ekonomi
Freepik/Alvaro_Cabrera
Kemampuan sosial ekonomi adalah kemampuan yang terkait dengan peraturan sosial yang ada dalam masyarakat. Seperti pemaparan Trully, anak seharusnya sudah mampu memahami peraturan yang berlaku di masyarakat, dan juga menyadari keadaan dirinya sendiri
Seharusnya, anak-anak yang akan menginjak Sekolah Dasar sudah memahami hal-hal berikut ini:
Mengetahui nama, umur dan jenis kelaminnya.
Anak bisa mengantre dan paham, mengapa ia harus melakukan hal tersebut.
Anak dapat bermain bersama teman-temannya, dan berbagi.
Ia mampu memulai sebuah pembicaraan dan mengajak bermain, saat berkumpul bersama temannya.
Anak mampu bertahan, untuk menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru di kelas.
Anak dapat mengungkapkan dan mengontrol emosi yang ia rasakan.
Sudah dapat mandiri saat buang air kecil dan air besar, sehingga ia tak perlu dibantu oleh guru lagi di sekolah.
Anak dapat fokus, dan meminta pertolongan kepada orang dewasa saat membutuhkan.
5. Kemampuan bahasa
Freepik/Jcomp
Perkembangan bahasa ini dijabarkan Trully dalam dua hal, yaitu bahasa represif (dalam bentuk pemahaman) maupun bahasa ekspresif dalam bentuk kata-kata yang dikeluarkan oleh si Anak.
Kemampuan bahasa represif sendiri di antaranya meliputi:
Memahami dan mengikuti dua instruksi secara bersamaan.
Anak mampu memahami konsep dasar seperti arah, ukuran, dan perbandingan benda-benda.
Kemampuan berbahasa ekspresif yang wajib dimiliki anak meliputi :
Anak sudah mampu membuat sebuah kalimat lengkap.
Memiliki artikulasi pengucapan kalimat dengan jelas.
Anak dapat menceritakan kembali suatu hal dengan urutan yang logis
Ia dapat membuat sebuah kalimat, yang terdiri dari 10 kata atau lebih.
Anak sudah dapat mengajukan pertanyaan yang terangkum dalam 5W 1H ( what, who, when, where, why, how)
6. Kemampuan literasi
Pixabay.com/geralt
Kemampuan literasi ini tak kalah penting sebagai bagian dari syarat yang harus dimiliki si Anak, suatu bekal yang ia bawa saat masuk ke jenjang SD, agar mampu bersaing dengan teman-teman sekelasnya, dan mengikuti pelajaran dengan baik.
Trully memaparkan, kemampuan literasi yang bisa Mama nilai dari anak ialah:
Anak sudah dapat menuliskan namanya sendiri di atas kertas.
Anak sudah lebih suka dan mampu mendengarkan story telling dengan rima dan puisi.
Ia dapat mengidentifikasi dan menulis huruf besar dan huruf kecil.
Anak mudah memahami kata-kata yang sering dilihat, atau sight words.
7. Kemampuan berhitung
Pexels/Magda Ehlers
Kemampuan berhitung mendasar juga sudah harus dimiliki oleh si Anak kala ia hendak masuk SD. Menurut Trully, setidaknya anak sudah bisa melakukan hal-hal seperti ini:
Telah mengenal dan bisa menuliskan angka 1 sampai dengan 10.
Dapat memahami konsep kuantitas angka 1 sampai 10.
Si anak telah paham mengenai konsep lebih sedikit dan lebih banyak.
Dengan melihat keterampilan-keterampilan dasar di atas, tentunya Mama terbantu untuk menilai seperti apa kemampuan anak Mama, yang hendak melangkah ke jenjang Sekolah Dasar.
Apalagi untuk Mama yang ingin memasukkan anaknya yang belum genap berusia 6 tahun, ke SD. Ternyata Mama perlu mempertimbangkan banyak hal sebelum melakukan hal tersebut.
Hal ini harus dilakukan agar anak bisa bersaing di kelas dan berkembang dengan baik bersama sekolah, baik guru maupun teman-temannya.
Itulah 7 kemampuan yang harus dimiliki anak sebelum masuk Sekolah Dasar. Jika ada yang belum sesuai, yuk dilatih lagi Ma.