Salah satu hal yang bisa menjadi masalah dalam hidup si Anak adalah pertemanannya. Anak bisa jadi dijauhi atau di-bully oleh teman-temannya. Belum lagi jika teman-temannya saling mempengaruhi satu sama lain.
Di saat-saat seperti ini, mereka belum tentu tahu apa yang harus dilakukan, atau bagaimana menghadapi hal tersebut. Padahal di sisi lain, anak-anak amat membutuhkan kehadiran teman di sisinya.
Berikut beberapa masalah yang biasanya dihadapi anak seusia ini, dan cara mengatasinya, seperti yang dilansir oleh laman Verywell.
Mama perlu ingat, bahwa bagi anak-anak seusia ini, ketakutan terbesar yang mereka miliki adalah dikucilkan oleh teman-temannya. Anak menjelang remaja seperti ini memiliki keinginan yang besar untuk menjadi bagian dari sebuah kelompok. Tanpa kelompok, bisa jadi mereka seperti merasa tersesat.
Jika si Anak merasa dikucilkan, Mama harus mencari tahu penyebabnya. Apakah keterampilan sosial si Anak memang kurang? Apakah ia memang kurang mengerti cara bergaul yang baik? Atau apakah ada hal lain yang membuat teman-teman menjauhinya? Mama juga bisa minta bantuan guru atau psikolog di sekolah, yang lebih mengerti kondisi lingkungan di sana.
Beritahu si Anak bahwa teman yang baik tidak akan menindasnya. Beri ia pengertian untuk melihat mana teman yang baik dan mana yang tidak. Ajari ia untuk berani mengambil keputusan meninggalkan teman yang merugikan.
3. Anak Mama "Dibuang" oleh teman-temannya
Pixabay/martakoton
Kejadian seperti ini mungkin saja terjadi. Tiba-tiba anak Mama seperti "dibuang" oleh teman-temannya. Bahkan oleh teman lamanya. Bisa jadi ini terjadi karena ada teman lain yang lebih diterima di geng pertemanan anak Mama. Bisa juga karena si Anak dan teman-temannya bersekolah di tempat yang berbeda sehingga seperti menemukan teman lain yang menggantikan anak Mama.
Jika hal ini terjadi, hadirlah di sisi si Anak untuk mendukungnya. Beri pengertian bahwa pertemanan bisa jadi tak selamanya abadi. Sadarkan diri dia bahwa masih ada teman-teman lain yang menerima dia apa adanya, mungkin di tempat les sepakbola atau di tempat les menggambar. Mama bisa mengenalkannya pula pada kegiatan lain agar ia mendapatkan lebih banyak teman.
4. Temannya berubah menjadi tidak patut dicontoh
Pixabay/Klimkin
Mama perlu berhati-hati pula. Suatu kala, bisa jadi teman si Anak berubah akibat lingkungan yang memengaruhinya. Bisa jadi temannya ini terpajan oleh rokok, atau bahkan narkoba, atau perilaku buruk lainnya
Sebelum temannya bisa memengaruhi anak Mama, yang harus Mama lakukan sejak dini adalah mengenali teman-temannya. Sebisa mungkin bergaullah dengan orangtua murid di sekolah. Kadang informasi bisa didapatkan dari sana.
Untuk membatasi pergaulan dengan si Anak, Mama bisa coba untuk mengenalkannya pada kegiatan lain atau sibukkan dia dengan hal-hal baru. Luaskan jaringan pertemanan si Anak dan beri ia pengertian bahwa Mama punya peraturan terkait hal-hal tertentu yang harus ia pahami seperti menjauhi hal-hal yang berakibat buruk padanya.
5. Si Anak dimanfaatkan
Pixabay/Klimkin
Pertemanan di usia ini bisa jadi penuh tantangan untuk si Anak. Bahkan tantangan bisa datang dari teman terdekatnya. Bisa jadi, anak Mama dimanfaatkan untuk hal-hal tertentu. Mulai dari selalu diminta membelikan jajanan hingga menyontek PR misalnya.
Mama harus jelaskan ke anak Mama seperti apa situasi memanfaatkan orang lain itu. Dan bagaimana cara anak menghadapi teman-teman seperti itu. Beri pengertian bahwa ia boleh bertindak tegas untuk menolak hal-hal seperti itu dan jelaskan padanya seperti apa sih sebenarnya teman yang baik? Dengan memberikan pengertian seperti ini, ia juga akan bisa menjadi teman yang baik bagi teman-temannya.